Lompat ke isi

Sisifos

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hukuman Sisifos.

Dalam mitologi Yunani, Sisifos (Σίσυφος) adalah anak dari Aiolos dan Enarete. Sisifos adalah suami Merope dan merupakan pendiri sekaligus raja Efira, Korintus. Menurut beberapa sumber lain, Sisifos adalah ayah Odisseus dari hubungannya dengan Antiklea.

Dalam mitologi

[sunting | sunting sumber]

Sisifos menggalakkan perdagangan dan pelayaran tetapi dia adalah orang yang serakah dan tamak. Sisifos sering membunuh wisatawan dan tamunya. Menurut Homeros, Sisifos adalah orang yang sangat licik. Sisifos meniduri keponakannya sendiri, merebut tahta saudaranya, dan membocorkan rahasia Zeus. Akibatnya Zeus menyuruh Thanatos (dewa kematian) untuk mengurung Sisifos di Tartaros. Ketika Thatanos hendak merantai Sisifos, Sisifos meminta Thatantos mencoba dahulu rantai tersebut untuk menunjukkan cara kerjanya. Setelah Thanatos merantai dirinya sendiri, Sisifos menguncinya sehingga Thanatoslah yang terjebak. Hal ini menyebabkan tidak ada manusia yang bisa mati. Ares, yang merasa kesal karena tidak ada manusia yang mati dalam pertempuran, akhirnya membebaskan Thanatos yang kemudian membuat Sisifos mati.

Sebelum Sisifos mati, dia meminta istrinya untuk tidak menguburnya dan melemparkan mayatnya ke tengah keramaian, yang dituruti oleh istrinya. Setelah mati dan sampai di dunia bawah, Sisifos membujuk Persefon, ratu dunia bawah, untuk mengizinkannya keluar sebentar ke alam manusia dan memarahi istrinya karena tidak memberinya penguburan yang layak. Persefon mengizinkanya dan Sisifos pun kembali ke Korinth. Namun Sisifos menolak untuk kembali ke dunia bawah dan ingin tetap di alam manusia. Akhirnya Sisifos dibawa secara paksa oleh Hermes. Dalam versi lainnya, Sisifos mengatakan pada Persefon bahwa dia dibawa ke Tartaros adalah karena sebuah kekeliruan dan meminta dirinya dibebaskan.[1]

Hukuman Sisifos

[sunting | sunting sumber]

Di Tartaros, Sisifos dihukum untuk mengangkat batu besar ke atas bukit. Setelah sampai di atas, batu tersebut akan menggelinding kembali ke bawah dan Sisifos harus mengangkatnya lagi dan lagi.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bernard Evslin's Gods, Demigods & Demons, hal 209-210

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]