Bulurejo, Ayah, Kebumen
Bulurejo | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Kebumen | ||||
Kecamatan | Ayah | ||||
Kode pos | 54473 | ||||
Kode Kemendagri | 33.05.01.2017 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Bulurejo adalah merupakan sebuah desa di kecamatan Ayah, Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Mengingat Sejarah Desa Bulurejo adalah Identik dengan kehidupan seorang tokoh ( Suwargi MBAH DIKTA LEKSANA ) pelarian pada waktu zaman Belanda. Sebagai seorang yang patuh dan taat pada ajaran agama islam beliau juga sangat gigih dalam berkarya dan bekerja, beliaulah yang pertama membuka hutan dan semak belukar menjadi grumbul-grumbul untuk pemukiman dan areal pesawahan yang cukup luas meliputi beberapa Grumbul diantaranya 1. Grumbul Pagebangan yang sebelumnya tumbuh pohon Gebang dan selanjutnya diberi nama Dukuh / Desa Pagebangan pada tahun + tahun 1915 dikepalai oleh seorang Lurah bernama Rana Diwriya sampai dengan tahun 1922 ( menjabat 1 tahun ); pada tahun yang sama ( tahun 1922 ) diganti oleh Mangun Taruna asal desa Rowokele , 2 Grumbul Gemilir Kidul dan Grumbul Gemilir Lor dilurahi oleh H. Ikhsan diganti oleh Hardjo Widjaya, + 8 tahun kedepan diganti oleh bapaknya Panudju, 3 Grumbul/Dukuh Blader yang sebelumnya diberi nama Dukuh Bumirejo, 4 Grumbul/Dukuh Kalibulu Konon ceritanya banyak tumbuh pohon Bulu dukuh tersebut dilurahi oleh Tjitra Wiredja selanjutnya antara Grumbul Blader dan Grumbul Kalibulu diberi nama Desa Kalibulu dan yang terakhir adalah Grumbul Karang Cengis. Pada sekitar tahun 1923 dari tiga desa tersebut diblengket menjadi satu desa yang diberi nama Desa Bulurejo dan dikepalai oleh Lurah H. Yusup; yang slanjutnya pada tahun 1930 s/d tahun 1936 diganti oleh Ratal al. Atma Sendjaya; tahun 1937 s/d tahun 1945 dilurahi oleh Madkarta; tahun 1946 diadakan pemilihan Kades, dengan 4 Cakades namun ada 2 Calon bermasalah yakni : 1 Sangandulah gugur diganti Hardjo Panuju, 2 Mustama gugur diganti oleh Gama Widjaya. Pilkades dilaksanakan dengan 4 Cakades yaitu : 1. Sukarta al. Sanrodji, 2. Bau Karso, 3. Hardjo Panudju dan yang ke 4 Gama Wijaya, yang terpilih dan ditetapkan menjadi Lurah adal;ah Gama Widjaya. tahun 1951 s/d tahun 1980 dipimpin oleh seorang Kepala Desa yaitu Sanrodji; tahun 1981 s/d tahun 1989 dipimpin oleh Koesen; tahun 1991 s/d tahun 1998 dipimpin oleh Sanmurdja; tahun 1999 s/d Bulan Mei tahun 2007 dipimpin oleh Lasmi dan muali bulan Juli 2007 sampai dengan sekarang dipimpin oleh Saring.
Legenda Desa
- Pada zaman dahulu sebagian besar masyarakat Bulurejo mempunyai adat istiadat kepercayaan yaitu pada bulan-bulan tertentu mempercayai tidak diperkenankan punya hajat ( Pernikahan dan Khitanan ) terutama bulan syura kalau dilanggar akan membewa mala petaka.
- Pada menjelang musim tanam dan panen padi di setiap sudut pematang sawah diberi sesaji berupa kembang telon, dan menjelang panen dibuatkan Tumpeng Jabel ( Mogana ) dikendurikan di sawah dengan harapan akan mendatangkan berkah.
- Pada setiap bulan Syura mengadakan Syuran ! dengan menyembelih Kambing kepalanya ditanam diperempatan jalan, dagingnya dimasak becek, sebagian kecil organ kambing diambil ditambah obo rampe komaran untuk sesaji, sore harinya diadakan kenduri.
