Iswadi Pratama
Iswadi Pratama | |
---|---|
Lahir | 8 April 1971 Lampung, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | Universitas Lampung |
Pekerjaan |
|
Tahun aktif | 1987—sekarang |
Iswadi Pratama (lahir 8 April 1971) adalah sastrawan, sutradara, penulis naskah, dan aktor Indonesia. Iswadi menyelesaikan kuliah di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.[1]
Karier
[sunting | sunting sumber]Iswadi pernah menjadi redaktur budaya surat kabar Sumatra Post dan harian umum Lampung Post, sebelum memutuskan terjun ke dunia seni secara total.
Iswafi aktif menjadi aktor, penulis naskah, dan sutradara bersama grup teaternya, Teater Satu. Beberapa naskah teaternya yang ia tulis adalah Ruang Sekarat, Rampok, Ikhau, Nak, Menunggu Saat Makan, Dongeng tentang Air, dan Aruk Gugat.
Bersama Teater Satu, Iswadi mendapatkan Hibah Senia dari Yayasan Kelola (2002 dan 2004) sebanyak dua kali untuk mementas keliling di sejumlah kota di Indonesia. Ia juga mementaskan naskah-naskah puisinya dalam bentuk teater seperti Nostalgia Sebuah Kota, yang meraih peringkat ketiga GKJ Award pada 2003. Naskah ini menjadi naskah terbaik pertama dalam ajang tersebut.
Puisi-puisinya tersebar di berbagai media massa, selain terhimpun dalam antologi bersama: Gelang Semesta (1987), Daun-Daun Jatuh Tunas-Tunas Tumbuh (1995), Refleksi Setengah Abad Indonesia (1995), Antologi Cerpen dari Lampung (1996), Cetik (1996), Mimbar Abad 21 (1996), Hijau Kelon dan Puisi 2002 (2002), Pertemuan Dua Arus (2004), Gerimis (dalam Lain Versi) (2005), Asia Literary Review (2006), dan Terra (Australia-Indonesia, 2007).
Karya tulis
[sunting | sunting sumber]Karya pribadi
[sunting | sunting sumber]- Belajar Mencintai Tuhan (kumpulan sajak bersama Ahmad Yulden Erwin dan Panji Utama; 1992)
- Gema Secuil Batu (kumpulan sajak; 2008)
- Akting Berdasarkan Sistem Stanislavski: Sebuah Pengantar (ditulis bersama Ari Pahala Hutabarat; 2012)
- Harakah Haru (kumpulan sajak; 2015)
- Orang-orang Setia (kumpulan drama ditulis bersama Ari Pahala Hutabarat, Fitri Yani, dan Imas Sobariah; 2016)
- Lacrimosa (kumpulan sajak; 2023)
Antologi bersama
[sunting | sunting sumber]- Gelang Semesta (antologi puisi; 1987)
- Daun-Daun Jatuh Tunas-Tunas Tumbuh (antologi puisi; 1995)
- Refleksi Setengah Abad Indonesia (antologi puisi; 1995)
- Antologi Cerpen dari Lampung (antologi cerpen; 1996)
- Cetik (antologi puisi; 1996)
- Mimbar Abad 21 (antologi puisi; 1996)
- Hijau Kelon dan Puisi 2002 (antologi puisi; 2002)
- Pertemuan Dua Arus (antologi puisi; 2004)
- Gerimis (dalam Lain Versi) (antologi puisi; 2005)
- Asia Literary Review (antologi puisi; 2006)
- Terra (antologi puisi; 2007)
Filmografi
[sunting | sunting sumber]Film
[sunting | sunting sumber]Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2024 | 24 Jam bersama Gaspar | Ali bin Usam bin Yasser al-Kindi / Wan Ali |
Teater
[sunting | sunting sumber]Sebagai penulis naskah
[sunting | sunting sumber]- Ruang Sekarat
- Rampok
- Ikhau
- Nak
- Menunggu Saat Makan
- Dongeng tentang Air
- Aruk Gugat
- Amir, Akhir Sebuah Syair (2021)
Sebagai sutradara
[sunting | sunting sumber]- Amir, Akhir Sebuah Syair (2021)
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Iswadi Pratama: Anugerah Sastra Pena Kencana 2009". penakencana.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-11-21.