Telapak kaki
Telapak kaki | |
---|---|
[[File:Caption = Sol manusia Artery = plantaris media, plantaris lateralis|frameless|upright=1.14]] | |
Rincian | |
Saraf | plantaris media, plantaris lateralis |
Pengidentifikasi | |
Bahasa Latin | planta |
TA98 | A01.1.00.044 |
TA2 | 337 |
FMA | 25000 |
Daftar istilah anatomi |
Telapak kaki ialah bagian bawah kaki manusia. Secara anatomis, telapak kaki disebut sebagai aspek plantar. Permukaan yang serupa pada ungulata ialah kuku.
Deskripsi
[sunting | sunting sumber]Tak seperti bagian tubuh lainnya, kulit telapak kaki tak memiliki bulu maupun pigmen, dan memiliki konsentrasi pori keringat yang tinggi. Telapak kaki memiliki sejumlah lipatan yang terbentuk selama embriogenesis dan mengandung lapisan kulit paling tebal pada tubuh manusia karena bobot yang terus tertumpu atasnya. Seperti telapak tangan, pori keringat tak memiliki kelenjar sebasea.
Persarafan
[sunting | sunting sumber]Telapak kaki amat sensitif pada sentuhan karena banyaknya ujung saraf, yang membuatnya sensitif pada permukaan yang dilangkahi, perasaan gatal dan beberapa orang menemukan telapak kaki merupakan zona erogen.[1] Secara medis, telapak kaki adalah tempat refleks plantar, uji yang dapat menyakitkan karena sensitivitas telapak kaki. Telapak kaki dapat pula digunakan untuk menyiksa ketika seseorang diikat erat agar tak bergerak dan kaki yang telanjang itu dicambuk.
Lengkungan
[sunting | sunting sumber]Telapak kaki orang dewasa normalnya melengkung. Lengkungan tersebut bisa gagal berkembang selama masa kanak-kanak atau dapat mendatar selama kehamilan dan usia tua yang menyebabkan kaki datar.
Dalam budaya
[sunting | sunting sumber]Di Timur Tengah, telapak kaki dianggap tak bersih dan dianggap menghina atau menyerang bila secara terbuka mempertunjukkan telapak kaki. Dalam budaya Barat, sensitivitas telapak kaki membuatnya sebagai sasaran penggelian atau rangsangan seksual.[2]