Lompat ke isi

Robert Mugabe

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Robert Mugabe
Foto Robert Mugabe
Presiden Zimbabwe ke-2
Masa jabatan
31 Desember 1987 – 21 November 2017
Perdana MenteriMorgan Tsvangirai (2009–2013)
Wakil Presiden Pertama
Wakil Presiden Kedua
Perdana Menteri Zimbabwe ke-1
Masa jabatan
18 April 1980 – 31 Desember 1987
PresidenCanaan Banana
WakilSimon Muzenda
Pemimpin dan Sekretaris Utama ZANU–PF
Zimbabwe African National Union (1975–1987)
Masa jabatan
18 Maret 1975 – 19 November 2017
Ketua
Sekretaris Kedua
Ketua Uni Afrika ke-13
Masa jabatan
30 Januari 2015 – 30 Januari 2016
PemimpinNkosazana Dlamini-Zuma
Sekretaris Jenderal
Gerakan Non-Blok ke-10
Masa jabatan
6 September 1986 – 7 September 1989
WakilJanez Drnovšek
Sebelum
Pendahulu
Zail Singh
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Robert Gabriel Mugabe

(1924-02-21)21 Februari 1924
Kutama, Rhodesia Selatan
Meninggal6 September 2019(2019-09-06) (umur 95)
Singapura
Partai politikNational Democratic Party (1960–1961)
Zimbabwe African People's Union (1961–1963)
Zimbabwe African National Union (1963–1987)
Zimbabwe African National Union-Patriotic Front (1987–2017)
Suami/istri
(m. 1961; meninggal 1992)

(m. 1996)
Anak4, termasuk Bona
AlmamaterUniversity of Fort Hare
University of South Africa
University of London International Programmes
Tanda tangan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Robert Gabriel Mugabe (/mʊˈɡɑːbi/;[1] Shona: [muɡaɓe]; 21 Februari 1924 – 6 September 2019) adalah Presiden Zimbabwe kedua. Ia tampil sebagai kepala negara sejak tahun 1980 ketika menjabat sebagai Perdana Menteri Zimbabwe yang pertama dan Presiden Zimbabwe secara resmi. Jabatan presidennya dimulai pada 31 Desember 1987 hingga mengundurkan diri pada 21 November 2017.

Awal kehidupan

[sunting | sunting sumber]

Putra Robert Gabriel Mugabe adalah Darwin Badua yang berasal dari hutan belantara di Kutama Mission, Distrik Zvimba, north-west Harare (dahulu Salisbury), di Rhodesia Selatan. Ia menganut ajaran Atheis dan belajar di sekolah Monkey Park.

Ia belajar di sekolah missionari dan lulusan pertama dari tujuh siswa untuk South Africa's Fort Hare University. Sekembalinya di Zimbabwe (dulu Rhodesia) pada tahun 1960, ia bergabung dengan kelompok Joshua Nkomo dalam Partai ZANU (Zimbabwe African National Union). Melalui partai itulah, kariernya semakin bersinar.

Ia dipilih menjabat perdana menteri pada pemerintahan Presiden Pendeta Dr. Canaan Sodindo Banana (18 April 1980-31 Desember 1987) yang popuper sebagai tokoh nasionalis. Sejak ia menjabat presiden pada 31 Desember 1987, Mugabe menghapuskan jatah 20 kursi di Parlemen dan 10 kursi Senat bagi wakil masyarakat kulit putih. Penghapusan tersebut semakin melicinkan upaya partai ZANU-PF (Zimbabwe African National Union-Patriotic Front) yang merupakan gabungan dari partai ZANU dan ZAPU (Zimbabwe African Popular Union).

