Lompat ke isi

Kelenteng Tay Kak Sie

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kelenteng Tay Kak Sie

Kelenteng Tay Kak Sie (Hanzi: 大覺寺, pinyin: Da Jue Si) adalah sebuah kelenteng yang terletak di Jalan Gang Lombok, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kelenteng tersebut didirikan pada tahun 1746.[1] Tay Kak Sie bermakna Kuil Kesadaran Agung; itu tertulis pada papan nama di pintu masuk Kelenteng, dengan catatan tahun pemerintahan Kaisar Dao Guang atau Tu Kong dalam Hokkian (tahun 1821 - 1850) dari Dinasti Qing.

Dewa-dewi

[sunting | sunting sumber]

Pada awalnya, kelenteng Tay Kak Sie hanya memuja Kwan Sie Im Po Sat; Dewi Welas Asih. Namun, seiring waktu kelenteng tersebut mulai memuja berbagai Dewa-Dewi Tao.[butuh rujukan]

Dewata tuan rumah di kelenteng Tay Kak Sie adalah Dewi Kwan Iem Po Sat. Kelenteng Tay Kak Sie mempunyai dewata (yang dipuja) terbanyak di kota Semarang.[butuh rujukan] Dewa-Dewi yang dipuja di kelenteng ini antara lain:[1]

  • Sam Koan Tay Te
  • Sam Po Hud (Sakia Mo Ni Hud, O Mi To Hud, Yo Su Hud)
  • Thian Siang Seng Boo/Tian Shang Sheng Mu
  • Sam Po Tay Jin (Sam Po Kong),
  • Cap Pwee Lo Han
  • Po Seng Tay Te
  • Seng Hong Lo Ya
  • Kong Tik Cun Ong
  • Te Cong Po Sat
  • Jay Sin Ya
  • Thai Sang Lao Chin
  • Hian Thian Siang Tee
  • Hok Thik Ching Sin
  • Kwan See Tee Kun
  • Jing Cui Co SuKong
  • Kong Hu Cu

Kebakaran

[sunting | sunting sumber]

Pada 21 Maret 2019, rumah abu didekat Kelenteng Tay Kak Sie terbakar dan hanya menyisakan puing-puing; menewaskan satu orang.[2] Banyak media yang salah paham bahwa Kelenteng Tay kak Sie-lah yang terbakar, salah satu penyebabnya, karena bangunan rumah abu yang mirip dengan kelenteng dan letak rumah abu yang bersebelahan dengan kelenteng.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Kelenteng Tay Kak Sie – Semarang". kelenteng.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-24. Diakses tanggal 2010-05-03. 
  2. ^ "Rumah Abu Kelenteng Tay Kak Sie Semarang Terbakar, Satu Tewas". CNN Indonesia. 2019-03-21l. Diakses tanggal 2024-08-09. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]