Lompat ke isi

Bank Jepang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bank Jepang
日本銀行 (Jepang)
Logo
Logo
Kantor pusat
Kantor pusat
Kantor pusatChūō, Tokyo, Jepang
Koordinat35°41′10″N 139°46′17″E / 35.6861°N 139.7715°E / 35.6861; 139.7715
Didirikan27 Juni 1882 /
10 Oktober 1882
GubernurHaruhiko Kuroda
(20 Maret 2013 - )
NegaraJepang
Mata uangYen Jepang
JPY (ISO 4217)
Suku bunga bank0%-0.10%
Situs webwww.boj.or.jp

Bank of Japan (日本銀行, Nihon Ginkō, BOJ) adalah bank sentral Jepang.

Seperti sebagian besar lembaga nasional Jepang lainnya, Bank of Japan didirikan setelah terjadinya Restorasi Meiji. Sebelum restorasi, para tuan tanah Jepang mengeluarkan mata uang mereka masing-masing, yaitu hansatsu, dengan kesetaraan yang tidak jelas satu sama lain, tetapi Undang-Undang Mata Uang Baru pada tahun 4 Meiji (1871) menyatakan bahwa yen adalah mata uang resmi baru.

Bekas daerah kekuasaan para tuan tanah (Han) menjadi prefektur dan pabrik uang logam mereka menjadi bank-bank charter swasta, yang pada mulanya berhak mencetak uang. Pada suatu rentang waktu, baik pemerintah pusat maupun bank-bank "nasional" ini mencetak uang; untuk mengakhirinya, Bank of Japan didirikan pada tahun 15 Meiji (1882) dan diberi hak monopoli untuk mengawasi ketersediaan uang.

Tempat peletakan batu pertama Bank of Japan

Bank of Japan mencetak uang kertas pertamanya pada tahun 18 Meiji (1885), dan meskipun terdapat beberapa kegagalan kecil—misalnya, tepung konnyaku yang dicampur ke dalam kertas bahan untuk mencegah pemalsuan telah menarik perhatian tikus—uang tersebut cukup sukses. Pada 1897 Jepang bergabung dengan Standar emas dan pada 1899 bekas mata uang "nasional" tidak berlaku lagi.

Bank of Japan terus bertahan, dengan pengecualian masa jeda singkat setelah Perang Dunia II ketika pihak Sekutu mengeluarkan mata uang militer dan merestrukturisasi Bank of Japan ke dalam bentuk yang lebih independen. Meskipun telah dilakukan amendemen Undang-Undang Bank of Japan 1997 (日本銀行法) untuk memberikan kemandirian yang lebih, tetapi Bank of Japan telah dikritisi karena kekurangmandiriannya. Beberapa kebergantungannya adalah tertuang di dalam Undang-Undang itu sendiri, pada pasal 4:

Dengan memahami fakta bahwa mata uang dan kendali moneter adalah bagian penting dari kebijakan ekonomi menyeluruh, Bank of Japan akan selalu memelihara hubungan yang dekat dengan pemerintah dan saling bertukar pandangan secukupnya, sehingga mata uang dan kendali moneter dan pijakan dasar kebijakan ekonomi pemerintah akan selalu harmonis.
Cabang di Osaka

Kantor Pusat Bank of Japan berada di [1], Tokyo, di lokasi bekas tambang emas (Kinza) dan, bukan suatu kebetulan, berada di dekat distrik [2], yang berarti "tambang perak".

Bangunan Bank of Japan yang bergaya Neo-baroque di Tokyo dirancang oleh Tatsuno Kingo pada 1896.

Cabang Bank of Japan di Osaka terlihat di kanan atas foto udara dari tahun 1930 ini. Jalan raya di depan bank adalah bagian dari Mido-Suji.

Cabang Osaka di Nakanoshima kadang-kadang dianggap sebagai struktur yang secara efektif melambangkan bank tersebut sebagai sebuah lembaga.


