Lompat ke isi

Negara maju

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

  Negara maju
  Data tidak tersedia

Klasifikasi terbaru diurutkan oleh IMF[1] dan UN[2]

Negara maju (atau negara berpenghasilan tinggi, negara industri)[3][4] adalah negara berdaulat yang memiliki kualitas hidup yang tinggi, ekonomi yang maju dan infrastruktur teknologi yang canggih relatif dibandingkan negara-negara yang kurang maju lainnya. Negara-negara yang memiliki pendapatan minimal US$11.906 per tahun atau lebih dapat disebut sebagai negara maju.[5] Umumnya, kriteria-kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat pembangunan ekonomi negara adalah produk domestik bruto (PDB),[6] pendapatan nasional bruto (PNB), pendapatan per kapita, tingkat industrialisasi, jumlah infrastruktur yang tersebar luas, dan standar hidup umum;[7] namun beberapa negara yang telah mencapai PDB tinggi melalui eksploitasi sumber daya alam (seperti Nauru melalui pengambilan fosfor dan Brunei Darussalam melalui pengambilan minyak bumi) tanpa mengembangkan industri yang beragam, dan ekonomi berdasarkan-jasa tidak dianggap memiliki status sebagai negara maju.

Negara-negara maju umumnya memiliki ekonomi pasca-industri yang lebih maju, artinya sektor jasa memberikan lebih banyak kekayaan daripada sektor industri. Mereka kontras dengan negara-negara berkembang, yang sedang dalam proses industrialisasi atau pra-industri dan hampir seluruhnya agraris, beberapa di antaranya mungkin masuk dalam kategori negara terbelakang. Pada tahun 2015, negara maju terdiri dari 60,8% dari PDB global berdasarkan nilai nominal dan 42,9% dari PDB global berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja menurut Dana Moneter Internasional.[8] Saat ini, negara-negara maju sebagian besar berada di kawasan Eropa Barat, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, dan Asia Timur.[9]

Istilah lain

[sunting | sunting sumber]

Istilah yang terkait dengan konsep negara maju adalah "negara industri", "negara yang lebih maju (more developed country/MDC)", "negara yang lebih maju secara ekonomi" (more economically developed country/MEDC), "negara Utara Global", "negara dunia pertama", dan "negara pasca industri". Istilah negara industri mungkin agak ambigu, karena industrialisasi adalah proses berkelanjutan yang sulit didefinisikan. Negara industri pertama adalah Britania Raya, lalu Belgia. Selanjutnya menyebar lebih jauh ke Jerman, Amerika Serikat, Prancis, dan negara-negara Eropa Barat lainnya. Akan tetapi, menurut beberapa ekonom seperti Jeffrey Sachs, kesenjangan saat ini antara negara maju dan negara berkembang sebagian besar merupakan fenomena abad ke-20.[10] Mathis Wackernagel menyebut pelabelan dua golongan negara tersebut tidak jelas atau tidak deskriptif.[11]

Ciri-ciri dan kriteria

[sunting | sunting sumber]

Ciri ciri negara maju[12]

  • Memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat dan pendapatan perkapita yang tinggi. Pendapatan per kapita digunakan untuk menunjukkan rata rata penghasilan setiap penduduk dalam suatu negara.[13] Negara-negara maju memproduksi barang-barang yang bernilai tinggi seperti pesawat terbang, mobil, dan barang elektronik lainnya, selain itu profesi masyarakat sebagian besar di bidang jasa yaitu pendidikan, hiburan, konsultan, dan jasa keuangan.
  • Angka pengangguran rendah. Para pengangguran di negara maju biasanya mendapatkan jaminan sosial dari pemerintah. Akan tetapi, hal tersebut tidak membuat para pengangguran bermalas-malasan. Hal itu disebabkan pengangguran tersebut memiliki tingkat kesadaran untuk bekerja dan mencari pekerjaan baru sangat tinggi.
  • Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berkembang dengan pesat dan cepat.[14] Pemerintah memberikan beragam fasilitas untuk menunjang keberhasilan di bidang tersebut. Para ilmuwan memiliki semangat tinggi dalam melakukan observasi dan praktik guna menghasilkan temuan-temuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa negara yang masuk dalam kategori ini di antaranya adalah Inggris, Jerman, Perancis, Jepang, Amerika Serikat.
  • Sistem pendidikan dan kesehatan yang baik. Penduduk di negara maju sudah melek huruf atau bisa membaca dan menulis dengan lancar. Pemerintah memberikan pelayanan serta fasilitas yang memadai untuk menunjang dunia pendidikan. Selain itu pemerintah juga memberikan jaminan berupa pendidikan dasar kepada seluruh rakyatnya dan para pendidik atau guru juga memiliki tingkat kesejahteraan yang tinggi. Di samping itu, pemerintah memberikan pelayanan serta fasilitas kesehatan yang memadai sehingga penduduknya memiliki kesejahteraan yang sangat tinggi.
  • Infrastruktur Negara-negara maju umumnya memiliki infrastruktur yang sudah berkembang. Perkembangan itu menompang pertumbuhan ekonomi penduduk dan menguntungkan bagi suatu negara.[15]

