Lompat ke isi

Kucing besar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Singa, salah satu jenis kucing besar.

Kucing besar adalah istilah yang digunakan untuk spesies dari kelompok kucing yang memiliki kemampuan untuk mengaum. Spesies ini utamanya meliputi harimau, singa, macan tutul, dan jaguar.

Habitat kucing besar dapat ditemukan di benua Amerika, Afrika, Asia, dan Eropa. Berbagai kebudayaan menggunakan kucing besar sebagai simbol keberanian. Keberadaan kucing besar di dunia terancam oleh perusakan habitat dan perburuan liar.

Ciri umum

[sunting | sunting sumber]

Kucing besar termasuk hewan dalam kelompok kucing.[1] Ciri umum dari kucing besar adalah sifatnya sebagai karnivor. Sebagian pakar kucing mendukung auman sebagai ciri dari kucing besar. Namun sebagian pakar kucing lainnya menolaknya.[2]  

Kemampuan mengaum berasal dari laring dan tulang hyoid yang memanjang dan telah beradaptasi. Ketika air melewati laring dari paru-paru, tulang rawan pada dinding laring bergetar, mengeluarkan bunyi. Singa memiliki laring terpanjang, yang membuatnya memiliki auman yang paling keras. Auman dapat terdengar hingga 8-10 kilometer. Semua lima anggota genus Panthera memiliki hyoid yang memanjang, tetapi perbedaan laring pada macan tutul salju membuatnya tidak bisa mengaum.

Harimau merupakan jenis kucing besar dengan ukuran tubuh terbesar di dunia. Ukuran tubuh harimau lebih besar dibandingkan dengan singa.[3] Panjang tubuh harimau dapat mencapai 3,3 meter. Sementara berat badan harimau dapat mencapai 388 kg.[4] Tiga sub-spesies harimau telah dinyatakan mengalami kepunahan, yaitu harimau bali, harimau kaspia dan harimau jawa.[5]

Singa merupakan jenis kucing besar dengan ukuran tubuh terbesar kedua di dunia. Ukurannya sedikit lebih kecil dibandingkan dengan harimau.[6] Panjang tubuh singa jantan berkisar sekitar 3 meter dengan tinggi mencapai 1,2 meter. Sementara singa betina memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan singa jantan.[7]    

Macan tutul

[sunting | sunting sumber]

Macan tutul merupakan kucing besar yang menghuni wilayah Asia dan Afrika.[8] Panjang tubuh macan tutul berkisar antara 0,9–1,5 meter dengan tinggi tubuh sekitar 0,6–0,95 meter.[9] Ciri fisiknya ialah kulit yang berwarna dasar kuning pucat kecokelatan hingga kuning kemerahan. Tubuh macan tutul hampir seluruhnya terdapat bintik-bintik hitam dengan motif berbentuk roset yang hampir kotak. Ukuran bintik-bintik hitam di bagian kepalanya lebih kecil.[10]

Jaguar merupakan jenis kucing besar di benua Amerika dengan ukuran tubuh terbesar dibandingkan dengan kucing besar yang lainnya.[11] Permukaan kulit pada tubuh jaguar bermotif lingkaran hitam dengan titik hitam di bagian tengahnya.[12] Panjang tubuh jaguar berkisar antara 1,2–1,8 meter.[13] Sifatnya agresif dan efisiesn sebagai pemangsa karena tubuhnya kuat serta pergerakannya cepat dan tangkas.[11] Kebiasaan hidup jaguar berbeda dengan jenis kucing besar lainnya. Jaguar suka hidup di tempat yang dekat dengan sumber air karena suka berenang.[14]

Kucing besar termasuk kelompok kucing pemburu alami. Habitat kucing besar terbagi dua yaitu di hutan atau di padang rumput terbuka. Jenis kucing besar yang hidup di hutan misalnya jaguar dan harimau. Sedangkan jenis kucing besar yang hidup di padang rumput terbuka misalnya singa dan citah. Jaguar hidup di kawasan hutan yang tersebar di Amerika Selatan. Sedangkan harimau  hidup di kawasan hutan yang tersebar di Asia. Sementara itu, singa dan citah hidup di padang rumput terbuka Afrika.[15]

Simbol kebudayaan

[sunting | sunting sumber]