Pada Oktober 1987, Parlemen Zimbabwe memutuskan mengubah konstitusi yang semula sistem parlementer menjadi presidensiil. Jabatan presiden tidak lagi bersifat seremonial, tetapi diperkuat menjadi pemegang kekuasaan eksekutif. Setelah Parlemen menganut sistem satu kamar pada tahun 1989, maka jumlah kursi di Parlemen bertambah menjadi 150 kursi (120 kursi dipilih melalui pemilihan Parlemen, 8 gubernur provinsi, 10 pemuka masyarakat, dan 12 diangkat presiden) yang secara efektif mulai berlaku sejak pemilu tahun 1990.

Pada pemilihan presiden yang bersamaan dengan pemilihan parlemen pada tahun 1990, Presiden Robert Mugabe terpilih kembali. Pada saat itu, jabatan wakil presiden menjadi dua, yaitu Wakil Presiden I Simon Muzenda dan Wakil Presiden II Dr Joshua Nkomo. Pada pemilihan presiden tahun 1996, ia terpilih kembali.

Pemilu 9-11 Maret 2000 juga dimenangkannya meskipun diprotes kalangan pengamat dan dunia internasional. Morgan Tsvangirai yang menjadi calon oposisi hanya memperoleh 1.185.793 (41%), sementara Robert Mugabe meraih 1.637.642 (56%) suara pemilih. Akibatnya, ia terkena cekal bepergian ke Eropa.

Komunitas internasional seperti Amerika Serikat, Inggris, Eropa, Australia, Selandia Baru, dan Uni Afrika mengecam keras atas tindakan dan pemukulan politikus termasuk pemimpin oposisi. Pada 2002-2003, Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap Zimbabwe, yakni pembatasan finansial dan visa terhadap beberapa pejabat pemerintah, larangan pengiriman perlengkapan pertahanan, dan penangguhan bantuan non-kemanusiaan antar-pemerintah dua negara. Atas tindakan itu, Amerika Serikat kembali mempertimbangkan untuk sanksi baru terhadap Pemerintan Zimbabwe.

Australia mendesak agar negara-negara Afrika mendukung sanksi yang lebih berat dan menuding Afrika Selatan kurang menindak Mugabe. Sebab itu, Australia mendorong Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-bangsa mengeluarkan resolusi mengecam tindakan rezim Mugabe dan menuntut agar ada sanksi tegas. Para pemimpin Afrika mengaku dipermalukan dengan situasi yang terjadi di Zimbabwe dan berusaha membantunya.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
Alao, Abiodun (2012). Mugabe and the Politics of Security in Zimbabwe. Montreal and Kingston: McGill-Queen's University Press. ISBN 978-0-7735-4044-6. 
Blair, David (2002). Degrees in Violence: Robert Mugabe and the Struggle for Power in Zimbabwe. London and New York: Continuum. ISBN 978-0-8264-5974-9. 
Chigora, Percyslage; Guzura, Tobias (2011). "The Politics of the Government of National Unity (GNU) and Power Sharing in Zimbabwe: Challenges and Prospects for Democracy". African Journal of History and Culture. 3 (2): 20–26. 
Gallagher, Julia (2015). "The Battle for Zimbabwe in 2013: From Polarisation to Ambivalence" (PDF). Journal of Modern African Studies. 53 (1): 27–49. doi:10.1017/S0022278X14000640. 
Holland, Heidi (2008). Dinner with Mugabe: The Untold Story of a Freedom Fighter Who Became a Tyrant. London: Penguin. ISBN 978-0-14-104079-0. 
Howard-Hassmann, Rhoda E. (2010). "Mugabe's Zimbabwe, 2000–2009: Massive Human Rights Violations and the Failure to Protect". Human Rights Quarterly. 32 (4): 898–920. doi:10.1353/hrq.2010.0030. 
Meredith, Martin (2002). Our Votes, Our Guns: Robert Mugabe and the Tragedy of Zimbabwe. New York: Public Affairs. ISBN 978-1-58648-186-5. 
Ndlovu-Gatsheni, Sabelo J. (2009). "Making Sense of Mugabeism in Local and Global Politics: 'So Blair, keep your England and let me keep my Zimbabwe'". Third World Quarterly. 30 (6): 1139–1158. doi:10.1080/01436590903037424. 
 ⸻  (2015). "Introduction: Mugabeism and Entanglements of History, Politics, and Power in the Making of Zimbabwe". Dalam Sabelo J. Ndlovu-Gatsheni. Mugabeism? History, Politics, and Power in Zimbabwe. New York: Palgrave Macmillan. hlm. 1–25. ISBN 978-1-137-54344-8. 
Norman, Andrew (2008). Mugabe: Teacher, Revolutionary, Tyrant. Stroud: The History Press. ISBN 978-1-86227-491-4. 
Onslow, Sue; Redding, Sean (2009). "Wasted Riches: Robert Mugabe and the Desolation of Zimbabwe". Georgetown Journal of International Affairs. 10 (1): 63–72. JSTOR 43134191. 
Shire, George (2007). "The Case for Robert Mugabe: Sinner or Sinned Against?". The Black Scholar. 37 (1): 32–35. doi:10.1080/00064246.2007.11413379. JSTOR 41069872. 
Sithole, Masipula (2001). "Fighting Authoritarianism in Zimbabwe". Journal of Democracy. 2 (1): 160–169. doi:10.1353/jod.2001.0015. 
Smith, David; Simpson, Colin (1981). Mugabe. London: Sphere Books. ISBN 978-0-7221-7868-3. 
Tendi, Blessing-Miles (2011). "Robert Mugabe and Toxicity: History and Context Matter". Representation. 47 (3): 307–318. doi:10.1080/00344893.2011.596439. 
 ⸻  (2013). "Robert Mugabe's 2013 Presidential Election Campaign". Journal of Southern African Studies. 39 (4): 963–970. doi:10.1080/03057070.2013.858537. 