PBB tidak memiliki kriteria pasti suatu negara disebut maju atau berkembang.

Divisi Statistik PBB menyatakan:

Tidak ada konvensi mengenai penentuan suatu negara atau wilayah "maju" dan "berkembang" dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa.[16]

Konferensi PBB mengenai Perdagangan dan Pembangunan juga menyatakan:

Sebutan "maju", "dalam transisi", dan "berkembang" dimaksudkan untuk kemudahan statistik dan tidak selalu berarti ungkapkan penilaian terhadap tahap yang dicapai oleh negara atau wilayah tertentu dalam proses pembangunan.[17]

Meski begitu, para ahli dan beberapa organisasi internasional memiliki kriteria sendiri dalam penyebutan status negara, seperti keadaan ekonomi, indeks pembangunan, dan sebagainya.

Indeks Pembangunan Manusia

[sunting | sunting sumber]
Negara-negara di urutan "Sangat Tinggi" Indeks Pembangunan Manusia (berdasarkan laporan 2019).

Negara-negara maju menurut Laporan Pembangunan Manusia 2019 oleh Program Pembangunan PBB memiliki IPM di atas 0,800, ambang batas ukuran pembangunan manusia yang "sangat tinggi".[18] Sejak 1990, Norwegia (2001–2006, 2009–2018), Jepang (1990–1991 dan 1993), Kanada (1992 dan 1994–2000), dan Islandia (2007–2008) memiliki skor IPM tertinggi.

Program Pembangunan PBB menghitung nilai IPM berdasarkan perkiraan data tahun 2018, ditunjukkan dalam tabel berikut.

Legenda:

  • Kenaikan = meningkat
  • Steady = tetap
  • Penurunan = menurun
  • Nomor dalam kurung menunjukkan urutan meningkat atau menurunnya posisi negara dari urutan tahun 2017.

( Perlu Pengembangan)

[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah daftar 42 ekonomi maju menurut Dana Moneter Internasional.[19] Yang dicetak miring di daftar ini adalah bagian dari negara lain (seperti Puerto Riko merupakan bagian dari Amerika Serikat).

Eropa:


Amerika:


Oseania:

Komite DAC

[sunting | sunting sumber]

Komite Bantuan Pembangunan (Development Assistance Committee) adalah kelompok 29 negara ditambah Uni Eropa sebagai donor utama yang membahas masalah seputar bantuan pembangunan dan pengurangan kemiskinan di negara berkembang. Anggotanya adalah sebagai berikut.[20]


23 negara di Eropa:

2 negara di Amerika:

2 negara di Asia:

2 negara di Oceania:

Paris Club

[sunting | sunting sumber]

Paris Club (bahasa Prancis: Club de Paris) adalah kelompok pejabat dari negara kreditor besar yang berperan untuk menemukan solusi terkoordinasi dan berkelanjutan terhadap masalah kesulitan pembayaran yang dialami oleh negara pengutang. Terdapat 22 anggota tetap sebagai berikut.[21]

15 negara di Eropa:

3 negara di Amerika:

3 negara di Asia:

1 negara di Oceania:

