Sarongan, Pesanggaran, Banyuwangi
Sarongan | |
---|---|
Kantor Desa Sarongan | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Kabupaten | Banyuwangi |
Kecamatan | Pesanggaran |
Kode pos | 68488 |
Kode Kemendagri | 35.10.01.2001 |
Luas | 47.04 km² |
Jumlah penduduk | 5,587 jiwa |
Kepadatan | 118.77 jiwa/km² |
Sarongan adalah sebuah nama desa di wilayah Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Bentang Alam dan Budaya
[sunting | sunting sumber]Desa Sarongan adalah salah satu desa yang memiliki luas besar di Kabupaten Banyuwangi. Wilayahnya dibatasi pegunungan dengan gunung-gunung yang tidak terlalu tinggi seperti Gunung Beteng (222 meter) dan Gunung Gendong (893 meter) di arah utara. Sedangkan di arah selatan dibatasi oleh Samudra Hindia dengan garis pantainya yang masih asri.[1] Sebagian wilayahnya seperti Pantai Rajegwesi, Teluk Hijau dan Pantai Sukamade berada dalam naungan Taman Nasional Meru Betiri.[2] Di dusun Sukamade ini juga terdapat Perkebunan Sukamade yang menanam karet.
Pemukiman penduduk berdiri di jalan utama desa dari batas desa yang berbatasan dengan Perkebunan Sumberjambe, Dusun Sumberwungu, Kampung Baru, Krajan Besaran, Bayuran dan Rajegwesi hingga Sukamade. Ada juga pemukiman penduduk yang berada di kaki gunung yakni Kampung Lor Kebon. Pusat keramaian desa terdapat di Pasar Sarongan yang ramai setiap hari Minggu. Pasar ini menjual hasil bumi dari Desa Sarongan sendiri dan produk-produk yang dibeli (dikulak) di ibu kota kecamatan, Pesanggaran. Di sekitar pasar ini terdapat kantor polisi (Pos Sarongan), perwakilan kantor pos Pesanggaran, sebuah sekolah dasar (SD Negeri 1 Sarongan) dan kantor mantri (tenaga medis desa).
Lahan pertanian di Desa Sarongan masih cukup luas. Lahan tersebut ditanami padi, sayuran atau kacang-kacangan, tanaman buah, atau pepohonan seperti jati, mahoni atau sengon. Lahan untuk pertanian juga terdapat di kaki gunung di wilayah yang disebut Babatan. Di Babatan ini tanaman yang dibudidayakan para petani adalah jenis tanaman buah seperti durian, pepaya atau buah naga.
Desa Sarongan pada masa penjelajahan digunakan menjadi pangkalan militer baik oleh Belanda dan Jepang. Sehingga saat ini terdapat pangkalan TNI AL di Pantai Rajegwesi dan pos TNI AU yang berada dibawah Komando Operasi Angkatan Udara II Lanud Abdul Rachman Saleh.
Kondisi Masyarakat
[sunting | sunting sumber]Mayoritas warga Desa Sarongan adalah suku jawa atau yang disebut orang Mentaraman (orang-orang dari Kesultanan Mataram Islam). Hal ini dapat dilihat dari aksen jawa yang kental dalam berkomunikasi dan kesukaan akan musik campursari dan pertunjukkan wayang kulit. Di wilayah perkebunan seperti Sukamade, banyak bermukim warga suku Madura. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Ada juga penduduk yang menjadi nelayan, pedagang dan buruh perkebunan. Selain itu mantan Wakil Bupati Banyuwangi pada masa pemerintahan Bupati Samsul Hadi, Abdul Kadir juga berasal dari desa ini.[3]
Penduduk Desa Sarongan juga banyak yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara lain seperti Malaysia, Brunei Darussalam atau Hongkong. Bahkan dari TKI-TKI tersebut ada yang sudah berpindah kewarganegaraan karena kehidupan yang lebih baik di luar negeri. Dampak negatif dari hal ini adalah karena banyaknya para orang tua yang pergi luar negeri untuk mencari kehidupan yang lebih baik, banyak anak-anak dan remaja dari para TKI tersebut yang kurang menadapatkan perhatian dan pengawasan yang harusnya mereka dapatkan dari orang tua mereka. Akhirnya karena pergaulan yang kurang terkontrol para remaja cenderung melakukan tindak kejahatan. Hal ini terjadi di Desa Sarongan, dimana sering terjadi tindak kriminal berupa tawuran antar dusun dan lain-lain.[4]
Akses dan Transportasi
[sunting | sunting sumber]Akses