- Pada setiap Grumbul sedesa Bulurejo mengadakan Baritan ( Sedekah Bumi / Sadranan ), Wayangan dan Tayuban; Dan sekarang adat tersebut diadakan ditingkat desa untuk menghemat waktu dan biaya.
- Kepercayaan penduduk Bulurejo disetiap menjelang Khajatan baik Pernikahan maupun Sunatan calon penganten diharuskan ziaroh ( Resik ) kubur dan tempat-tempat yang dikeramatakan. Sehari sebelum Khajatan dilaksanakan tuan rumah harus memasang sesaji ( kucingan ) baik dirumah, pojok tarub, sumur dan tempat-tempat keramat, tuan rumah juga mempercayakan sesepuh sebagai Goni ( Orang yang dianggap ampuh ) kalau tidak dilaksakan dikhawatirkan akan mendatangkan mala petaka.
- Setiap ada orang meninggal sebelum dibawa kepemakaman sanak saudara almarhum supaya nylusup ( berjalan keliling 3 kali dibawah mayat yang sedang dipikul ) dipercayai agar tidak membayangi kehidupan mereka.
Sejarah Pembangunan Desa Bulurejo
Kejadian Yang Buruk 1 Pada Pertengengahan Abad ke XVI Bangsa Indonesia dijajah Belandatermasuk desa Bulurejo rakyat sangat menderita banyak Pageblug 2 1942 sampai dengan tahun 1945 Bangsa Indonesia termasuk desa Bulurejo dikuasai oleh Jepang rakyat lebihmenderita dan banyak pageblug. 3 1945 Belanda datang lagi ke Indonesia kemudian diusir oleh bangsa Indonesia. 4 1965Meletusnya G. 30 S. PKI dan banyak tokoh masyarakat diculik 5 1969 Lahan Pertanian yang tadinya produktif menjadi genangan air pada waktu musim penghujan dan pada waktu musiam kemarau kekeringan, Nelayan hasil tangkapannya menurun. 6 1980 Tanaman Padi diserang hama wereng, Paceklik panjang 7 1985 Banjir Besar semua penduduk mengungsi, sebagian di SDN Bulurejo, Sebagian di tanggul dan sebagian lagi ditempat saudara yang lebih aman ( berlangsung + 9 hari ) 8 2000 Kemarau panjang dan terjadi paceklik 9 2002 Banjir Besar semua penduduk mengungsi, sebagian di SDN Bulurejo, Sebagian di tanggul dan sebagian lagi ditempat saudara yang lebih aman( berlangsung + 9 hari ) 10 2005 Isu Gelombang Sunami Imbas dari Gelombang Sunami Aceh sebagian besar penduduk ( 90 % ) mengungsi didaerah dataran tinggi dan pegunungan selama 2 hari 2 malam. 11 2006 Kemarau panjang, musim paceklik dan harga sembako naik. 12 2007 Kemarau panjang dan musim paceklik dan sembako mahal Kejadian yang Baik 1 1942 sampai dengan tahun 1945 Belanda diusir oleh Jepang dari Bumi Indonesia termasuk desa Bulurejo. 2 1945 Negara Jepang ( Kota Naga saki dan kota Hiro Sima ) di Bom oleh tentara Sekutu.Negara Indonesia Merdeka diproklamirkan oleh :Ir. Soekarno dan Bung Hatta. 3 1964 Didirikan Sekolah SD Bulurejo Filial dari SDN Kedungweru 4 1969 Sungai Kali bodo diluruskan dan namanya diganti Sungai Ijo. 5 1970 Dibangun SD Inpres 6 1972 Pemilu 3 kontesatan yakni :1. PPP 2. Golongan Karya 3. Partai Demokrasi Indonesia 7 1977 Pemilu 3 Kontestan yakni :1. PPP2. Golongan Karya3. Partai Demokrasi Indonesia 8 1980 Didirikan balai Desa di Jl. Kali-bulu No. 01( Pojok perempatan ) 9 1981 Masuk Benih Padi Faritas Unggul 10 1982 Pemilu 3 Kontestan yakni :1. PPP2. Golongan Karya3. Partai Demokrasi Indonesia 11 1983 Balai Desa Dipindah Jl. Kalibulu No. 01 dekat pemakaman 12 1985 Ada bantuan Sembako dari pemerintah. 