Sutoyo Noto Karsono
Sutoyo Noto Karsono | |
---|---|
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat | |
Masa jabatan 1 Oktober 1997 – 1 Oktober 1999 | |
Grup parlemen | Golkar |
Daerah pemilihan | Jawa Tengah |
Direktur Jenderal Sosial Politik | |
Masa jabatan 21 September 1992 – 25 September 1997 | |
Pendahulu Harisoegiman Pengganti Achdari | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Tulungagung, Jawa Timur, Hindia Belanda | 3 Juni 1941
Meninggal | 25 Oktober 2015 RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Indonesia | (umur 74)
Makam | Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata |
Partai politik | Golongan Karya |
Suami/istri | Hessy W Dharmawati |
Anak |
|
Pendidikan |
|
Almamater | Akademi Militer Nasional |
Pekerjaan | TNI-AD |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1965—1997 |
Pangkat | Mayor Jenderal TNI |
Satuan | Infanteri |
Sunting kotak info • L • B |
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Sutoyo Noto Karsono (3 Juni 1941 – 25 Oktober 2015) merupakan seorang perwira tinggi angkatan darat, birokrat, dan politikus dari Indonesia. Ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Sosial Politik dari tahun 1992 hingga 1997 dan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari tahun 1997 hingga 1999.
Masa kecil dan pendidikan
[sunting | sunting sumber]Sutoyo lahir pada tanggal 3 Juni 1941 di Tulungagung.[1] Setelah lulus dari sekolah menengah pertama, Sutoyo masuk ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Bagian Darat (AKABRI Bagian Darat). Ia lulus dari AKABRI Bagian Darat pada tahun 1965.[2]
Karier Militer
[sunting | sunting sumber]Sutoyo Notokarsono memulai karier militernya sebagai komandan peleton di Komando Daerah Militer (Kodam) Tanjungpura. Selama bertugas di kodam ini, Sutoyo Notokarsono terlibat dalam penumpasan berbagai gerakan komunis di wilayah tersebut, seperti Pasukan Rakyat Kalimantan Utaradan Pasukan Gerilya Rakyat Sarawak.[1] Setelahnya, pada pertengahan tahun 1970an, ia sempat menjabat sebagai komandan distrik militer di pedalaman Kalimantan.[2] Dari Kodam Tanjungpura, Sutoyo lalu ditempatkan di Kodam Diponegoro dan mengemban jabatan sebagai Asisten Intelijen Kodam Diponegoro. Ia lalu dipindahkan ke Komando Resor Militer 072 yang meliputi wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan wilayah kedu sebagai memegang jabatan sebagai komandan dari tanggal 11 Juli 1988 hingga 26 Februari 1991.[3] Setelah selesai memegang jabatan sebagai Danrem 072, Sutoyo dipindahkan ke Markas Besar Angkatan Darat untuk memegang pos bintang satu sebagai wakil komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat.[4] Sutoyo kemudian memperoleh promosi pangkat menjadi mayor jenderal pada pertengahan tahun 1993.[5]
Karier Politik
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 21 September 1992, Sutoyo dilantik sebagai Direktur Jenderal Sosial Politik, menggantikan Harisoegiman yang menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.[6] Setelah berkiprah selama lima tahun sebagai dirjen, Sutoyo digantikan oleh Achdari pada tanggal 25 September 1997.[7] Ia lalu menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari partai Golkar,[2] mewakili provinsi Jawa Tengah, dari tahun 1997 hingga 1999.[8]
Pensiun
[sunting | sunting sumber]Setelah pensiun dari kemiliteran, Sutoyo bergabung dengan organisasi Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD). Di dalam struktur PPAD, Sutoyo memegang jabatan sebagai sekretaris jenderal.[9]
Meninggal Dunia
[sunting | sunting sumber]Sutoyo wafat pada pukul 11.25 tanggal 25 Oktober 2015 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto. Sutoyo dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada keesokan harinya dengan upacara militer yang dipimpin oleh Asisten Perencanaan dan Anggaran KSAD, yang juga merupakan adik Sutoyo, Mayjen TNI Wiryantoro Notokarsono. Pemakamannya dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Ketua Umum PPAD Agum Gumelar, mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Soerjadi, dan Kepala Staf Angkatan Darat Mulyono.[9]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Obituari" (PDF). Astabratha (24). 2015. hlm. 3. Diakses tanggal 3 Januari 2022.
- ^ a b c Mahpudi; Bakarudin; Waluyo, Dwitri; Indria, Donna Sita; Ambarsari, Anita Dwi (2011). Pak Harto: The Untold Stories. Gramedia Pustaka Utama. hlm. 100–103. ISBN 978-602-03-6257-1.
- ^ The Editors (April 1992). "Current Data on the Indonesian Military Elite: July 1, 1989 – January 1 1992". Indonesia. 53: 122.
- ^ "Pangdam IV Diponegoro: Menjelang Pemilu Suhu Politik Naik". Kompas. 29 Januari 1991. hlm. 9. Diakses tanggal 3 Januari 2022.
- ^ "Daftar nama-nama karyawan ABRI yang naik pangkat ke dalam Gol Pati Vide Keppres No. 43/ABRI/1993 tanggal 16 Juli 1993 Keppres No. 49/ABRI/1993 tanggal 2 Agustus 1993 No. 60/ABRI/1993 tanggal 20 September 1993". Mimbar Kekaryaan (273). September 1993. hlm. 71. Diakses tanggal 3 Januari 2022.
- ^ "Pencalonan Gubernur Semakin Menarik: DPRD Sumbar Diminta Berkomunikasi". Kompas. 22 September 1992. hlm. 1. Diakses tanggal 3 Januari 2022.
- ^ USH (26 September 1997). "Hasan Basri Durin Ketua F-UD MPR, Pudjono Ketua BP MPR". Kompas. hlm. 14.
- ^ Nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang terpilih dan yang diangkat serta yang pergantian antarwaktu masa bakti tahun 1997–2002. Direktorat Publikasi, Ditjen Pembinaan Pers dan Grafika, Departemen Penerangan RI. 1998. hlm. 21.
- ^ a b Pattisahusiwa, Adista (26 Oktober 2015). "Mayjen TNI Purn. Sutoyo NK Dimakamkan di TMP Kalibata". Cendana News. Diakses tanggal 3 Januari 2022.