Bogosari, Guntur, Demak
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Bogosari | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Demak | ||||
Kecamatan | Guntur | ||||
Kode pos | 59565 | ||||
Kode Kemendagri | 33.21.03.2007 | ||||
Luas | - | ||||
Jumlah penduduk | 7.526 jiwa | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Bogosari adalah suatu desa di kecamatan Guntur, kabupaten Demak, Jawa Tengah, Indonesia.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Desa Bogosari memiliki luas Lebh dari 500 HA, Desa Bogosari terdiri dari 5 Dukuh yaitu Bogoreco, Bogorayung, Bogokali, Tebasan, dan karangturi. Desa ini dibagi menjadi 5 Dukuh, 7 Rukun Warga (RW) dan 47 Rukun Tetangga (RT).
Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Batas wilayah Desa Bogosari adalah sebagai berikut:
Dukuh Bogoreco | Desa Bogosari |
Dukuh Bogorayung | Desa Bogosari |
Dukuh Bogokali | Sungai (Kali) |
Dukuh Tebasan | Dukuh mondokerto dan Desa Pamongan |
Dukuh Karangturi | Desa Temuroso |
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Secara harfiah Kata Bogosari berasal dari kata "bogo" berarti air, "sari" artinya Jaya, makmur. Bogosari secara harfiah memberikan penghidupan (air sumber kehidupan) untuk kemakmuran.
Terdapat satu peninggalan bersejarah di Dukuh Bogoreco, di mana terletak kepala arca seorang ksatria tanpa badan.
Ada 3 Danyang, atau bagi kaum sekarang disebut sebagai sesepuh pendiri desa.
1. Mbah Madu (Simbah nyai Dasipah) perwujudannya, nyai cantik Berkebaya Mengendarai Kereta Kencana di Karangturi
2. Mbah Nolopati, perwujudan ksatria setengah baya dengan unyeng (ikat kepala seperti lelaki sunda) di Tebasan
3.perwujudannya lelaki mengenakan pakaian hitam seperti pendekar di Bogo.