Franky Sahilatua
Franky Sahilatua | |
---|---|
Lahir | Franklin Hubert Sahilatua 16 Agustus 1952 Surabaya, Jawa Timur, Indonesia |
Meninggal | 20 April 2011 Jakarta, Indonesia | (umur 58)
Kebangsaan | Indonesia |
Nama lain | Franky Sahilatua |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1972–2011 |
Suami/istri | Anti Sahilatua (?–2011) |
Anak | 2 |
Franklin Hubert Sahilatua (16 Agustus 1952 – 20 April 2011) adalah penyanyi balada berdarah Maluku asal Surabaya, Indonesia. Franky adalah anak ketiga dari tujuh bersaudara,[1] yang di antaranya adalah Jane Sahilatua dan Johnny Sahilatua. Namanya dikenal publik sejak paruh kedua dekade 1970-an, ketika ia berduet bersama adiknya, Jane Sahilatua, dengan nama Franky & Jane. Duet ini sempat menghasilkan lima belas album, semuanya di bawah Jackson Record. Dia adalah sahabat dan teman terdekat Ebiet G. Ade. Ia melalui label Jackson Record di tahun yang sama berdekatan dengan Ebiet G. Ade iaitu 1982.
Setelah duet ini mengakhiri kerja samanya, karena Jane kemudian menikah dan hendak memusatkan diri pada keluarga, Franky lebih banyak bersolo karier. Tahun 2006, Franky diangkat menjadi duta buruh migran Indonesia bersama Nini Carlina oleh Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).
Karakter karya
[sunting | sunting sumber]Lirik lagu karya Franky pada masa Franky & Jane cenderung pada pemujaan alam pada awalnya, misalnya pada lagu Musim Bunga dan Kepada Angin dan Burung Burung. Namun, seperti kebanyakan penulis lagu balada lain, Franky gemar pula "bercerita" mengenai kehidupan orang sehari-hari, seperti Perjalanan atau Bis Kota. Franky pernah menulis dan menyanyikan lagu-lagu soundtrack untuk film Ali Topan.
Sejak dasawarsa 1990-an hingga dua tahun menjelang meninggalnya, Franky banyak terlibat dalam aksi-aksi panggung bertema sosial dan nasionalisme. Ia aktif terlibat dalam masa peralihan politik dari Orde Baru menuju Reformasi, penentangan RUU APP, serta gerakan anti globalisasi.
Kematian
[sunting | sunting sumber]Franky Sahilatua meninggal dunia pada 20 April 2011 di RS Medika Permata Hijau, Jakarta pada pukul 15.15 WIB akibat kanker tulang belakang yang dideritanya selama 2 tahun terakhir di Singapura.
Diskografi
[sunting | sunting sumber]Solo Album
[sunting | sunting sumber]- Balada Wagiman Tua (1981)
- Gadis Kebaya (1984)
- Dibalik Kaca Jendela (1985)
- Pop Ambon (1991)
- Omong Kosong (1991)
- Purnama Jangan Berkeping (1992)
- Terminal (1993) bersama Iwan Fals
- Kemarin (1994)
- Lelaki dan Telaga (1995)
- Orang Pinggiran (1995) bersama Iwan Fals
- Perahu Retak (1996) bersama Emha Ainun Najib
- Menangis (1999) bersama Iwan Fals
- Pancasila Rumah Kita (2011)
Franky & Jane
[sunting | sunting sumber]- Senja Indah Dipantai (1973)
- Folk Song Vol. 1 (1975)
- Balada Ali Topan (1977)
- Musim Bunga (1978)
- Perjalanan (Kereta Malam) (1978)
- Kepada Angin dan Burung-burung (1978)
- Dan Ketuk Semua Pintu (1979)
- Panen Telah Datang (1980)
- Siti Julaika (1982)
- Di Ladang Bunga (1983)
- Rumah Kecil, Pinggir Sungai (1984)
- Biarkan Hujan (1987)
- Langit Hitam (1990)
- Perjalanan/Bis Kota (versi baru) (1991)
- Potret (1992)
- Lelaki dan Rembulan (1993).
Franky & Johnny
[sunting | sunting sumber]Franky, Jane & Johnny
[sunting | sunting sumber]Album Lain
[sunting | sunting sumber]- Kita Semua Sama (1989) - bersama Jane Sahilatua, Nur Afni Octavia, Vonny Sumlang, Utha Likumahuwa, Gito Rollies, Farid Harja, La Storia
- 1989 - Album Rumpies berjudul "Nurlela", lagu "Malu" karya Denda Sukma.
Karya lain
[sunting | sunting sumber]- Lagu "Di Bawah Tiang Bendera" diciptakan Franky dan Iwan Fals pada tahun 1996, dengan latar belakang peristiwa 27 Juli.
- Lagu "Kemesraan" yang dipopulerkan oleh Iwan Fals merupakan karangan Franky bersama adiknya, Johnny.
- Dayung Perahu Dayung (dinyanyikan oleh Franky S. dan Lucy tahun 1988)
- Telaga Biru (dinyanyikan Lusira Caroline) cipt. Franky dan Johnny Sahilatua
- Kembali Ke Pancasila
- Pancasila Rumah Kita
- Jangan Pilih Mereka (lagu yang sering diputar saat pemilu)
- Tamansari Indonesia
- Kemerdekaan Singapura
- Kemiskinan
- Sirkus vs. Pangan
Lagu Tamansari Indonesia, Kemerdekaan Singapura, Kemiskinan, dan Sirkus vs. Pangan merupakan karya terakhir yang dikarang oleh Franky sebelum wafat[2][3]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Rumah Kelahiran Franky di Surabaya Sepi Pelayat: detikHot, diakses 2011-05-04". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-25. Diakses tanggal 2011-05-04.
- ^ Indrawati, Tutut (NaN undefined NaN). "Kanker tak buat Franky Sahilatua stop bikin lagu". Solopos.com. Solo Pos. Diakses tanggal 26 Juni 2024.
- ^ Purwoko, Krisman (20 April 2011). "Franky Pergi Meninggalkan Empat Lagu Baru". Republika Online. Republika. Diakses tanggal 26 Juni 2024.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Official Facebook page, managed by Ken Noorca Sahilatua Diarsipkan 2023-07-25 di Wayback Machine.
- Kumpulan berita dan biografi Diarsipkan 2005-12-24 di Wayback Machine.
- Lirik Lagu Franky Sahilatua Biografi Diarsipkan 2016-03-05 di Wayback Machine.
- Rieke dan Franky aksi protes WTO (Indymedia Jakarta) Diarsipkan 2010-07-06 di Wayback Machine.
- Franky & Jane, Acoustic Forever Diarsipkan 2022-06-23 di Wayback Machine.