Albert II dari Belgia
Albert II | |||||
---|---|---|---|---|---|
Raja Belgia | |||||
Berkuasa | 9 Agustus 1993 – 21 Juli 2013 (19 tahun, 346 hari) | ||||
Pendahulu | Baudouin | ||||
Penerus | Philippe | ||||
Perdana Menteri | |||||
Kelahiran | 6 Juni 1934 Laeken, Brussels, Belgia | ||||
Pasangan | |||||
Keturunan Detail | |||||
| |||||
Wangsa | Sachsen-Coburg dan Gotha | ||||
Ayah | Leopold III dari Belgia | ||||
Ibu | Astrid dari Swedia | ||||
Agama | Katolik Roma | ||||
Tanda tangan |
Albert II dari Belgia (lahir 6 Juni 1934) memerintah sebagai Raja Belgia, setelah kematian kakaknya Baudouin, dari tahun 1993 sampai abdikasinya pada tahun 2013. Dia adalah anggota dari dinasti kerajaan "Belgia"; sebelumnya dinasti ini bernama Sachsen-Coburg dan Gotha. Dia adalah paman dari Adipati Agung Luksemburg saat ini, Henri.
Pada 3 Juli 2013, Raja Albert II menghadiri sesi tengah hari kabinet Belgia. Ia kemudian mengumumkan bahwa pada 21 Juli, ia akan turun takhta karena alasan kesehatan. Ia digantikan oleh putranya, Pangeran Philippe dari Belgia pada 21 Juli 2013. Dia adalah penguasa keempat yang turun takhta pada 2013, setelah Paus Benediktus XVI, Ratu Beatrix dari Belanda, dan Emir Hamad bin Khalifa dari Qatar.[1] Dengan demikian, ia juga raja Belgia kedua yang turun takhta setelah ayahnya, Raja Leopold III, yang turun takhta pada tahun 1951, meskipun dalam keadaan yang sangat berbeda.
Nama lengkap
[sunting | sunting sumber]Nama lengkap Albert adalah Albert Félix Humbert Théodore Christian Eugène Marie dalam bahasa Prancis (diucapkan [albɛʁ feliks œ̃bɛʁ teodɔʁ kʁistjɑ̃ øʒɛn maʁi]), Albert Felix Humbert Theodoor Christiaan Eugène Marie dalam bahasa Belanda (pelafalan [ˈʔɑlbəɾt ˈfelɪks ˈɦʏmbəɾt teːjoˈdoːɾ kɾɪsˈti̯aːn ʔøːˈʒɛːn maˈɾiː]), dan Albert Felix Humbert Theodor Christian Eugen Maria dalam bahasa Jerman (pelafalan [ˈʔalbɛʁt ˈfeːlɪks ˈhʊmbɛʁt ˈteːodoːɐ̯ ˈkʁɪsti̯an ˈʔɔʏɡən maˈʁiːa]).[2]
Tahun awal
[sunting | sunting sumber]Albert adalah putra kedua Leopold III (1901-1983) dan istri pertamanya, Astrid dari Swedia (1905-1935). Dia naik takhta pada tahun 1993, setelah kematian kakaknya, Raja Baudouin, yang meninggal tanpa memiliki anak. Orang tua baptisnya adalah Pangeran Felix dari Bourbon-Parma dan neneknya, Elisabeth dari Bavaria.[2] Dia adalah sepupu pertama Raja Harald V, Putri Astrid, dan Putri Ragnhild dari Norwegia.
Pangeran Albert lahir di Kastil Stuyvenberg, Brussels. Pada tanggal 10 Mei 1940 saat Belgia sedang diserang, Pangeran Albert, bersama kakak-kakaknya yakni Putri Joséphine-Charlotte dan Pangeran Baudouin, meninggalkan negaranya ke Prancis dan kemudian Spanyol. Mereka kembali ke Belgia pada 2 Agustus 1940 dan melanjutkan studi mereka hingga 1944, baik di Laeken, atau di Chateau Ciergnon di Ardennes. Pada Juni tahun 1944, pada saat pendaratan Sekutu, Raja Leopold III, Putri Lilian - yang dinikahinya pada tahun 1941 - dan anak-anak kerajaan dideportasi oleh Jerman ke Hirschstein, Jerman, dan kemudian ke Strobl, Austria, di mana mereka dibebaskan oleh Tentara Amerika pada 7 Mei 1945. Karena situasi politik di Belgia, Raja Leopold dan keluarganya pindah ke villa "Le Reposoir" di Pregny, Swiss, ketika mereka meninggalkan Austria pada Oktober 1945 dan tinggal sampai Juli 1950. Selama waktu itu, Pangeran Albert melanjutkan pendidikan di sebuah sekolah menengah di Jenewa. Raja Leopold III, didampingi Pangeran Baudouin dan Pangeran Albert, kembali ke Belgia pada tanggal 22 Juli 1950.[2]
Pernikahan dan keluarga
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1958, Pangeran Albert pergi ke Vatikan untuk menyaksikan penobatan Paus Yohanes XXIII. Pada resepsi di kedutaan Belgia, pangeran bertemu Putri Italia, Paola Ruffo di Calabria. "Kami berdua pemalu, jadi kami hanya berbicara sedikit," kata Paola kemudian tentang pertemuan pertama mereka. Pemalu tapi kepincut, Pangeran Albert meminang Paola, dan dia diterima. Dua bulan setelah pertemuan mereka, Pangeran memperkenalkan calon istrinya ke keluarganya, dan empat bulan kemudian kepada pers.
