Pronojiwo, Lumajang
Pronojiwo | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Kabupaten | Lumajang |
Pemerintahan | |
• Camat | Hindam Adri Abadan, S.IP |
Populasi | |
• Total | 31,330 Jiwa jiwa |
Kode Kemendagri | 35.08.02 |
Kode BPS | 3508020 |
Luas | 141,49 km² |
Desa/kelurahan | 6 |
Pronojiwo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan ini terletak di wilayah lereng selatan hingga tenggara Gunung Semeru dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang. Kecamatan Pronojiwo berjarak sekira 50 Km berkendara dari pusat Kabupaten Lumajang melalui Kecamatan Pasirian. Luas wilayah Kecamatan Pronojiwo adalah 141,49 km² yang terbagi menjadi 6 desa dan 24 Dusun dengan jumlah penduduk sebanyak 31.330 Jiwa. Pusat pemerintahan Kecamatan Pronojiwo berada di Desa Pronojiwo.
Batas-batas Wilayah
[sunting | sunting sumber]Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kecamatan Pasrujambe dan Gunung Semeru |
Timur | Kecamatan Candipuro |
Selatan | Kecamatan Tempursari |
Barat | Kabupaten Malang |
Pembagian administratif
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Pronojiwo dibagi menjadi 6 Desa yaitu:
Geografis
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Pronojiwo terletak pada 112° 54' 09" - 113° 01' 09" Bujur Timur dan 8° 06' 30" - 8° 15' 43" Lintang Selatan. Kecamatan ini merupakan salah satu kecamatan paling barat di Kabupaten Lumajang dengan ketinggian antara 400-3.600 meter di atas permukaan air laut. Di bagian utara terdapat Gunung Semeru dan dibagian tengah merupakan dataran rendah endapan bahan vulkanik sisa letusan Gunung Semeru. Sedangkan dibagian selatan merupakan rangkaian tinggian bagian dari Zona Pegunungan Selatan (Jawa Timur) dengan beberapa puncaknya seperti Gunung Kukusan Sriti, Gunung Sriti, Gunung Mesigit, Gunung Supiturang dan Gunung Kukusan Berungkal. Selain itu terdapat lembah-lembah curam. Kecamatan Pronojiwo dilintasi oleh sejumlah sungai besar dari Gunung Semeru sehingga sungai sungai di wilayah ini sangat kaya akan kandungan pasir dan batu. Sungai-sungai tersebut antara lain Sungai Glidik, Sungai Besukbang, Sungai Besuksat, Sungai Besuksemut, Sungai Besukkembar, Sungai Besuksurat, Sungai Ranu Darungan dan Sungai Lengkong Sriti.
Penduduk
[sunting | sunting sumber]Jumlah penduduk menurut jenis kelamin sebanyak 31.330 Jiwa, terdiri dari 15.162 penduduk laki-laki, dan 16.168 penduduk perempuan, Sedangkan Data Penduduk berumur 5 tahun ke atas menurut jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan berjumlah 4582, terdiri dari 201 penduduk yang tidak atau belum tamat SD, 4078 penduduk yang tamat SD, penduduk yang tamat SLTP, 303 penduduk yang tamat SLTA, penduduk yang tamat D1/2, penduduk yang tamat D3, penduduk yang tamat S1 sedangkan sisanya sebanyak penduduk dengan jenjang pendidikan lainnya. Penduduk Kecamatan Pronojiwo sebagian besar berbahasa Jawa dialek Jawa Timur pada umumnya dan Bahasa jawa dialek Tengger. Sementara itu agama yang dianut oleh penduduk di Kecamatan Pronojiwo sebagian besar adalah Islam namun juga terdapat agama lain seperti Kristen dan lainnya. Toleransi beragama diwilayah ini sangat baik, bahkan terdapat Masjid dan Gereja yang saling berhadapan di Desa Pronojiwo.[1]
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]- SMA Negeri 1 Pronojiwo
- SMP Negeri 1 Pronojiwo
- SMP Negeri 2 Pronojiwo
- SMP Nusantara Pronojiwo
- SMP Islam Pronojiwo
- MTs Ma'arif NU Tamanayu
- MTs An Nur Sumberurip
- MTs Miftahul Ulum Supiturang
Objek Wisata
[sunting | sunting sumber]- Air Terjun Tumpak Sewu
- Air Terjun Kapas Biru
- Air Terjun Kabut Pelangi
- Air Terjun Coban Sriti
- Goa Tetes
- Wisata Piket Nol
- Wisata Ranu Darungan
Potensi
[sunting | sunting sumber]- Sektor Peternakan dan Perikanan: Sapi Perah dan Ikan Mas
- Sektor Pertanian: Penghasil Sayur-mayur dan Salak
- Sektor Pertambangan: Pasir, Batu dan Emas
- Sektor Produk Unggulan: Susu Sapi Segar dan Keripik Salak
Pranala luar
[sunting | sunting sumber](Indonesia) Data Pendidikan di Kecamatan Pronojiwo (Kemendikbud)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Toleransi Antarumat Beragama, Kekuatan Tali Persaudaraan Warga Pronojiwo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-09. Diakses tanggal 2017-08-09.