Lompat ke isi

Permainan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Papan permainan Mesir kuno ditulis untuk Amenhotep III dengan laci geser terpisah, dari tahun 1390–1353 SM, terbuat dari fayans berkaca, dimensi: 5,5 × 7,7 × 21 cm, di Museum Brooklyn di New York

Permainan sesuatu yang digunakan untuk bermain (sebuah mainan), sebuah barang atau sesuatu yang pada umumnya digunakan untuk hiburan atau kesenangan, dan kadang-kadang digunakan sebagai alat pendidikan.[1] Permainan berbeda dari pekerjaan, yang biasanya dilakukan untuk mendapatkan upah, dan dari seni, yang lebih sering merupakan ekspresi elemen estetika atau ideologis. Namun, perbedaannya tidak jelas, dan banyak permainan juga dianggap sebagai karya (seperti pemain profesional olahraga atau permainan penonton) atau seni (seperti puzzle atau permainan yang melibatkan tata letak artistik seperti mahyong, solitaire, atau beberapa permainan video).

Diuji sejak 2600 SM,[2][3] permainan adalah bagian universal dari pengalaman manusia dan hadir dalam semua budaya. Permainan Kerajaan Ur, Senet, dan Mancala adalah beberapa permainan tertua yang diketahui.[4]


Jenis permainan

[sunting | sunting sumber]

Permainan anak-anak

[sunting | sunting sumber]

Di lingkungan yang masih terlihat keakraban antar anggota masyarakat, banyak permainan yang dilakukan oleh anak-anak secara beramai-ramai dengan teman-teman mereka di halaman atau di teras rumah. Mereka berkelompok, berlarian, atau duduk melingkar memainkan salah satu permainan dan tercipta keakraban. Beberapa permainan ini karena tercipta pada masa yang lama berlalu disebut dengan permainan tradisional, sedangkan di sisi lain beberapa permainan yang lebih akhir (dan biasanya menggunakan peralatan yang canggih) disebut permainan modern.

Permainan dewasa

[sunting | sunting sumber]


Permainan elektronik

[sunting | sunting sumber]

Permainan elektronik adalah jenis-jenis permainan yang dapat dimainkan dengan media elektronik seperti konsol, ponsel, dan komputer.[5] Terdapat tujuh kategori permainan elektronik, yaitu permainan petualangan, strategi, aksi, olahraga, simulasi, puzzle, dan simulasi.[5] Permainan elektronik dapat dimainkan oleh siapa saja, secara umum terdapat empat kategori pemain, yaitu U3+ (Kelompok pemain berusia tiga tahun atau lebih), U7+ (Kelompok pemain berusia tujuh tahun atau lebih), U13+ (Kelompok pemain berusia tiga belas tahun atau lebih), dan U18+ (Kelompok pemain berusia delapan belas tahun atau lebih).[5] Mengasah kemampuan mendidik anak dengan game tebak-tebakan bisa menjadi cara yang menyenangkan dan efektif untuk mengajarkan anak-anak keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kerjasama. Berikut adalah beberapa ide permainan tebak-tebakan di smartphone yang dapat membantu mengasah kemampuan mendidik anak [6] :

Berikut adalah beberapa ide permainan tebak-tebakan di smartphone yang dapat membantu mengasah kemampuan mendidik anak:

  • Tebak Gambar: Anda dapat menunjukkan gambar objek atau binatang pada anak-anak dan meminta mereka menebak namanya atau ciri-cirinya. Ini akan membantu anak-anak mengasah kemampuan memperhatikan detail dan mengembangkan kosakata mereka.
  • Papan permainan gading Mesir kuno dalam pameran harta Tutankhamun di Paris
    Tebak Kata: Anda dapat memberikan beberapa petunjuk tentang kata tertentu, dan anak-anak harus menebak kata apa yang dimaksud. Ini membantu anak-anak mengasah kemampuan berpikir kritis dan memahami hubungan antara kata-kata.
  • Tebak Angka: Anda dapat memberikan beberapa petunjuk tentang angka tertentu, dan anak-anak harus menebak angka apa yang dimaksud. Ini membantu anak-anak mengasah kemampuan berpikir logis dan matematika.
  • Tebak Siapa: Anda dapat mengajukan pertanyaan tentang seseorang dan meminta anak-anak menebak siapa orang itu. Ini dapat membantu anak-anak mengasah kemampuan mengingat dan memperhatikan detail.
  • Tebak Lagu: Anda dapat memainkan beberapa baris lagu atau melodi dan meminta anak-anak menebak judul atau artisnya. Ini akan membantu anak-anak mengasah kemampuan musik dan memori.

Dalam memainkan game tebak-tebakan, pastikan untuk memberikan dukungan positif dan memberikan pujian ketika anak-anak dapat menjawab dengan benar. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka dan memotivasi mereka untuk belajar lebih banyak. Selain itu, pastikan juga untuk mengubah tebak-tebakan agar tetap menarik dan menantang bagi anak-anak.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ [kbbi.kemdikbud.go.id/entri/permainan/game "Definisi "permainan""] Periksa nilai |url= (bantuan). Diakses tanggal 2021-04-21. 
  2. ^ Soubeyrand, Catherine (2000). "The Royal Game of Ur". The Game Cabinet. Diakses tanggal 2008-10-05. 
  3. ^ Green, William (2008-06-19). "Big Game Hunter". 2008 Summer Journey. Time. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-22. Diakses tanggal 2008-10-05. 
  4. ^ "History of Games". MacGregor Historic Games. 2006. Diakses tanggal 2008-10-05. 
  5. ^ a b c Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (2017). Mendampingi Anak dalam Permainan Interaktif Elektronik (Games) (PDF). 
  6. ^ "Mengasah Kemampuan Mendidik Anak Dengan Game Tebak-Tebakan Di Smartphone". www.blogs.unpad.ac.id/maharani. Diakses tanggal 2023-04-16. 

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]