Lompat ke isi

Ngrambe, Ngawi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ngrambe
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenNgawi
Pemerintahan
 • CamatKusnu Heri Purwanto
Luas
 • Total68,75 km2 (26,54 sq mi)
Populasi
 • Total43.994 jiwa
 • Kepadatan640/km2 (1,700/sq mi)
Kode area telepon+62 351
Kode Kemendagri35.21.02 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan14 Desa
60 Dusun
Situs webngrambe.ngawikab.go.id

Ngrambe[2] (bahasa Jawa: ꦔꦿꦩ꧀ꦧꦺ, translit. Ngrambe) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Kecamatan ini terletak sekitar 33 km barat daya ibu kota kabupaten dan memiliki hawa sejuk karena berada di lereng utara Gunung Lawu. Kecamatan Ngrambe terdiri dari 14 desa, dengan Desa Ngrambe berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan kegiatan perdagangan.

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Kecamatan Widodaren
Timur Kecamatan Jogorogo
Selatan Kecamatan Jogorogo
Barat Kecamatan Sine

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Sarana transportasi umum seperti Bus menuju Kecamatan Ngrambe sangat minim, dan hanya tersedia saat pagi hingga siang hari.

Terdapat tiga jalur utama untuk mencapai Kecamatan Ngrambe. Dari arah timur, tersedia layanan bus umum yang berangkat dari ibu kota kabupaten menuju Kecamatan Ngrambe melalui Kecamatan Jogorogo. Dari arah barat, jalur alternatif tersedia melalui Kecamatan Sine. Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan tidak adanya kepedulian pemerintah daerah terhadap transportasi umum, layanan bus yang melayani rute Sine hingga Ngawi melalui Widodaren kini sudah tidak beroperasi.

Dari arah utara, akses menuju Kecamatan Ngrambe dapat ditempuh melalui Widodaren dengan menggunakan bus dari Terminal Gendingan, yang dilalui oleh Jalan Nasional Rute 17. Jalur ini menjadi pilihan termudah karena merupakan rute terdekat dari jalan nasional dan gerbang tol Sragen Timur. Saat ini, hanya ada satu bus yang melayani jalur tersebut, yaitu Bus Wirya Putra, yang beroperasi pada trayek Sragen - Ngrambe pulang-pergi dengan frekuensi 1 hingga 2 perjalanan per hari.

Apabila menggunakan transportasi kereta api, Kecamatan Ngrambe dapat dijangkau dengan menggunakan kereta api yang berhenti di Stasiun Walikukun. Setelah turun di Stasiun Walikukun, selanjutnya hanya dapat diakses menggunakan ojek, maupun kendaraan pribadi lainnya.

Bandar udara terdekat dari Kecamatan Ngrambe adalah Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo.

Pasar Ngrambe hanya ramai pada hari pasaran yaitu pada hari Kliwon dan Pahing. Pedagang di pasar ini datang dari berbagai wilayah sekitar maupun luar kota. Pada hari pasaran, kegiatan ekonomi di Pasar Ngrambe telah dimulai sejak sore hari sebelumnya.

Kecamatan Ngrambe memiliki pemandangan alam yang beragam, meliputi perbukitan, area persawahan, hutan pinus, aliran sungai kecil, sejumlah sumber air alami, serta air terjun. Salah satunya Air Terjun Suwono yang terletak di Desa Hargomulyo[3].

Salah satunya adalah Bukit Jabal Kadas yang merupakan makam dari Patih Ronggolono yang merupakan Patih dari Bupati Ngawi yang pertama yakni Adipati Kertonegoro. Bupati pertama Ngawi tersebut dimakamkan di di atas bukit yang bernama Gunung Warak. Terdapat pula rute-rute tracking yang menarik, yakni di Kecamatan Ngrambe menuju kebun teh yang bernama Jamus ataupun di jalan-jalan yang mengarah ke puncak gunung lawu.[butuh rujukan]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama kependudukan
  2. ^ Kecamatan Ngrambe - www.ngawikab.go.id
  3. ^ Wachid, Nur (25 Maret 2024). "Air Terjun Suwono, Rekomendasi Wisata Ngawi buat Hilangkan Stres dan Jenuh Perkotaan, Cocok untuk Libur Lebaran 2024". Jawa Pos. Diakses tanggal 27 Oktober 2024. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]