Twelve-step Suite
"Twelve-step Suite" | |
---|---|
Seri Lagu oleh Dream Theater | |
Genre | Progressive metal, progressive rock, groove metal |
Durasi | 57:16 |
Pencipta | Mike Portnoy |
Komponis musik | Dream Theater |
Produser | Mike Portnoy, John Petrucci |
Twelve-step Suite (juga dikenal dengan Twelve-step Saga atau Alcoholics Anonymous Suite), adalah satu seri yang berisi lima lagu dari band progressive metal/rock Dream Theater. Satu lagu ditampilkan di setiap album studio Dream Theater dari Six Degrees of Inner Turbulence sampai Black Clouds & Silver Linings.
Lirik setiap lagu, ditulis oleh drummer pada saat itu Mike Portnoy, bercerita tentang pengalamannya dalam menanggulangi kecanduan alkoholisme. Setiap lagu mewakili jumlah tertentu dari Dua Belas-langkah Program. Berbagai tema lirik dan musik dibuat berdasarkan langkah tersebut, dan ditulis oleh band dengan tujuan akhir dimainkan secara live menjadi satu bagian.[1]
Latar Belakang
[sunting | sunting sumber]Pada akhir tur Dream Theater untuk mempromosikan Metropolis Pt. 2: Scenes from a Memory, mantan drummer Mike Portnoy menganggap alkohol dan penyalahgunaan narkoba telah di luar kontrol.[2]
Selama bertahun-tahun ... saya tidak pernah membiarkan minum dan berpesta mempengaruhi permainan atau pekerjaan saya dengan band ... Selama lima belas tahun berturut-turut saya minum dan dibius setiap hari. Tapi saya masih selalu memperhatikan bagian tanggung jawab pada band dan minum di akhir malam setelah pertunjukan... Seiring berjalannya waktu, saya mulai minum (alkohol) sebelum encore ... Kemudian Jose (Baraquio, teknisi drum) mulai memberi saya minuman di solo keyboard di tengah-tengah pertunjukan ... Akhirnya, saya minum sebelum konser, sementara band berada di panggung, dan saya sudah setengah mabuk.
Portnoy berada pada periode mencoba obat lain, termasuk ganja, obat resep, dan kokain, meskipun ia menganggap alkohol sebagai "obat pilihan" nya.[2] Teman band James LaBrie mencatat bahwa Portnoy "minum seperti ikan";[2] minumnya telah menjadi sumber ketegangan dalam band.[3] Portnoy mengkonsumsi minuman beralkohol terakhirnya pada tanggal 20 April 2000, setelah acara final pada tur Scenes from a Memory. Dia menemukan Alcoholics Anonymous (program dua belas langkah yang dianggapnya bisa "menyelamatkan hidupnya"), dan membuatnya menjadi prioritas untuk menghadiri pertemuan saat tur.[3]
Perjuangan Portnoy dengan alkohol adalah subyek "The Mirror", sebuah lagu dari album Dream Theater Awake, yang dirilis pada tahun 1994. Setelah ia berhenti minum, Portnoy memutuskan untuk menulis Twelve-step Suite dari trek yang menjelaskan program dua belas langkah yang akan dibagi dalam beberapa album. Dia memandang Twelve-step Suite sebagai salah satu album konsep yang tersebar di lima rilis. Portnoy memulai dengan ide awal untuk rilis seluruh seri, namun musik band "kembali segar" ketika mulai menulis setiap trek.[4] Seri ini direncanakan sebagai sesuatu yang akhirnya akan ditampilkan live secara keseluruhan. Semua lagu didedikasikan untuk "Bill W. dan teman-temannya".[5][6]
Portnoy menggambarkan proses penulisan lagu sebagai "sangat memberi manfaat terapeutik". Setelah menyelesaikan semua seri pada tahun 2009, ia menggambarkan bahwa ia seperti "menggali dirinya ke dalam lubang dengan itu semua. Itu ide yang bagus tujuh tahun yang lalu ... Setelah beberapa saat itu seperti menjadi kewajiban yang tergantung di atas kepala saya, seperti sebuah pekerjaan rumah."[4] Dia mengatakan bahwa "sebenarnya dia tidak tahu apakah [dia] akan melakukannya", apakah dia tahu seberapa besar Suite itu akan menjadi sebuah lagu: "Jika saya menyadari apa yang saya maksud ke lima album yang lalu ... Saya pikir mungkin saya akan menulis satu lagu yang mencakup semua dua belas langkah tersebut."[7]
