Kutunggu di Sudut Semanggi
Kutunggu di Sudut Semanggi | |
---|---|
Sutradara | Lukmantoro DS |
Produser | Sabri Saiman |
Ditulis oleh | Lukmantoro DS |
Pemeran | Marisa Tompunu Berliana Febrianti Hanna Wijaya Slamet Rahardjo Dwi Asih Setiawati Tengku Firmansyah |
Tanggal rilis | 2004 |
Durasi | ... menit |
Negara | Indonesia |
Kutunggu di Sudut Semanggi adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 2004 yang disutradarai oleh Lukmantoro DS serta dibintangi oleh Marisa Tompunu dan Berliana Febrianti.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Perpaduan antara kisah fiktif dan peristiwa nyata. Film ini memang menggunakan rekaman reportase dari berbagai media televisi atas peristiwa Semanggi I. Kisahnya tentang jam-jam di sekitar Tragedi Semanggi I, 13 November 1998. Lanang (Teuku Firmansyah), aktivis mahasiswa Universitas Atmajaya, bersama teman-temannya mempersiapkan aksi besar-besaran untuk datang ke Sidang Istimewa MPR. Ibu Lanang, Ny Satya Graha (Hanna Wijaya) dan temannya, Jeng Tri (Berliana Febrianti) ikut membantu aksi mahasiswa dengan mendirikan posko logistik. Pada hari yang sama, Novie (Dwi Asih Setiawati), pacar Lanang, berulang tahun. Lanang meminta Novie ikut demonstrasi agar bisa merayakan ulang tahun Novie setelah demonstrasi selesai. Novie memilih ikut pesta di rumah Indri (Marisa Tompunu), yang kedua orangtuanya telah lari ke Singapura siang itu, karena takut kerusuhan. Sorenya insiden Semanggi pecah. Lanang jadi salah satu dari sekitar 250 korban penembakan. Novie yang berusaha bertemu Lanang di sudut Semanggi, mendapat telpon dari teman Lanang, bahwa Lanang dirawat di rumah sakit. Ibu Lanang dan suaminya (Slamet Rahardjo) berkeliling ke sejumlah rumah sakit di sekitar Semanggi untuk mencari Lanang yang tidak jelas kabarnya.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Laman Kutunggu di Sudut Semanggi[pranala nonaktif permanen], diakses pada 5 Juli 2011
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]