Pimpinan bank (総裁, sōsai) berperan penting menyangkut kebijakan ekonomi pemerintah Jepang. Legislatif Jepang menunjuk penjabat sementara Gubernur Bank of Japan pada 9 April 2008, Masaaki Shirakawa, untuk mengakhiri kekosongan kekuasaan di dewan pimpinan bank ini dengan menyetujui kandidat ketiga usulan pemerintah untuk memegang kendali. Di dalam sebuah acara dengar pendapat di House of Representatives of Japan pada 8 April 2008, Shirakawa berkata bahwa dia akan memelihara kemandirian dan transparansi Bank of Japan.[1]

Daftar Gubernur

[sunting | sunting sumber]
  1. Mr. Shigetoshi Yoshihara (6 Oktober 1882– 19 Desember 1887)
  2. Mr. Tetsunosuke Tomita (21 Februari 1888– 3 September 1889)
  3. Mr. Koichiro Kawada (3 September 1889– 7 November 1896)
  4. Baron Yanosuke Iwasaki (11 November 1896– 20 Oktober 1898)
  5. Mr. Tatsuo Yamamoto (20 Oktober 1898– 19 Oktober 1903)
  6. Baron Shigeyoshi Matsuo (20 Oktober 1903– 1 Juni 1911)
  7. Mr. Korekiyo Takahashi (1 Juni 1911– 20 Februari 1913)
  8. Viscount Yataro Mishima (28 Februari 1913– 7 Maret 1919)
  9. Mr. Junnosuke Inoue (13 Maret 1919– 2 September 1923)
  10. Mr. Otohiko Ichiki (5 September 1923– 10 Mei 1927)
  11. Mr. Junnosuke Inoue — istilah kedua (10 Mei 1927– 1 Juni 1928)
  12. Mr. Hisaakira Hijikata (12 Juni 1928– 4 Juni 1935)
  13. Mr. Eigo Fukai (4 Juni 1935– 9 Februari 1937)
  14. Mr. Seihin Ikeda (9 Februari 1937– 27 Juli 1937)
  15. Mr. Toyotaro Yuki (27 Juli 1937– 18 Maret 1944)
  16. Viscount Keizo Shibusawa (18 Maret 1944– 9 Oktober 1945)
  17. Mr. Eikichi Araki (9 Oktober 1945– 1 Juni 1946)
  18. Mr. Hisato Ichimada (1 Juni 1946– 10 Desember 1954)
  19. Mr. Eikichi Araki — istilah kedua (11 Desember 1954– 30 November 1956)
  20. Mr. Masamichi Yamagiwa (30 November 1956– 17 Desember 1964)
  21. Mr. Makoto Usami (17 Desember 1964– 16 Desember 1969)
  22. Mr. Tadashi Sasaki (17 Desember 1969– 16 Desember 1974)
  23. Mr. Teiichiro Morinaga (17 Desember 1974– 16 Desember 1979)
  24. Mr. Haruo Maekawa (17 Desember 1979– 16 Desember 1984)
  25. Mr. Satoshi Sumita (17 Desember 1984– 16 Desember 1989)
  26. Mr. Yasushi Mieno (17 Desember 1989– 16 Desember 1994)
  27. Mr. Yasuo Matsushita (17 Desember 1994– 20 Maret 1998)
  28. Mr. Masaru Hayami (20 Maret 1998– 19 Maret 2003)
  29. Mr. Toshihiko Fukui (20 Maret 2003– 19 Maret 2008)
  30. Prof. Masaaki Shirakawa (20 Maret 2008– Maret 2013)
  31. Mr. Haruhiko Kuroda (9 April 2013– petahana)

Badan Kebijakan Moneter

[sunting | sunting sumber]

Sejak Oktober 2008, badan yang bertanggung jawab untuk mengatur kebijakan keuangan terdiri dari 8 anggota[pranala nonaktif permanen]:
1. Masaaki Shirakawa, Gubernur BOJ
2. Hirohide Yamaguchi, Deputi Gubernur BOJ
3. Kiyohiko G. Nishimura, Deputi Gubernur BOJ
4. Miyako Suda
5. Atsushi Mizuno
6. Tadao Noda
7. Seiji Nakamura
8. Hidetoshi Kamezaki

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-26. Diakses tanggal 2009-04-18. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]