Jawara Kidul
Jawara Kidul | |
---|---|
Sutradara | Darwin Mahesa |
Produser | Ummu Salamah |
Skenario | Darwin Mahesa, Ummu Salamah |
Pemeran | Tubagus Dian Kurniawan Anton Chandra Fauziyyah Angela Cak Purwo Rubiono |
Penata musik | Tya Subiakto |
Sinematografer | Rendy Hidayat |
Penyunting | Darwin Mahesa Dilfiandi |
Perusahaan produksi | |
Distributor | Kremov Pictures |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 45 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Jawara Kidul merupakan film Indonesia tahun 2015 yang disutradarai oleh Darwin Mahesa dan musik oleh Tya Subiakto. Film drama ini diproduksi oleh Kremov Pictures yang mengambil lokasi shooting di wilayah Ciptagelar Kasepuhan Banten Kidul pada tahun 2015. Dibintangi oleh sederet pemain lokal Banten Tubagus Dian Kurniawan, Anton Chandra, Fauziyyah Angela dan Cak Purwo Rubiono. Film ini mengangkat tema drama dan silat Banten "jawara Kidul". bco-tv.com. Diakses tanggal 21 September 2015. [pranala nonaktif permanen] Film ini mengeksplorasi tema kearifan lokal,film ini dirilis pada 22 September 2015 oleh Kremov Pictures.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Tersebutlah Sakti, ia terbukti curang dalam sayembara memperebutkan Nyimas Ayu putri dari Abah Sugidiraja sang pemimpin Kadusunan Kidul. Sakti membunuh seluruh Jawara dari luar Kadusunan agar dirinya tak tertandingi dan dapat menikahi Nyimas Ayu. Tak ada satupun Jawara yang datang dalam Sayembara, tetapi masih ada pemuda yang akan melawan Sakti yakni Prabu yang juga mencintai Nyimas Ayu. Sakti dan Prabu adalah kakak beradik yang terkenal sebagai Jawara dari dalam Kadusunan Kidul, seharusnya mereka tidak berhak memperebutkan Nyi Mas Ayu melalui sayembara, karena Sayembara tersebut sebenarnya ditujukan untuk Jawara dari Kadusunan luar. Demi rakyat yang menginginkan sayembara tetap berjalan, Abah memutuskan agar Sakti dan Prabu bertarung, Namun di akhir sayembara keputusan Abah berubah menjadi sebuah hukuman untuk Sakti karena kecurangannya. Hukuman tersebut membuat Sakti dendam kepada Abah sehingga Nyimas Ayu menjadi sasaran balas dendam melalui Ilmu hitam, tanpa disadari dendam tersebut berujung malapetaka.
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Film Terbaik Festival Video Edukasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kategori Umum
Produksi
[sunting | sunting sumber]Darwin Mahesa, yang sebelumnya sukses melalui Mengejar Medali, bertindak sebagai sutradara. sementara musisi ternama, Tya Subiakto, menyediakan musik untuk film ini. Penyanyi lokal Anggini Putri menyumbangkan suaranya dalam lagu tema "Jawara Kidul" diciptakan oleh Darwin Mahesa.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- [1] Diarsipkan 2019-10-11 di Wayback Machine.[