Lompat ke isi

Hosea 6

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hosea 6
Naskah Komentari Kitab Hosea, 4Q166, dari antara Gulungan Laut Mati yang berasal dari abad ke-1 SM.
KitabKitab Hosea
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
28
pasal 5
pasal 7

Hosea 6 (disingkat Hos 6) adalah bagian dari Kitab Hosea dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Kitab yang memuat nubuat yang disampaikan nabi Hosea ini termasuk dalam kumpulan kitab nabi-nabi kecil.[1][2]

Naskah sumber utama

[sunting | sunting sumber]
"Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita."[6]

Dalam panggilan yang lain lagi untuk bertobat, Hosea memberikan kepastian bahwa sekalipun Allah harus menghukum dosa, Dia senantiasa ingin menyembuhkan dan memulihkan.[7]

"Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya."[8]
Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.[9]

Pertobatan yang ikhlas oleh umat Allah akan mendatangkan pembaharuan kehidupan rohani. Kemudian, ketika mereka lebih mengenal Tuhan, Dia akan datang bagaikan hujan, membawa berkat dan kehidupan rohani selanjutnya. Air sering kali dipakai sebagai lambang atau contoh Roh Kudus (lihat Yohanes 7:37–39; Mazmur 1:3). Hujan di musim semi adalah hujan yang turun semasa membajak dan menanam; keduanya melambangkan karya Roh Kudus dalam Perjanjian Lama. Hujan di musim dingin turun pada masa menuai; hujan ini melambangkan karya Roh Kudus pada zaman gereja (Perjanjian Baru).[7]

Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.[10]

Yang sungguh-sungguh diminta Allah dari umat-Nya ialah "kasih setia" (bahasa Ibrani: khesed; bandingkan Hosea 6:4 sebelumnya), yaitu kasih yang kokoh dan setia selaku tanggapan terhadap kasih-Nya; Ia juga mengharapkan pengenalan pribadi akan diri-Nya sebagai Tuhan atas kehidupan mereka. Allah menghendaki hal yang sama dari kita.[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ a b Dead sea scrolls - Hosea
  4. ^ VanderKam, James C. & Flint, Peter (2002). The Meaning of the Dead Sea Scrolls. New York: HarperSanFrancisco. hlm. 28. 
  5. ^ Timothy A. J. Jull; Douglas J. Donahue; Magen Broshi; Emanuel Tov (1995). "Radiocarbon Dating of Scrolls and Linen Fragments from the Judean Desert". Radiocarbon. 37 (1): 14. Diakses tanggal 26 November 2014. 
  6. ^ Hosea 6:1
  7. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  8. ^ Hosea 6:2
  9. ^ Hosea 6:3
  10. ^ Hosea 6:6

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]