Bank Permata
Permata Bank | |
Sebelumnya | PT Bank Persatuan Dagang Indonesia (1954-1971) PT Bank Bali Tbk (1971-2002) |
Perseroan terbatas | |
Kode emiten | IDX: BNLI |
Industri | Jasa keuangan |
Pendahulu | Bank Universal Bank Prima Express Bank Artamedia Bank Patriot KCBA Bangkok Bank |
Didirikan | 27 September 2002 |
Pendiri | Badan Penyehatan Perbankan Nasional |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Meliza Musa Rusli[1] (Direktur Utama) Chartsiri Sophonpanich[1] (Komisaris Utama) |
Produk | |
Pendapatan | Rp 6,542 triliun (2020)[2] |
Rp 1,216 triliun (2020)[2] | |
Total aset | Rp 197,726 triliun (2020)[2] |
Total ekuitas | Rp 35,071 triliun (2020)[2] |
Pemilik | Bangkok Bank |
Karyawan | 7.750 (2020)[2] |
Situs web | www |
PT Bank Permata Tbk (berbisnis dengan nama Permata Bank) adalah anak usaha Bangkok Bank yang berkantor pusat di Jakarta. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 301 kantor cabang, 4 kantor cabang bergerak, 23 titik pembayaran syariah, dan 925 ATM yang tersebar di 62 kabupaten/kota di Indonesia.[2][3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]2000–2004
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2000, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) merekapitalisasi PT Bank Bali Tbk. Pemerintah Indonesia menjadi pemegang saham utama dan pada tahun 2002 PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot digabung (merger) dengan nama PT Bank Permata Tbk sampai sekarang.
2004–2014
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2004, Standard Chartered dan Astra International masing-masing mengambil alih 25,86% saham bank ini, sehingga keduanya bersama-sama menjadi pengendali bank ini, dan pada akhir tahun 2004, keduanya meningkatkan kepemilikan sahamnya di bank ini masing-masing menjadi 31,55%. Pada tahun 2006, keduanya kembali meningkatkan kepemilikan sahamnya di bank ini menjadi 89,01%. Pada tahun 2010, bank ini mengakuisisi PT GE Finance Indonesia, dan kemudian mengubah nama perusahaan tersebut menjadi PT Sahabat Finansial Keluarga. Pada tahun 2010 juga, untuk pertama kalinya, bank ini berhasil mencatatkan laba bersih sebesar lebih dari Rp 1 triliun. Setahun kemudian, untuk pertama kalinya, bank ini juga berhasil mencatatkan aset sebesar lebih dari Rp 100 triliun.
2014–2024
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2014, perusahaan ini resmi menguasai 25% saham PT Astra Sedaya Finance, namun kemudian dilepas pada tahun 2018. Pada tanggal 13 Desember 2019, Bangkok Bank mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi mayoritas saham bank ini.[4] Pada tahun 2020, Bangkok Bank resmi membeli 89,12% saham bank ini, dan kemudian ditingkatkan menjadi 98,71%. Sesuai arahan dari Otoritas Jasa Keuangan, PT Bangkok Bank Indonesia lalu mengintegrasikan kantor cabangnya di Jakarta, serta kantor cabang pembantunya di Medan dan Surabaya ke dalam bank ini.[2][3]
2024–sekarang
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 27 September 2024, di hari jadinya ke-22 tahun, Permata Bank meluncurkan logo baru dengan simbol bunga seroja (lotus) yang sama dengan Bangkok Bank.[5]
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2019, layanan Permata Bank memperoleh 5 penghargaan Satisfaction Loyalty & Engagement (SLE) Award 2019 berdasarkan survei Infobank dan Marketing Research Indonesia (MRI), salah satunya adalah peringkat #1 untuk kategori OVERALL-ENGAGEMENT INDEX 2019 (bank umum konvensional / bank buku 3). Layanan Nasabah PermataTel telah meraih penghargaan Contact Center Service Excellence Award 2019 untuk 10 kategori, dari Majalah Service Excellence. Di kategori produk, kartu kredit, kartu debit dan Unit Usaha Syariah Permata Bank meraih peringkat I & II untuk Digital Brand Awards 2019 oleh Majalah InfoBank. PermataBank juga meraih sejumlah peringkat service excellence di kategori Bank Umum dan Bank Unit Usaha Syariah, dalam Banking Service Excellence Award 2020 oleh majalah InfoBank bekerjasama dengan Market Research Indonesia.[butuh rujukan]
Struktur
[sunting | sunting sumber]Dewan Komisaris
[sunting | sunting sumber]- Komisaris Utama: Chatsiri Sophonpanich
- Komisaris: Chong Toh
- Komisaris: Niramarn Laisathit
- Komisaris: Chalit Tayjasanant
- Komisaris Independen: Haryanto Sahari
- Komisaris Independen: Rahmat Waluyanto
- Komisaris Independen: Goei Siauw Hong
- Komisaris Independen: Yap Tjay Soen
Dewan Direksi
[sunting | sunting sumber]- Direktur Utama: Meliza Musa Rusli
- Direktur Risiko: Setiatno Budiman
- Direktur Kepatuhan: Dhien Tjahajani
- Direktur Keuangan: Lea Setianti Kusumawijaya
- Direktur Sumber Daya Manusia: Dayan Sadikin
- Direktur Teknologi dan Operasi: Abdy Dharma Salimin
- Direktur Wholesale Banking: Darwin Wibowo
- Direktur Retail Banking: Djumariah Tenteram
- Direktur Unit Usaha Syariah: Herwin Bustaman
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Bank Permata Tbk. Diakses tanggal 28 Januari 2022.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Bank Permata Tbk. Diakses tanggal 28 Januari 2022.
- ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Bank Permata Tbk. Diakses tanggal 28 Januari 2022.
- ^ Sidik, Syahrizal (2019-12-13). "Sah! Bangkok Bank Akuisisi Permata, Ini Penjelasan Lengkap". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2019-12-13.
- ^ Ignatia Maria Sri Sayekti, ed. (2024-09-29). "Permata Bank Hadir dengan Logo Bunga Lotus sebagai Simbol Kebijaksanaan & Ketangguhan". PressRelease.id (Siaran pers). Kontan. Diakses tanggal 2024-09-30.