Pada awalnya, mereka ingin menikah di Vatikan, namun pemerintah Belgia tidak menyetujui itu. Pada akhirnya pemerintah memiliki kesempatan untuk mengorganisir perayaan keluarga kerajaan mereka. Paus, setelah beberapa tekanan diplomatik, menolak pernikahan mereka di Vatikan, mengatakan ia akan mengerti jika pasangan ingin menikah di tengah-tengah rakyat mereka.
Pada 2 Juli 1959 ia menikah dengan Donna Paola Ruffo di Calabria (lahir 11 September 1937) di Brussels. Dia adalah putri dari Fulco VIII, Pangeran Ruffo di Calabria, Adipati Guardia Lombarda ke-6 dan istrinya, Countess Luisa Gazelli di Rossana e di Sebastiano (1896-1989). Bersama-sama mereka memiliki tiga anak, dua putra dan seorang putri:
- Raja Philippe dari Belgia (lahir 15 April 1960). Pada 4 Desember 1999, kemudian mantan Adipati Brabant ini menikahi Jonkvrouwe Mathilde d'Udekem d'Acoz (lahir 20 Januari 1973), yang kemudian bergelar Putri Mathilde dari Belgia sehari sebelum pernikahan mereka. Dia adalah putri dari Count Patrick d'Udekem d'Acoz dan istrinya, Countess Anna Maria Komorowska. Raja dan Ratu saat ini, memiliki empat anak, dua putra dan dua putri:
- Adipati Wanita Brabant (lahir 25 Oktober 2001), pewaris takhta
- Pangeran Gabriel dari Belgia (lahir 20 Agustus 2003)
- Pangeran Emmanuel dari Belgia (lahir 4 Oktober 2005)
- Putri Eléonore dari Belgia (lahir 16 April 2008)
- Putri Astrid dari Belgia, Archduchess Lorenz dari Austria-Este, Duchess of Modena (lahir 5 Juni 1962). Pada 22 September tahun 1984, ia menikah dengan Archduke Lorenz dari Austria-Este, Archduke Austria, Pangeran Kerajaan Hungaria dan Bohemia (lahir 16 Desember 1955). Mereka memiliki lima anak, dua putra dan tiga putri:
- Pangeran Amedeo dari Belgia (lahir 21 Februari 1986)
- Putri Maria Laura dari Belgia (lahir 26 Agustus 1988)
- Pangeran Joachim dari Belgia (lahir 9 Desember 1991)
- Putri Luisa Maria dari Belgia (lahir 11 Oktober 1995)
- Putri Laetitia Maria dari Belgia (lahir 23 April 2003)
- Pangeran Laurent dari Belgia (lahir 19 Oktober 1963). Pada tanggal 12 April 2003, ia menikah dengan Claire Coombs (lahir 18 Januari 1974), seorang mantan agen real estat Anglo-Belgia. Mereka memiliki tiga anak, dua putra dan satu putri:
- Putri Louise dari Belgia (lahir 6 Februari 2004)
- Pangeran Nicolas dari Belgia (lahir 13 Desember 2005)
- Pangeran Aymeric dari Belgia (lahir 13 Desember 2005)
Sejak tahun 1999, media telah mengklaim bahwa pematung Belgia Delphine Boël (lahir tahun 1968) juga merupakan anak perempuan dari Raja Albert II. Pada Juni 2013, Boël meminta Raja, Adipati Brabant dan Archduchess Austria-Este untuk muncul di pengadilan. Dia berharap untuk menggunakan tes DNA untuk membuktikan bahwa dia adalah putri Raja. Sebagai Raja, Albert menikmati kekebalan hukum, Boël memutuskan untuk menghadirkan anak tertuanya juga.[3][4]
Peran resmi
[sunting | sunting sumber]Sebagai adik Raja Baudouin, Albert adalah pewaris takhta. Namun putranya Albert, Pangeran Philippe telah dipersiapkan untuk menjadi pengganti Baudoin, setelah dipastikan bahwa Raja Raudouin tidak memiliki anak untuk menggantikannya. Setelah kematian Baudouin (pada usia 62), akhirnya Albert dilantik pada 9 Agustus 1993 sebagai Raja Belgia keenam.[5]
Sebagai Raja, tugas Albert sudah termasuk mewakili Belgia di dalam dan di luar negeri dalam hal kunjungan kenegaraan, misi perdagangan, dan pada pertemuan-pertemuan internasional tingkat tinggi serta mengambil minat dalam masyarakat, budaya dan perusahaaan Belgia.[6]
Pada 1984, ia mendirikan Yayasan Pangeran Albert, untuk mempromosikan keahlian dalam perdagangan luar negeri.[7]
Raja memiliki peran konstitusional, seperti yang dilakukan pada 2010-2011 ketika parlemen Belgia tidak dapat menyepakati pemerintah. Ketika krisis itu diselesaikan, Albert melantik pemerintah baru.[8]
Pada Januari 2012, Albert mengumumkan bahwa keluarga kerajaan akan membekukan tunjangan mereka dan menggunakan proporsi yang lebih besar dari pendapatan mereka untuk mempertahankan istana kerajaan.