Berbagai kebudayaan di dunia menjadi kucing besar sebagai simbol keberanian. Persimbolan menggunakan kucing besar terutama pada spesies yang termasuk dalam keluarga Felidae. Beberapa jenisnya ialah singa, harimau, macan tutul, citah, jaguar dan puma.[16] Jaguar merupakan simbol dewa yang dipuja oleh semua peradaban Amerika Pra-Kolumbus yang menganut Syamanisme. Salah satu namanya ialah Olmek. Jaguar selama peradaban ini berlangsung disifati sebagai hewan yang kuat, cepat dan tangkas.[11]

Ancaman utama untuk kucing besar adalah perusakan habitat dan perburuan liar. Di Amerika Serikat, 19 negara telah melarang kepemilikan kucing besar dan berbahaya sebagai hewan peliharaan. Namun, masih ada sekitar 15.000 tawanan kucing besar di Amerika Serikat, dan hanya sebagian kecil dari mereka berada di kebun binatang terakreditasi. Sisanya berada dalam rumah-rumah pribadi dan pinggir jalan kebun binatang. Pemburu liar juga merupakan ancaman bagi mereka.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Fadlil, Faqih Al (2020). Berguru pada Binatang. Guepedia. hlm. 21. ISBN 978-623-251-373-0. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-30. Diakses tanggal 2023-06-20. 
  2. ^ Apriyatno, Veri (Februari 2016). Menggambar Ceetah dengan Pensil. Veri Art Publishing. hlm. 8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-30. Diakses tanggal 2023-06-20. 
  3. ^ Fatiharifah. Cari Tahu Hewan-Hewan Bertubuh Besar. DIVA Press. hlm. 33. ISBN 978-602-391-397-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-30. Diakses tanggal 2023-06-20. 
  4. ^ Somadinata, Yusup (November 2020). 1000+ Fakta Monster Paling Mengerikan. Elex Media Komputindo. hlm. 58. ISBN 978-602-029-425-4. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-30. Diakses tanggal 2023-06-20. 
  5. ^ Sunarto, Widodo, E., dan Priatna, D. (April 2008). Rajut Belang: Panduan Perbaikan Praktik Pengelolaan Perkebunan Sawit dan Hutan Tanaman Industri dalam Mendukung Konservasi Harimau Sumatera. Pekanbaru: Harimaukita. hlm. 16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-22. Diakses tanggal 2023-06-20. 
  6. ^ Somadinata, Yusup (2022). When, What, Where, Who, Why and How Makhluk Hidup. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo. hlm. 50. ISBN 978-623-00-3668-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-30. Diakses tanggal 2023-06-20. 
  7. ^ Morgan, Sally (Agustus 2007). Singa [Lions]. Diterjemahkan oleh Andarastuti, Tiara Dwi. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. hlm. 5. ISBN 979-33-0696-3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-30. Diakses tanggal 2023-06-20. 
  8. ^ Jumanta (November 2020). Buku Pintar Hewan. Penerbit Elex Media Komputindo. hlm. 14. ISBN 978-602-049-052-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-30. Diakses tanggal 2023-06-20. 
  9. ^ Ario, Anton (2010). Panduan Lapangan Kucing-Kucing Liar Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 81. ISBN 978-602-433-168-9. 
  10. ^ Rahayu, Weni (Desember 2009). Fauna Khas Indonesia. Jakarta: Penerbit PT Mediantara Semesta. hlm. 115. ISBN 978-602-8489-10-2. 
  11. ^ a b c Apriyatno, Veri (2008). Menggambar Kucing Besar dengan Pensil. Kawan Pustaka. hlm. 127. ISBN 978-979-757-334-8. 
  12. ^ Kak Adib (2017). Hewan Serupa tapi Tak Sama. Yogyakarta: Laksana. hlm. 24. ISBN 978-602-407-965-9. 
  13. ^ Apriyatno, Veri (Februari 2016). Cara Menggambar Wild Cats 3 dengan Pensil. Veri Art Publishing. hlm. 9. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-30. Diakses tanggal 2023-06-20. 
  14. ^ Pusat Data dan Analisa Tempo (2019). Ilmu dan Teknologi: Kucing dan Sejumlah Keunggulan yang Tidak banyak Diketahui. Tempo Publishing. hlm. 41. ISBN 978-623-262-275-3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-30. Diakses tanggal 2023-06-20. 
  15. ^ 3D Binatang Liar. PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 4. ISBN 978-979-225-361-0. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-30. Diakses tanggal 2023-06-20. 
  16. ^ Aristoteles (Agustus 2020). Politik [Politics]. Bantul: Basabasi. hlm. 41. ISBN 978-623-7290-90-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-30. Diakses tanggal 2023-06-20. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]