Sebelum meninggalkan Dream Theater pada 2010, Portnoy telah merencanakan untuk bermain Seri Dua Belas-langkah secara keseluruhan dalam tur Black Clouds & Silver Linings. Yang sengaja diwakili dengan lagu "The Shattered Fortress" untuk tur ini.[8]
Dia mengatakan bahwa itu akan "mematahkan hatinya" jika Dream Theater memainkan seri ini tanpa dia.[9] Pada bulan Mei 2014, dalam sebuah wawancara untuk "Trunk Nation" Eddie Trunk, Portnoy berkomentar tentang hasil band heavy metal Amerika (perpecahan Queensryche 2012) yang mengakibatkan mantan vokalis band, Geoff Tate mempertahankan hak atas album Operation: Mindcrime dan Operation: Mindcrime II dan mengatakan bahwa ia ingin melakukan hal yang sama dengan Suite-nya ketika meninggalkan Dream Theater.[9]
Lagu
[sunting | sunting sumber]The Glass Prison
[sunting | sunting sumber]"The Glass Prison" berisi tiga bagian seri ("Reflection", "Restoration" dan "Revelation"). Ini adalah lagu pertama pada album Six Degrees of Inner Turbulence dan merupakan lagu terpanjang dari "Twelve-step Suite". Akhir pekan sebelum masuk studio untuk mulai mengerjakan Six Degrees of Inner Turbulence, John Petrucci dan Portnoy menonton konser Pantera di Hammerstein Ballroom, New York City. Hal ini memberikan pengaruh yang besar pada band ketika mereka mulai menulis. Portnoy menjelaskan lagu ini sebagai musik "perpaduan antara Pantera dan Megadeth, energi yang mengalir tanpa henti".[10]
This Dying Soul
[sunting | sunting sumber]"This Dying Soul" menampilkan bagian dari seri empat dan lima ("Reflections of Reality (Revisited)" dan "Release"). Ini adalah lagu kedua di album Train of Thought. Rich Wilson (wartawan penulis biografi resmi Dream Theater, Lifting Shadows), menjelaskan trek ini sebagai kelanjutan dari lirik dan musik "The Glass Prison".[11]
Lagu ini juga berisi beberapa referensi lirik lagu The Mirror, yang paling jelas pada bait "Hello mirror, so glad to see you my friend, it's been a while" (bait ini kemudian akan muncul dalam "Repentance" dan mirip dengan bait "Hello Victoria, so glad to see you, my friend" dalam "lagu Regression"). Juga, pada bagian pertama, berjudul "Reflections of Reality (Revisited)" referensi dari bait The Mirror "Reflections of reality are slowly coming into view". Dan bait "Now it's time to stare the problem right between the eyes" mirip dengan bait dari lagu The Mirror, "Let's stare the problem right in the eye". Bagian lima ("Release") dalam fitur lagu dimulai dengan riff yang sama dengan bagian kedua ("Restoration") di lagu "The Glass Prison".
The Root of All Evil
[sunting | sunting sumber]"The Root of All Evil" terdiri dari bagian seri enam dan tujuh ("Ready" dan "Remove"). Ini merupakan trek pembuka pada album Octavarium dan lagu terpendek dari semua seri. Wilson menganggap lagu ini sebagai "sebuah pola dasar trek Dream Theater, pencampuran riff yang rapi dan berat dengan beberapa momen progresif."[12]
Repentance
[sunting | sunting sumber]"Repentance" merupakan fitur bagian delapan dan sembilan ("Regret" dan "Restitution"). Ini adalah lagu kelima pada album Systematic Chaos. Pada tahap ini Portnoy telah berhenti mabuk selama tujuh tahun.[13] Portnoy menyatakan bahwa lagu itu sengaja dibuat "sedikit bisa bernafas", daripada lagu sebelumnya di seri yang "sangat agresif dan bombastis".[13] Dia mengatakan dari semua lagu pada Systematic Chaos, ia sangat bangga pada "Repentance" karena lagu itu "moody, lagu gelap, hipnotis, psychedelic ... sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya". Dia menggambarkan "Restitution" memiliki "rasa Pink Floyd".[13] James LaBrie menganggap sebagai tantangan "untuk bisa benar-benar menyampaikan pesan itu, tetapi dengan karakter yang tepat". Repentance" menjadi bagian yang tersulit dari penampilannya di Systematic Chaos. "Aku ingin terdengar sangat muram, sangat serius, sangat ... tidak dingin, tetapi pendekatan yang murung, kau tahu," katanya.[14]
