Spectre celah keamanan
Spectre adalah celah keamaan pada prosesor modern yang terdapat pada prosesor intel, AMD, atau prosesor ARM[1]. Spectre, ditemukan tahun 2018 dan dilaporkan secara independen oleh dua orang, yaitu Jann Horn dan Paul Kocher bekerja sama dengan, Daniel Genkin (Universitas Pennsylvania dan Universitas Maryland), Mike Hamburg ( Rambus ), Moritz Lipp (Universitas Teknologi Graz), dan Yuval Yarom ( Universitas Adelaide)
Spectre diangap sebagai celah keamanan yang menyerang pada prosesor data pribadi pada teknologi komputer atau ponsel pintar[2]. Serangan ini memanfaatkan kerentanan pada perangkat keras yang memungkinkan penyerang mengakses informasi sensitif yang seharusnya tidak dapat diakses. Spectre dapat mempengaruhi chip prosesor yang berakibat hacker dapat membobol informasi rahasia, data pribadi, rahasia perusahaan, seperti kernel. Spectre berfungsi di komputer pribadi, perangkat seluler, dan di cloud. Tergantung pada infrastruktur penyedia cloud, data dari pelanggan lain mungkin saja dicuri.
Dampak Serangan Spectre
[sunting | sunting sumber]Serangan Spectre berdampak pada keamanan informasi. Dampak utamanya adalah kemampuan untuk mencuri informasi sensitif seperti kata sandi, enkripsi, dan data pribadi lainnya yang disimpan dalam memori komputer[2]. Hal ini dapat mengakibatkan pencurian identitas, akses ilegal ke akun, dan bahkan kerugian finansial bagi individu dan perusahaan.
Kerentanan Spectre merupakan serangan baru pada arsitektur CPU modern. Keduanya mengeksploitasi sisi saluran pada tingkat perangkat keras untuk merekonstruksi konten memori tanpa izin akses yang diperlukan. Karena kerentanan ini berhubungan dengan perangkat keras, revisi prosesor baru dapat memberikan mitigasi penuh[3].
Selain itu, serangan Spectre juga dapat merusak reputasi perusahaan dan mengancam kepercayaan publik terhadap keamanan sistem komputer. Jika suatu perusahaan mengalami pelanggaran keamanan yang disebabkan oleh Spectre, hal itu dapat berdampak negatif pada citra perusahaan dan menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.
Implikasi Keamanan
[sunting | sunting sumber]Implikasi keamanan dari serangan Spectre sangat serius dan memerlukan perhatian yang serius dari para ahli keamanan komputer. Perangkat keras yang rentan terhadap serangan Spectre harus segera diperbaiki atau diganti untuk mencegah serangan semacam itu terjadi di masa depan. Spectre menggambarkan kelas serangan baru, bukan hanya satus serangan atau kerentanan tunggal, tidak ada mitigasi tunggal terhadap Spectre.
Selain itu, para pengembang perangkat lunak juga perlu meningkatkan keamanan aplikasi mereka dengan mengimplementasikan teknik-teknik yang dapat melindungi sistem dari serangan Spectre. Langkah-langkah seperti penggunaan teknik enkripsi yang kuat, pembaruan perangkat lunak yang teratur, dan pemantauan keamanan secara aktif dapat membantu melindungi sistem dari serangan Spectre [4].
Upaya Perlindungan terhadap Spectre
[sunting | sunting sumber]Salah satu langkah yang dapat diambil untuk melindungi sistem komputer dari serangan Spectre adalah dengan menerapkan pembaruan perangkat lunak. Produsen-produsen prosesor seperti Intel, AMD, dan ARM telah merilis pembaruan mikrokodifikasi dan perangkat lunak untuk mengurangi kerentanan terhadap Spectre[5]. Pengguna perangkat komputer perlu secara rutin memeriksa dan menginstal pembaruan ini agar sistem mereka terlindungi dari serangan Spectre yang berbahaya. Cara mengatasi spectre dengan mengganti prosesor dengan versi baru seperti patch. Patches merupakan antivirus yang akan melindungi data dari spectre. Salah satunya adalah vendor ESET, yang pertama kali menggunakan patch dalam melindungi data dari ancaman pencurian[6].
Selain upaya teknis, penting juga bagi pengguna untuk meningkatkan kesadaran tentang praktik keamanan yang baik dalam penggunaan komputer. Contohnya memperbarui patch pada sistem operasi yang digunakan, dan mengaktifkan otentifikasi dua langkah [1]. Upaya ini untuk memperkuat perangkat lunak terhadap eksploitasi Spectre di masa depan, masing-masing untuk menambal perangkat lunak setelah eksploitasi melalui Spectre [7].Hal ini termasuk dalam hal menghindari mengunjungi situs web yang tidak terpercaya, tidak mengklik tautan yang mencurigakan, dan tidak mengunduh atau membuka lampiran dari sumber yang tidak dikenal.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Tech in Asia Indonesia - Menghubungkan Ekosistem Startup Indonesia". id.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-03-30.
- ^ a b Zaenudin, Ahmad (2018-01-17). "Meltdown dan Spectre, Celah Keamanan yang Menghantui Intel". tirto.id. Diakses tanggal 2024-03-30.
- ^ Herzog, Benedict; Reif, Stefan; Preis, Julian; Schröder-Preikschat, Wolfgang; Hönig, Timo (2021-04-26). "The Price of Meltdown and Spectre: Energy Overhead of Mitigations at Operating System Level". Proceedings of the 14th European Workshop on Systems Security. EuroSec '21. New York, NY, USA: Association for Computing Machinery: 8–14. doi:10.1145/3447852.3458721. ISBN 978-1-4503-8337-0.
- ^ "Meltdown' and 'Spectre' guidance". www.ncsc.gov.uk (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-03-31.
- ^ Hill, Mark D.; Masters, Jon; Ranganathan, Parthasarathy; Turner, Paul; Hennessy, John L. (2019-03-01). "On the Spectre and Meltdown Processor Security Vulnerabilities". IEEE Micro. 39 (2): 9–19. doi:10.1109/MM.2019.2897677. ISSN 0272-1732.
- ^ jurnalis (2018-01-10). "Meltdown & Spectre Ancam Celah Keamanan Pada Prosesor, Lakukan Tips Berikut | Komite" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-03-30.
- ^ "Meltdown and Spectre". meltdownattack.com. Diakses tanggal 2024-03-31.