13 1987 Pemilu 3 Kontestan yakni :1. PPP2. Golongan Karya3. Partai Demokrasi Indonesia 14 1992 Pemilu 3 Kontestan yakni :1. PPP2. Golongan Karya3. Partai Demokrasi Indonesia dan Balai Desa dibangun 15 1995 Bidan Desa masuk Bulurejo namanya Ibu Laili 16 1996 Jalan DPU diaspal dan Jembatan Bodo dibangun 17 1997 Pemilu 3 Kontestan yakni :1. PPP2. Golongan Karya3. Partai Demokrasi Indonesia Listrik Masuk desa dan Bidan Desa Ibu Laili diganti Ibu Wahyu. 18 1998 Bidan Desa Ibu Wahyu diganti Ibu Dwi Kusmarini sampai sekarang dan Pilkdes. 20 1999 Pemilu dengan 48 Kontestan 21 2000 TK. Tunas Bangsa berdiri dan sebagian petani beralih menjadi petani semangka hasilnya memuaskan. 22 2001 Polindes Berdiri dan dibangun Gedung TK Tunas Bangsa serta bantuan P2MPD yang dialokasikan 2 dusun. 23 2002 Bantuan P2MPD yang alokasikan di Dusun III ( Gemilir lor ) 24 2003 Pemilu 25 2004 Pengaspalan jalan desa Dusun I yang didanai dari swadaya masyarakat dan bantuan pemerintah serta Pemilihan Presiden RI secara langsung oleh rakyat. 26 2005 Pendidikan anak usia dini yaitu Kelompok Bermain ( Play Group ) didirikan, Ganti rugi tanah yang terkena Proyek Sungai Kali Kalibulu, Sungai Plangkah, BLT masuk dan Pemilihan Bupati secara langsung. 27 2006 Renovasi SDN Bulurejo 28 2007 Pilkades
Batas-batas Wilayah
[sunting | sunting sumber]- Utara: Desa Demangsari dan Desa Kedungweru
- Timur: Desa Demangsari dan Desa Candirenggo
- Selatan: Desa Candirenggo
- Barat: Kabupaten Cilacap
Pembagian Wilayah
[sunting | sunting sumber]Desa Bulurejo dibagi menjadi 3 Rukun Warga (RW), 14 Rukun Tetangga (RT) dan 3 Pedukuhan/ Grumbul/ Dusun yaitu:
- Dukuh Gebangan
- Dukuh Gumilir
- Dukuh Kalimbulu
Lurah/ Kepala Desa
[sunting | sunting sumber]Lurah/ Kepala Desa yang pernah memimpin Desa Bulurejo adalah:
- Mad Ganan
- San Roji
- Kusen
- San Murja
- Lasmi
- Saring
- Ali Imron
Penduduk
[sunting | sunting sumber]Desa Bulurejo mempunyai Hutan Kiwel ( nira ) sehingga sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pemanjat pohon kelapa atau bahasa setempatnya Tukang Nderes untuk produksi gula merah. Cara pembuatan gula merah cukup susah dan mememakan waktu lama. Mulai merebus air nira sampai menguap hingga habis kadar airnya sehingga tinggal zat gula yang tersisa. Lainnya sebagai petani, pedagang, PNS dan wiraswasta. Kebiasaan penduduk Desa Bulurejo yaitu jika musim penghujan menanam padi, sebagian menanam palawija seperti kacang panjang atau timun. Pada musim kemarau menanam buah semangka, ada juga yang menanam sayur mayur.
Fasilitas Umum
[sunting | sunting sumber]Desa Bulurejo memiliki 2 Masjid yang terletak di Dusun Gemilir dan Kalibulu. Dan mempunyai 4 sekolah, yaitu 1. KB Tunas Harapan Jaya, 2. TK Tunas Bangsa, 3. SDN Bulurejo dan, 4. SMK Muhammadiyah Bulurejo, Ayah .
Sosial & Budaya
[sunting | sunting sumber]Kegiatan kebudayaan antara lain arak-arakan kuda lumping dan anak-anak sekolah dasar pada peringatan 17 Agustus. Sedekeah Bumi pada Bulan Suro. Sadranan yang biasa diisi dengan hiburan wayang kulit. Kegiatan rutin masyarakat Bulurejo antara lain arisan warga tiap RT. Arisan kelompok tani Sidodadi, serta kegiatan masyarakat lainya yang bersifat gotong royong.