Lompat ke isi

Salahuddin dari Selangor

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Salahuddin Abdul Aziz Shah
Yang di-Pertuan Agong
Salahuddin pada Agustus 2001
Yang di-Pertuan Agong
Berkuasa26 April 1999 – 21 November 2001
Pengangkatan23 September 1999
PendahuluJa'afar dari Negeri Sembilan
PenerusSirajuddin dari Perlis
Sultan Selangor
Berkuasa3 September 1960 – 21 November 2001
Penobatan28 Juni 1961
PendahuluHisamuddin Alam Shah dari Selangor
PenerusSultan Sharafuddin Idris Shah
Kelahiran(1926-03-08)8 Maret 1926
Istana Bandar Temasha, Jugra, Kuala Langat, Selangor, Federated Malay States, British Malaya
Kematian21 November 2001(2001-11-21) (umur 75)
Rumah Sakit Gleanagle, Kuala Lumpur
Pemakaman22 November 2001
Sultan Sulaiman Mosque, Royal Mausoleum, Klang
PasanganRaja Nur Saidatul-Ihsan (cerai. 1946)
Che' Mahiran (cerai. 1954)
Sharifa Salmah (cerai. 1962)
Tengku Ampuan Rahimah (meninggal. 1993)
Permaisuri Siti Aishah
KeturunanTengku Nor Halija
Sultan Sharafuddin Idris Shah
Tengku Sofiah
Tengku Sulaiman Shah
Tengku Zahariah
Tengku Fatimah
Tengku Abdul Samad
Tengku Arafiah
Tengku Aishah
Tengku Ahmad Shah
Tengku Nor Marina
Tengku Nor Zehan
Nama lengkap
Tengku Abdul Aziz Shah ibni Tengku Alam Shah (at birth)
WangsaIstana Alam Shah, Klang, Selangor
AyahHisamuddin of Selangor
IbuTengku Ampuan Jemaah
AgamaSunni Islam

Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah Al-Haj ibni Almarhum Sultan Hisamuddin Alam Shah Al-Haj (Jawi: سلطان صلاح الدين عبدالعزيز شاه الحاج إبن المرحوم سلطان حسام الدين عالم شاه الحاج; 8 Maret 1926 – 21 November 2001) adalah Yang di-Pertuan Agong Malaysia kesebelas dan Sultan Selangor kedelapan.[1]

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Lahir pada pukul 15:30, Tengku Abdul Aziz Shah pada hari Senin tanggal 8 Maret 1926 di Istana Bandar Temasha, Jugra, Kuala Langat, ia adalah putra tertua dari Sultan Hisamuddin Alam Shah Al-Haj ibni Almarhum Sultan Alauddin Sulaiman Shah dari istrinya, Tengku Ampuan Raja Jemaah binti Al-Marhum Raja Ahmad.

Ia menerima pendidikan awalnya di Sekolah Melayu Pengkalan Batu di Klang pada tahun 1934. Pada tahun 1936, ia melanjutkan pendidikannya di Maktab Melayu Kuala Kangsar hingga tahun 1941 ketika Perang Dunia II dimulai. Setelah Perang Dunia II, ia pergi ke Inggris pada tahun 1947 dan menempuh pendidikan di School of Oriental and African Studies, Universitas London selama dua tahun.[2]

Sekembalinya dari Inggris, ia bekerja di Departemen Layanan Sipil sebagai Petugas Pelatihan di Departemen Survei Selangor. Dia kemudian menjabat sebagai Inspektur Sekolah selama delapan tahun.[3]

Pada tahun 1952, ia mengikuti kursus jangka pendek di Pasukan Militer Malaya di Port Dickson selama enam bulan dan ditugaskan di Komisi Ratu dengan pangkat kapten. Setelah itu, ia dipromosikan ke pangkat mayor.

Sultan Selangor

[sunting | sunting sumber]

Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah diangkat sebagai Tengku Laksamana Selangor pada 1 Agustus 1946 dan sebagai Raja Muda (Putra Mahkota) Selangor pada 13 Mei 1950.

Sepeninggal ayahnya, Sultan Hisamuddin Alam Shah Al-Haj ibni Almarhum Sultan Alaeddin Sulaiman Shah, Tengku Abdul Aziz Shah menjadi Sultan Selangor kedelapan dengan gelar Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah pada 3 September 1960 dan dilantik sebagai Sultan ke-28 pada 28 Juni 1961

Tanda Kehormatan

[sunting | sunting sumber]

Tanda Kehormatan Selangor

[sunting | sunting sumber]

Tanda Kehormatan Malaysia

[sunting | sunting sumber]

Tanda Kehormatan Luar Negeri

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]
  • Alagappa, Muthiah, Coercion and Governance: The Declining Political Role of the Military in Asia, Stanford University Press, 2001, ISBN 0-8047-4227-8
  • Information Malaysia, Berita Publications Sdn. Bhd., 1998
  • Martin, Frederick, Keltie, John Scott, Renwick, Isaac Parker Anderson, Epstein, Mortimer, Paxton, John, Steinberg, Sigfrid Henry, The Statesman's Year-book: Statistical and Historical Annual of the States of the World for the Year ; 1978–1979, St. Martin's Press, 1978

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Sultan Ja’afar
Yang di-Pertuan Agong
26 April 1999 – 21 November 2001
Diteruskan oleh:
Tuanku Syed Sirajuddin Putra Jamalulail