[sunting | sunting sumber]Desa Sarongan bisa ditempuh dari jalur Pesanggaran-Sarongan. Dari Pesanggaran ada dua jalan yang bisa digunakan, yaitu jika dari Persimpangan Siliragung (Patung Pahlawan) mengambil jalan yang kanan (Jalan Ahmad Kusnan) melewati Jembatan Sumbermulyo (Batas Pesanggaran dan Siliragung), berjalan lurus hingga ke Simpang Tiga Penyu kemdian belok kanan mengikuti jalan yang berada di sisi kanan kanal irigasi, melewati SPBU Pesanggaran. Sedangkan jika dari Persimpangan Siliragung mengambil jalan sebelah kiri, melewati Kantor Camat Siliragung dan Polsek Siliragung, berjalan lurus hingga bertemu simpang empat, belok ke kanan arah Jembatan Kali Baru hingga bertemu Simpang Empat Pasar Pesanggaran dan mengambil arah lurus (Jalan Suprobo) hingga bertemu di jalan yang ada kanal di sisi kirinya, bergabung dengan jalur yang berasal dari Simpang Tiga Penyu. Dari titik tadi mengikuti jalan (setelah ini ada satu tikungan ke kanan kemudian ke kiri) melewati Kantor Desa Sumberagung dan Simpang Tiga Pulau Merah (ambil arah lurus). Setelah itu akan tiba di Jalur Gunung Gamping (wilayah pemangkuan hutan Perhutani Banyuwangi Selatan dan Perkebunan Sungailembu. Kemudian di tengah Perkebunan Sungailembu terdapat simpang tiga. Desa Sarongan bisa ditempuh dengan melewati dua arah tersebut, jika belok kiri maka akan melewati Desa Kandangan dan tiba di Jembatan Kayu (Batas Sarongan-Kandangan), dan jika mengambil arah lurus akan melewati Pos Perkebunan Sumberjambe, belok kiri dan tiba di gapura desa.
Transportasi
[sunting | sunting sumber]Pada dasarnya kendaraan berbagai ukuran dapat masuk ke Desa Sarongan. Pada kurun waktu 2013-2015 diadakan perbaikan jalan dari Gapura Desa (Dusun Sumberwungu) hingga depan Kantor Desa, semakin menambah frekuensi kendaraan yang masuk baik kendaraan roda dua maupun roda empat (mobil pribadi dan minibus) yang menuju ke berbagai destinasi wisata di desa ini (seperti Pantai Rajegwesi dan Teluk Hijau).
Satu-satunya transportasi umum adalah Bus Perintis DAMRI dengan rute Sarongan-Jajag. Bus ini berjalan dua kali sehari, pagi dan siang hari dari Sarongan dan siang serta sore dari Jajag.[5][6] Bus ini diparkir di terminal kecil di depan Pasar Sarongan.
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Lembaga pendidikan yang berdiri di Desa Sarongan
- SD Negeri 1 Sarongan
- SD Negeri 2 Sarongan
- SD Negeri 3 Sarongan
- SD Negeri 4 Sarongan[7]
- SD Negeri 6 Sarongan (Rajegwesi)
- SMP Negeri 1 Pesanggaran
- SMP Satu Atap Sukamade
Tempat Ibadah
[sunting | sunting sumber]- Masjid Jami Nurul Huda (Pasar Sarongan)
- Masjid Al-Falah Besaran
- Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Sarongan
- Gereja Pantekosta Tabernakel "KRISTUS TUHAN" Sarongan (berdiri 1978), sekarang dalam penggembalaan Pdt. Anang Sugeng. S.Th, mengalami renovasi terakhir pada 2011.
- Vihara Tirta Vana Jaya.
- Pura Agung Surodipo
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Reruntuhan Kantor Kemantren (perwakilan kecamatan) Pesanggaran di Sarongan (2015)
-
Pasar Sarongan
-
Kantor Perlindungan Alam Taman Nasional Meru Betiri Resor Karangtambak, Sarongan
-
Prasasti PNPM Mandiri Pedesaan di Desa Sarongan
-
Jalanan desa pada tahun 2015
-
Masjid Nurul Huda (dekat pasar) saat renovasi pada tahun 2015
Batas
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Jember | Kecamatan Glenmore | Kecamatan Glenmore | ||
Kabupaten Jember | Desa Kandangan | |||
| ||||
Samudra Hindia | Samudra Hindia | Samudra Hindia |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Peta Kabupaten Banyuwangi
- ^ Petualangan di Taman Nasional Meru Betiri [Part2]
- ^ Wabup Tidur di Mobil, Para Camat di Lantai
- ^ "Terungkap, Pelaku Pembunuhan Nenek Renta Itu Ternyata Tetangga Sendiri". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2013-07-11.
- ^ Hadir Bus Perintis Jajag Sarongan diakses 8 Juli 2015, 21.08
- ^ Damri Banyuwangi Operasikan Bus ke Ijen diakses 8 Juli 2015, 21.12
- ^ SDN 4 Sarongan, Banyuwangi