Kaligowong, Wadaslintang, Wonosobo
Kaligowong | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Wonosobo | ||||
Kecamatan | Wadaslintang | ||||
Kode pos | 56365 | ||||
Kode Kemendagri | 33.07.01.2001 | ||||
Luas | 5,76 km2 | ||||
Jumlah penduduk | - | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Kaligowong adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Wadaslintang, kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Kaligowong berjarak 56 Km berkendara dari pusat Kabupaten Wonosobo melalui Kaliwiro serta sejauh 17 Km dari pusat kecamatan Wadaslintang melalui Erorejo.
Batas-batas Wilayah
[sunting | sunting sumber]- Utara: Desa Kumejing
- Barat: Kabupaten Kebumen
- Selatan: Desa Sumbersari dan Kabupaten Kebumen
- Timur: Desa Sumbersari
Pembagian Administratif
[sunting | sunting sumber]Desa Kaligowong mempunyai 5 buah dusun utama yaitu:
- Dusun Gumenggeng
- Dusun Kaligowong
- Dusun Kalisalak
- Dusun Semawung
- Dusun Silemped
Asal-Usul
[sunting | sunting sumber]Kata Kaligowong terdiri dari 2 (dua) kata yaitu Kali dan Gowong. Kali berati sungai dan gowong berarti bolong=berlubang. Jadi menurut pengertian di atas, Kaligowong adalah sungai yang berlubang-lubang. Meski tidak jamin apakah asal kata Kaligowong seperti tersebut di atas ataukah tidak. Akan tetapi sungai-sungai di Desa Kaligowong tersebut memang banyak lubangnya. Lubang-lubang kali di Desa Kaligowong sering menjadi sarang lele. Dimana lele-lele sering di tangkap para pemuda. Kegiatan menangkap lele sering disebut pirik.[1]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Desa Kaligowong berada dipaling selatan wilayah Kabupaten Wonosobo berbatasan langsung dengan Kabupaten Kebumen. Topografi Desa Kaligowong berupa lereng berbukitan dengan ketinggian wilayah antara 200-480 meter di atas permukaan air laut. Disebelah barat hingga selatan berupa lajur Perbukitan Indrakila dengan beberapa puncaknya seperti Bukit Indrakila dan Bukit Kedungbarung. Sebelah timur merupakan aera Waduk Wadaslintang. Sejumlah sungai yang ada di Desa Kaligowong antara lain Sungai Semawung, Sungai Pawotan dan Sungai Kaligowong. Desa Kaligowong yang beriklim tropis dengan dua musim dalam satu tahunnya yaitu musim kemarau dan penghujan, dengan suhu udara pada siang hari berkisar antara 24 - 33 derajat Celcius. Pada bulan Juli sampai Agustus turun menjadi 20 derajat celcius . Hujan turun hampir sepanjang tahun rata-rata hari hujan adalah 150 – 200 hari dengan curah hujan rata-rata 2.000 – 4.000 mm/tahun.
Perekonomian
[sunting | sunting sumber]Ekonomi Desa Kaligowong berkembang dengan baik dengan adanya Pasar Desa Kaligowong yang disebut Pasar Pahing. Pasar Desa Kaligowong disebut demikian karena pasaran di buka pada Hari Pasaran yaitu Hari Pahing pada hitungan penanggalan Jawa. Pasar ini cukup ramai karena pengunjung selain dari Desa Kaligowong itu sendiri juga datang dari Desa Pujotirto (Kabupaten Kebumen), Desa Sendangdalem (Kabupaten Kebumen, Desa Brondong, Desa Sumbersari, Desa Sumberejo dan lain-lain desa-desa sekitarnya.
Potensi
[sunting | sunting sumber]1. Perikanan
- Ikan merupakan salah satu penghasilan penduduk Desa Kaligowong. Dimana di Desa Kaligowong terdapat kolam untuk memelihara ikan. Kolam-kolam tersebut menghasilkan ikan yang bisa di konsumsi anggauta keluarga maupun bisa di jual sebagai sumber penghasilan. Selain ikan dari kolam, di Kaligowong juga terdapat Waduk Wadaslintang yang di dalamnya terdapat banyak ikan. Ikan-ikan tersebut bisa di tangkap dengan menggunakan jala/jaring. Penduduk Desa Kaligowong cukup banyak yang melakukan pekerjaan ini di sela-sela waktunya. Sehingga ikan sebagai sumber protein di Desa Kaligowong tersedia cukup banyak, selain bisa di jual dan menghasilkan uang. Dengan demikian ikan merupakan sumber penghasilan penduduk Desa Kaligowong.[2]
2. Pertanian
- Dari sektor pertanian di Desa Kaligowong terdapat komoditas seperti padi, kelapa, sayuran, cengkih, jenitri, buah-buahan, kayu dll. Sedangkan cengkih sempat menjadi produk andalan untuk Desa Kaligowong, akan tetapi semenjak harga cengkih turun drastis para petani banyak yang menebang pohon cengkihnya. Namun demikian sebagian masih mempertahankan pohon cengkihnya hingga saat ini. Desa Kaligowong merupakan salah satu penghasil kayu. Salah satu kayu yang banyak di tanam adalah jenis albasiah.[3]
3. Pertambangan
- Di Desa kaligowong terdapat bahan tambang yang sudah digali dan dimanfaatkan sejak pembuatan Waduk Wadaslintang. Bahan tersebut adalah tambang batu pecah. Batu tersebut berada di Bukit Siwuku, yaitu sebuah bukit di sisi selatan Desa Kaligowong. Dahulu tambang batu pecah ini menyerap banyak tenaga kerja yang memecah batu dan menaikkan keatas truk. Kemudian batu tersebut di angkut ke luar Desa Kaligowong atau dimanfaatkan oleh penduduk Desa Kaligowong untuk bangunan.
Referensi
[sunting | sunting sumber]