Hwang Hui
Hwang Hui | |
Nama Korea | |
---|---|
Hangul | 황희 |
Hanja | 黃喜 |
Alih Aksara | Hwang Hui |
McCune–Reischauer | Hwang Hŭi |
Nama pena | |
Hangul | 방촌 |
Hanja | 厖村 |
Alih Aksara | Bangchon |
McCune–Reischauer | Bangchŏn |
Nama kehormatan | |
Hangul | 구부 |
Hanja | 懼夫 |
Alih Aksara | Gubu |
McCune–Reischauer | Gubu |
Nama anumerta | |
Hangul | 익성 |
Hanja | 翼成 |
Alih Aksara | Ikseong |
McCune–Reischauer | Iksŏng |
Hwang Hui (1363 – 1452) adalah politisi yang hidup pada periode Dinasti Goryeo dan Dinasti Joseon.[1] Hwang Hui paling dikenal sebagai perdana menteri kesayangan Raja Sejong.
Kehidupan
[sunting | sunting sumber]Hwang Hui awalnya adalah pejabat pemerintahan Goryeo. Ia kemudian menjadi pejabat di Joseon pada tahun 1394. Hwang Hui pernah diasingkan dari ibu kota karena mendukung Pangeran Yangnyeong, putra tertua RajaTaejong yang berkelakuan buruk. Setelah Raja Sejong naik tahta, Hwang Hui menduduki banyak jabatan. Ia diangkat jadi perdana menteri pada tahun 1431.
Menjabat perdana menteri
[sunting | sunting sumber]Hwang Hui menjabat sebagai Yeonguijeong, pangkat tertinggi dari 3 perdana menteri kerajaan (lainnya adalah Uuijeong dan Jwaguijeong) selama 18 tahun dengan total 24 tahun kariernya dalam politik. Ia dikenal akan kebijakan “yang menjadi prioritas harus dikerjakan.” Tugas yang menjadi prioritasnya antara lain memajukan pertanian, menghapus peraturan yang memperlebar kesenjangan kelas sosial, dan menyediakan kesempatan bagi anak yang lahir dari gundik untuk mengikuti gwageo.
Kehidupan
[sunting | sunting sumber]Hwang Hui adalah perdana menteri Joseon yang paling dikenal karena cara hidupnya. Berbeda dari para petinggi dan bangsawan lain, Hwang Hui tinggal di rumah tua yang kecil yang tidak berpagar, bahkan saat menjabat perdana menteri. Suatu saat, di tengah malam, Raja Sejong memerintahkan orang-orang untuk membangun pagar diam-diam untuk melindungi rumahnya. Namun, ia terbangun dan menyatakan keberatannya kepada raja. Ia merasa tidak pantas untuk membuat pagar sementara warga di sekelilingnya adalah orang-orang yang miskin.
Raja Sejong suatu saat mengunjungi rumahnya dan merasa prihatin karena di dalamnya hanya ada tikar, selimut dan lemari tua. Untuk bertahan dalam musim dingin pun, Hwang Hui hanya memakai pakaian sederhana. Raja Sejong bertanya kepada Hwang Hui apakah gajinya tidak cukup sehingga ia tinggal dengan kondisi seperti itu. Hwang Hui menjawab bahwa ia tidak pantas hidup bermewah-mewah. Pakaian saja sudah cukup apabila tidak melewati batas etiket. Sedangkan rumah saja sudah cukup baik apabila bisa melindungi dari angin dan hujan. Ia menolak segala bantuan raja dan mengingatkan bahwa ada lebih banyak orang miskin yang perlu diperhatikan.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ (Korea)황희 Diarsipkan 2011-07-22 di Wayback Machine., hwarang. Akses:27-05-2012.