Portnoy menjelaskan bagian kesembilan Suite, "Restitution", sebagai "bagian tentang memperbaiki kesalahan kepada orang-orang yang telah anda rugikan".[13] Saat menulis, ia tidak ingin menulis tentang kehidupan pribadinya sendiri karena akan membuat lagu "terlalu spesifik"[13] untuk dirinya sendiri, ia ingin membuat lirik yang lebih umum.[13] Dia malah meminta teman-teman band untuk berkontribusi dalam kata-kata permintaan maaf yang diucapkan. Steve Hogarth, Steven Wilson, Jon Anderson, Steve Vai, Joe Satriani, Mikael Åkerfeldt, Corey Taylor, Daniel Gildenlöw, Neal Morse, David Ellefson dan Chris Jericho semua berkontribusi pada permintaan maaf yang ditampilkan dalam bagian terakhir lagu. Portnoy kecewa bahwa Dave Mustaine, Geoff Tate, Bruce Dickinson dan James Hetfield menolak ajakannya, tetapi ia senang dengan daftar akhir kontributor.[15]
The Shattered Fortress
[sunting | sunting sumber]"The Shattered Fortress" Merupakan kesimpulan dari seri lagu, yang menampilkan tiga bagian terakhir ("Restraint", "Receive", "Responsible"). Ini adalah lagu keempat di album Black Clouds & Silver Linings. Portnoy menganggap trek sebagai "Grand Finale"[4] dari Suite, dan "tahu itu akan benar-benar terdiri dari semua referensi musik dan lirik dari semua seri, dan membawanya semua bersama-sama untuk membungkus semuanya".[4] Sebelum mulai menulis lagu, band ini mendengarkan keempat seri sebelumnya, membuat catatan pada bagian progresi dan melodi yang mereka inginkan untuk Reprise.[4]
Daftar lagu
[sunting | sunting sumber]Seluruh lirik ditulis oleh Mike Portnoy; seluruh musik diciptakan oleh John Petrucci, John Myung, Jordan Rudess, Mike Portnoy kecuali "The Root of All Evil" dan "Repentance", ditulis oleh Dream Theater.
No. | Judul | Original album | Durasi |
---|---|---|---|
1. | "The Glass Prison"
| Six Degrees of Inner Turbulence | 13:53
|
2. | "This Dying Soul"
| Train of Thought | 11:28
|
3. | "The Root of All Evil"
| Octavarium | 8:26
|
4. | "Repentance"
| Systematic Chaos | 10:43
|
5. | "The Shattered Fortress"
| Black Clouds & Silver Linings | 12:49
|
Durasi total: | 57:16 |
Anggota Band
[sunting | sunting sumber]- James LaBrie - vokal
- John Petrucci - gitar, backing vokal
- Mike Portnoy - drum, backing vokal
- John Myung - bass
- Jordan Rudess - keyboard
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ http://www.songfacts.com/blog/interviews/mike_portnoy_of_dream_theater/
- ^ a b c Wilson 2009, hlm. 261–2
- ^ a b Wilson 2009, hlm. 263
- ^ a b c d e Wilson 2009, hlm. 371-2 Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "371-2" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ "Train of Thought music leaflet". Glass Moonlight - Dream Theater Fansite. Diakses tanggal 2009-06-19.
- ^ "Octavarium music leaflet". Glass Moonlight - Dream Theater Fansite. Diakses tanggal 2009-06-19.
- ^ Mahsmann, Steffi (2009-07-13). "Dream Theater (Mike Portnoy) Interview vom 13.07.2009". Terrorverlag. Diakses tanggal 2010-03-06.
- ^ http://www.prog-sphere.com/tag/mike-portnoy-drummer/
- ^ a b "MIKE PORTNOY Weighs In On QUEENSRŸCHE Settlement, Calls It The 'Right' Outcome". Blabbermouth.net. 13 May 2014. Diakses tanggal 13 May 2014.
- ^ Wilson 2009, hlm. 267
- ^ Wilson 2009, hlm. 298
- ^ Wilson 2009, hlm. 311
- ^ a b c d e f Titus, Christa. "Dream Theater: Mike Portnoy Feature Interview". Blistering.com. Diakses tanggal 2010-03-06.
- ^ Mahsmann, Steffi (2007-07-12). "Dream Theater (Mike Portnoy/James Labrie) Interview vom 12.07.207". Terrorverlag. Diakses tanggal 2010-06-03.
- ^ Wilson 2009, hlm. 336–7
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Wilson, Rich (2009). Lifting Shadows: The Authorized Biography of Dream Theater (edisi ke-Classic). London: Essential Works. ISBN 978-1-906615-02-4.