Pangan
Pangan adalah segala jenis makanan yang dapat dimakan oleh manusia.
Sifat
[sunting | sunting sumber]Sifat kimia
[sunting | sunting sumber]Aktivitas air
[sunting | sunting sumber]Aktivitas air adalah jumlah kandungan air di dalam pangan. Nilai aktivitas air pada sebagian besar pangan segar adalah 0,99. Sementara pada pangan yang telag dikeringkan, nilai aktivitas airnya sekita 0,6. Nilai aktivitas air pada pangan segar dapat diperkecil dengan penambahan substnasi terlarut seperti gula dan garam. Nilai akitivitas air pada pangan akan mempengaruhi jenis mikroorganisme yang akan tumbuh padanya. Mikroorganisme ini meliputi khamir, jamur dan bakteri. Pada pangan dengan nilai yang tinggi, semua jenis mikroorganisme dapat tumbuh padanya. Nilai aktivitas air yang tinggi berkisar antara 0,95–0,99. Jenis mikroorganisme yang paling cepat merusak pangan adalah bakteri lalu disusul oleh kapang dan khamir.
Derajat keasaman
[sunting | sunting sumber]Secara umum, derajat keasaman pada bahan pangan berada pada nilai 3,0–8,0.[1] Jenis pangan yang akan mengalami kerusakan pada keasaman yang tinggi adalah buah-buahan. Kerusakan dilakukan oleh khamir dan kapang. Sedangkan pangan berjenis daging dan hasil laut dengan nilai pH sekitat 7 akan mengalami kerusakan akibat bakteri.[2]
Permasalahan
[sunting | sunting sumber]Produksi
[sunting | sunting sumber]Suatu rumah tangga, masyarakat atau daerah tertentu dapat mengalami permasalahan produksi pangan. Masalah ini berkaitan dengan ketidakmampuan pangan dalam memenuhi kebutuhan fisiologi bagi pertumbuhan dan perkembangan individu yang menjadi anggota di dalam rumah tangga.[3] Tingkat permasalahan pangan dipengaruhi oleh tiga hal. Pertama, kemampuan penyediaan pangan kepada tiap individu atau rumah tangga. Kedua, kemampuan memperoleh pangan oleh individu atau rumah tangga. Ketiga, sumber daya yang dimiliki individu atau rumah tangga dalam proses distribusi dan pertukaran pangan. Ketiga hal tersebut dapat terjadi secara bersamaan dan menimbulkan permasalahan pangan yang sifatnya relatif permanen.[4]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Badan Pangan Nasional
- Badan Ketahanan Pangan
- Organisasi Pangan dan Pertanian
- Kemandirian pangan
- Keamanan pangan
- Kedaulatan pangan
- Ketahanan pangan
Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Indraswati 2016, hlm. 9.
- ^ Indraswati 2016, hlm. 10.
- ^ Rahayu, dkk. 2020, hlm. 85.
- ^ Rahayu, dkk. 2020, hlm. 85-86.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Indraswati, Denok (2016). Kontaminasi Makanan (Food Contamination) oleh Jamur (PDF). Ponorogo: Forum Ilmiah Kesehatan. ISBN 978-602-1081-23-5.
- Rahayu, A., Yulidasari, F., dan Putri, A. O. (2020). Ekologi Pangan dan Gizi (PDF). Bantul: Penerbit CV Mine. ISBN 978-623-7550-35-8.
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Desember 2022. |