Albert memicu kontroversi dalam pidato Natal Desember 2012 dengan membandingkan "gerakan populis" modern dengan orang-orang dari tahun 1930-an. Hal ini terlihat oleh beberapa pengamat politik, serta banyak politisi Flemish, seperti yang ditujukan secara implisit kepada partai nasionalis terbesar Flemish, N-VA.[9] Bart de Wever, pemimpin partai, menyerukan peran raja dalam pembentukan pemerintah Belgia untuk diubah di tengah komentar ini karena ia "tidak bisa lagi melihat raja memainkan peran konstitusional wasit."[9]
Abdikasi
[sunting | sunting sumber]Pada 3 Juli 2013, Raja Albert II menghadiri sesi tengah hari kabinet Belgia, di mana ia mengungkapkan niatnya untuk turun takhta kepada Perdana Menteri Elio Di Rupo dan Wakil Perdana Menteri. Menurut surat yang dikirim oleh Raja untuk Perdana Menteri bertanggal 3 Juli 2013, dan yang dibuat publik, Raja sudah mengemukakan niatnya untuk turun takhta beberapa kali dengan Perdana Menteri, yang memintanya untuk mempertimbangkan kembali.[10] Pada pukul 6 petang, Raja mengumumkan di radio dan pidato televisi bahwa pada tanggal 21 Juli, saat Hari Nasional Belgia, ia akan turun takhta karena alasan kesehatan. Ia digantikan oleh putranya, Philippe dari Belgia.[1] Albert II akan mempertahankan gelar raja setelah turun takhtanya tersebut.[11]
Leluhur
[sunting | sunting sumber]Gelar dan gaya
[sunting | sunting sumber]- 6 Juni 1934 – 7 Juni 1934: Yang Mulia Pangeran Albert dari Belgia
- 7 Juni 1934 – 9 Agustus 1993: Yang Mulia Pangeran Liège
- 9 Agustus 1993 – 21 Juli 2013: Baginda Raja Belgia
- 21 Juli 2013 – sekarang: Baginda Raja Albert II
Setelah ia mengumumkan turun takhta, pada 21 Juli 2013 diputuskan bahwa ia akan bergelar sebagai Baginda Raja Albert II,[12] bentuk gelar yang sama yang diberikan kepada ayahnya, Leopold III, setelah ia turun takhta.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Matthew Price. "Belgium's King Albert II announces abdication". Bbc.co.uk.
- ^ a b c "King Albert II". http://www.monarchie.be. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-04-25. Diakses tanggal 28 April 2010. Hapus pranala luar di parameter
|publisher=
(bantuan) - ^ Stroobants, Jean-Pierre (17 Juni 2013). "En Belgique, la fille adultérine d'Albert II exige une reconnaissance officielle". Le Monde. Diakses tanggal 31 Juli 2013.
- ^ Bacchi, Umberto (18 Juni 2013). "Belgium: King Albert's 'Disowned Natural Daughter' Delphine Boel Seeks Recognition in Court". International Business Times. Diakses tanggal 31 Juli 2013.
- ^ "The Belgian Monarchy: Home – Royal Family – King Albert II". Monarchie.be.
- ^ "The Belgian Monarchy: Home – The Monarchy today". Monarchie.be.
- ^ "The Belgian Monarchy: Home – The Monarchy today – Royal Initiatives – Prince Albert Fund". Monarchie.be.
- ^ "Belgium swears in new government headed by Elio Di Rupo". BBC News. 6 Desember 2011.
- ^ a b "Belgium King Albert II Christmas speech sparks controversy". BBC News Online. 27 Desember 2012. Diakses tanggal 12 Agustus 2013.
- ^ "Letter of King Albert II to Prime Minister Di Rupo announcing his intention to abdicate". Scribd.com.
- ^ Freek Willems, Dirk Reynaers. "België heeft vanaf 21 juli 2 koningen en 3 koninginnen (Belanda)". Deredactie.be.
- ^ ""Koning der Belgen" versus "Koning" (Dutch)". Deredactie.be.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Situs web resmi kerajaan Belgia
- (Inggris) "Belgium defends king against 'assault'". BBC News. 18 September 2001.
Albert II dari Belgia Cabang kadet Wangsa Wettin Lahir: 6 Juni 1934
| ||
Gelar | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Baudouin |
Raja Belgia 1993–2013 |
Diteruskan oleh: Philippe |