  1. ^ Daerah Administrasi Khusus RRT
  2. ^ Daerah Administrasi Khusus RRT

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "World Economic and Financial Surveys World Economic Outlook Database—WEO Groups and Aggregates Information". IMF.org. International Monetary Fund. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Desember 2019. Diakses tanggal 12 Mei 2020. 
  2. ^ Least Developed Countries Diarsipkan 17 Mei 2011 di Wayback Machine. (2018 list Diarsipkan 21 Desember 2019 di Wayback Machine.)
  3. ^ "Fiscal Policy and Inclusive Growth in Advanced Countries: Their Experience and Implications for Asia" (PDF). adb.org. Asian Development Bank. Desember 2014. Diakses tanggal 8 Juli 2021. 
  4. ^ "Advanced Countries Will Benefit Most from Progress in Technology, with Lesser Benefits to Other Nations". rand.org. RAND Corporation. 1 Juni 2006. Diakses tanggal 8 Juli 2021. 
  5. ^ "Melihat Beda Negara Berkembang dan Maju Gelar Baru AS ke RI". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2020-12-23. 
  6. ^ Gischa, Serafica. Gischa, Serafica, ed. "Apa Itu Gross Domestic Product (GDP)?". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-12-23. 
  7. ^ Definisi Ekonomi Maju Diarsipkan 22 Maret 2016 di Wayback Machine.. Investopedia (16 April 2010). Diakses tanggal 2013-07-12.
  8. ^ "Report for Selected Country Groups and Subjects". www.imf.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Maret 2016. 
  9. ^ "Karakteristik Negara Maju dan Berkembang serta Indikatornya". Tirto.id. Diakses tanggal 2020-12-23. 
  10. ^ Sachs, Jeffrey. (2005). The end of poverty : economic possibilities for our time (dalam bahasa Inggris). New York: Penguin Press. hlm. 28. ISBN 1-59420-045-9. OCLC 57243168. The gulf between today's rich and poor countries is therefore a new phenomenon, a yawning gap that opened during the period of modern economic growth. As of 1820, the biggest gap between the rich and poor—specifically, between the world's leading economy of the day, the United Kingdom, and the world's poorest region, Africa—was a ratio of four to one in per capita income (even after adjusting for differences in purchasing power). 
  11. ^ Wackernagel, Mathis; Beyers, Bert (2019). Ecological Footprint: Managing Our Biocapacity Budget. Gabriola Island, BC, Canada: New Society Publishers. hlm. 132. ISBN 978-0865719118. The binary labeling of countries is neither descriptive nor explanatory. It is merely a thoughtless and destructive endorsement of GDP fetish. In reality, there are not two types of countries, but over 200 different countries, all faced with the same laws of nature, yet each with unique features. 
  12. ^ Nugraha, Jevi. Nugraha, Jevi, ed. "5 Ciri-ciri Negara Maju Beserta Contohnya yang Perlu Diketahui". Merdeka.com. Diakses tanggal 2020-12-02. 
  13. ^ Widyananda, Rakha Fahreza. Fahreza, Rakha, ed. "10 Perbedaan Negara Maju dan Berkembang dari Segi Ekonomi, Wajib Diketahui". Merdeka.com. Diakses tanggal 2020-12-23. 
  14. ^ Welianto, Ari. Welianto, Ari, ed. "Negara Maju: Ciri dan Contohnya". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-12-23. 
  15. ^ Welianto, Ari. Welianto, Ari, ed. "Negara Maju: Ciri dan Contohnya". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-12-23. 
  16. ^ United Nations (2003). "United Nations Statistics Division - Millennium Indicators". unstats.un.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-02-10. Diakses tanggal 31 Desember 2020. 
  17. ^ United Nations Conference on Trade and Development. "UNCTADstat - About". unctadstat.unctad.org. Diakses tanggal 31 Desember 2020. The designations "developing", "in transition", and "developed" are intended for statistical convenience and do not necessarily express a judgement about the stage reached by a particular country or area in the development process. 
  18. ^ United Nations Development Programme (2019). Human Development Report 2019 (PDF). hlm. 22–23. 
  19. ^ https://www.imf.org/external/datamapper/NGDP_RPCH@WEO/OEMDC/ADVEC/WEOWORLD
  20. ^ "Peer Reviews of DAC Members - OECD". www.oecd.org. Diakses tanggal 31 Desember 2020. 
  21. ^ Secrétariat du Club de Paris. "Club de Paris". clubdeparis.org. Diakses tanggal 31 Desember 2020. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]