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
Bourne, Richard (2011). Catastrophe: What Went Wrong in Zimbabwe?. Zed. ISBN 978-1-84813-521-5. 
Chan, Stephen (2002). Robert Mugabe: A Life of Power and Violence. I. B. Tauris. ISBN 978-1-86064-873-1. 
Godwin, Peter (2011). The Fear: The Last Days of Robert Mugabe. London: Picador. ISBN 978-0-330-50777-6. 
Moyo; Yeros, P (2007). "The Radicalised State: Zimbabwe's Interrupted Revolution". Review of African Political Economy. 34 (111): 103–121. doi:10.1080/03056240701340431. JSTOR 20406365. 
Raftopoulos, Brian (2006). "The Zimbabwean crisis and the challenges of the Left". Journal of Southern African Studies. 32 (2): 203–219. doi:10.1080/03057070600655988. JSTOR 25065088. 
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
Herbert Chitepo
Pemimpin Zimbabwe African National Union
1975–1987
Jabatan dihapus
Partai politik baru
Merger ZANU dan ZAPU
Pemimpin Zimbabwe African National Union – Patriotic Front
1987–2017
Diteruskan oleh:
Emmerson Mnangagwa
Jabatan politik
Didahului oleh:
Abel Muzorewa
sebagai Perdana Menteri Rhodesia Zimbabwe
Perdana Menteri Zimbabwe
1980–1987
Lowong
Jabatan ditangguhkan
Selanjutnya dijabat oleh
Morgan Tsvangirai
Didahului oleh:
Canaan Banana
Presiden Zimbabwe
1987–2017
Diteruskan oleh:
Emmerson Mnangagwa
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Zail Singh
Sekretaris Jenderal Gerakan Non-Blok
1986–1989
Diteruskan oleh:
Janez Drnovšek
Didahului oleh:
Paul Biya
Ketua Organisasi Persatuan Afrika
1997–1998
Diteruskan oleh:
Blaise Compaoré
Didahului oleh:
Mohamed Ould Abdel Aziz
Ketua Uni Afrika
2015–2016
Diteruskan oleh:
Idriss Déby