Lompat ke isi

Pangebatan, Karanglewas, Banyumas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pangebatan
Halaman depan Balai desa
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenBanyumas
KecamatanKaranglewas
Kode pos
53161
Kode Kemendagri33.02.18.2002 Edit nilai pada Wikidata
Luas185,92 ha
Jumlah penduduk6316
Kepadatan-

Pangebatan adalah desa di kecamatan Karanglewas, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia.

Geografis

[sunting | sunting sumber]

Desa Pangebatan terletak di Barat Daya Kota Purwokerto, Ibu kota Kabupaten Banyumas dekat dengan 3 aliran sungai yaitu Sungai Banjaran, Sungai Jengok dan Sungai Logawa.

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]

Batas-batas desa Pangebatan adalah:

Utara Desa Karanglewas Kidul, Kelurahan Pasirmuncang
Timur Desa Kedungwringin
Selatan Desa Kediri
Barat Desa Tamansari

Pembagian administratif

[sunting | sunting sumber]

Pemerintahan Desa Pangebatan terbagi dalam 2 wilayah dusun memiliki 8 Rukun Warga (RW) dan 36 Rukun Tetangga. Wilayah Desa Pangebatan mempunyai beberapa nama grumbul (kelompok wilayah) dengan pembagian seperti berikut:

  1. Dusun I
    • Grumbul Wungudadi meliputi wilayah RW 5,
    • Grumbul Kembaran meliputi wilayah RW 6,
    • Grumbul Lemah Urug meliputi wilayah RW 7,
    • Grumbul Jomblang meliputi wilayah RW 8.
  2. Dusun II
    • Grumbul Pangebatan meliputi wilayah RW 1 dan RW 2,
    • Grumbul Rawasalak meliputi wilayah RW 3,
    • Grumbul Lebak meliputi wilayah RW 4.

Kepala pemerintahan

[sunting | sunting sumber]
  1. Wiryo Sukarto Bongkot (1925 - 1949)
  2. Wiryameja (1949 - 1957)
  3. Madreja Nirman (1957 - 1971)
  4. Warid Pudjorusmianto (1971 - 2007)
  5. Sukirno, Purnawirawan TNI-AL, Marinir (2007 - 2013)
  6. Warsikun (2013 - 2017)
  7. (Plt) Suyanto (2017 - 2019)
  8. Agus Suroto, S.H (2019 - sekarang)

Transportasi

[sunting | sunting sumber]

Desa Pangebatan dilalui jalan kabupaten yang menghubungkan Kelurahan Pasirmuncang-Desa Pangebatan, Desa Kediri-Desa Karanglewas Kidul-Kelurahan Karanglewas Lor.

Angkutan umum berupa angkot dan angkudes.

Desa ini juga terdapat jalur kereta api lintas selatan Jakarta-Cirebon-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya.

Desa Pangebatan belum memiliki media cetak maupun elektronik.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]
Pendidikan formal TK atau RA SD atau MI SMP atau MTs SMA atau MA SMK Perguruan tinggi Lainnya
Negeri 1 1 1 0 0 0 0
Swasta 1 1 0 0 0 0 0
Total 2 2 1 0 0 0 0
Data sekolah di Pangebatan, Karanglewas, Banyumas
Sumber: Data Monografi Desa Pangebatan

Budaya Desa Pangebatan merupakan Budaya Banyumasan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan wilayah lain di Jawa Tengah, walaupun akarnya masih merupakan budaya Jawa.

Seni pertunjukan yang terdapat di Desa Pangebatan antara lain:

  • Seni Cowong, yaitu kesenian khas Banyumasan yang digelar dalam rangka upacara meminta hujan. Namun di Desa Pangebatan kesenian Cowongan juga digelar untuk sarana syiar Islam
  • Begalan, adalah seni tutur tradisional yang pada upacara pernikahan. Kesenian ini menggunakan peralatan dapur yang memiliki makna simbolis berisi falsafah Jawa bagi pengantin dalam berumah tangga nantinya. Kesenian ini digelar apabila calon pengantin adalah anak tunggal, anak pertama, atau anak terakhir.

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Desa Pangebatan belum memiliki wahana wisata. Ada beberapa tempat yang dapat menjadi potensi wisata, khususnya wisata religi yaitu terdapat Petilasan Kyai Purbadana dan Makam Kyai Sore. Khusus di Petilasan Kyai Purbadana beberapa kelompok orang meyakini sebagai tempat yang mustajab untuk memohon doa sebelum melamar pekerjaan.

Desa Pangebatan memiliki acara rutin yaitu:

  • Cowongan yang digelar setiap tanggal 1 Hijjriyah (Tahun Baru Islam)

Kuliner khas Banyumas

[sunting | sunting sumber]

Kuliner khas dari Desa Pangebatan di antaranya adalah:

Masakan khas Desa Pangebatan, yaitu:

Oleh-oleh

[sunting | sunting sumber]

Oleh-oleh khas Desa Pangebatan, yaitu:

  • Kue Sagon dan buah duku

Produk konveksi

[sunting | sunting sumber]

Di Desa Pangebatan terdapat produsen konveksi berupa kaos bercirikan Banyumas (ngapak)dengan merek JEGUR.

  • Titut Edi Purwanto, Seniman pendiri sanggar seni Cowong Sewu.
  • Warid Pudjorusmianto (alm.), merupakan Kepala Desa yang karismatik selama menjabat sampai akhir hayatnya, bahkan ketokohannya sudah diakui di wilayah Kabupaten Banyumas.