Teori Penentuan Agenda
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Agenda-setting theory di en.wiki-indonesia.club. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Teori Penentuan Agenda (bahasa Inggris: Agenda Setting Theory) adalah teori yang menyatakan bahwa media massa berlaku merupakan pusat penentuan kebenaran dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran dan informasi ke dalam agenda publik dengan mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu-isu yang dianggap penting oleh media massa. Dua asumsi dasar yang paling mendasari penelitian tentang penentuan agenda adalah:
(1) masyarakat pers dan mass media tidak mencerminkan kenyataan; mereka menyaring dan membentuk isu;
(2) konsentrasi media massa hanya pada beberapa masalah masyarakat untuk ditayangkan sebagai isu-isu yang lebih penting daripada isu-isu lain;
Salah satu aspek yang paling penting dalam konsep penentuan agenda adalah peran fenomena komunikasi massa, berbagai media massa memiliki penentuan agenda yang potensial berbeda termasuk intervensi dari pemodal
"Pers mungkin tidak berhasil banyak waktu dalam menceritakan orang-orang yang berpikir, tetapi berhasil mengalihkan para pemirsa dalam berpikir tentang apa" - Bernard C. Cohen, 1963[1]
Metode Penentuan Agenda
[sunting | sunting sumber]Konten, analisis media dan wawancara.
Cakupan dan Aplikasi
[sunting | sunting sumber]McCombs dan Shaw memperluas fokus pada peneliti lainnya termasuk penentuan agenda pada masalah sejarah, periklanan dan berita medis.
Contoh
[sunting | sunting sumber]McCombs dan Shaw terfokus pada dua elemen: kesadaran dan informasi. Investigasi Penentuan Agenda melihat fungsi media massa dalam berkampanye, mereka berusaha untuk menilai apa hubungan antara masyarakat pemilih dalam satu kata yang penting dan isi pesan sebenarnya media massa yang digunakan selama kampanye. McCombs Shaw dan menyimpulkan bahwa media massa secara signifikan memengaruhi pada para pemilih yang dianggap sebagai masalah utama dari kampanye.
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Bernard C. Cohen, The Press and Foreign Policy, p. 120, princeton university press, 1963
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- McCombs, M.E. & Shaw, D. (1972). The Agenda-Setting Function of Mass Media. POQ, 36; 176-187.
- Rogers, E.M., Hart, W. B., & Dearing, J.W. (1997). A paradigmatic history of agenda-setting research. In Iyengar, S. & Reeves, R. (Eds.) Do the media govern? Politicians, voters, and reporters in America (225-236). Thousand Oak, CA: Sage.