Abdul Aziz bin Sattar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ghalih.99 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Wardi 96 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 184: Baris 184:
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Indonesia-Malaysia]]





Revisi per 30 Juli 2016 23.45

Datuk Aziz Sattar
Berkas:Aziz Sattar.jpg
LahirAbdul Aziz bin Sattar
MakamKajang
KebangsaanMalaysia
PekerjaanAktor, Pelawak
Tahun aktif1950-an - 2010
Suami/istriSiti Rumina Ahmad (cerai)
Dayang Sofiah (cerai)
Hashimah Delan
AnakRuzaiman, Ruzaidah, Ruzainah, Zainuddin, Dahlia, Dalina & Sandakiah
Orang tuaSattar Sawal
Satimah Jalal

Abdul Aziz bin Sattar atau lebih dikenal sebagai Aziz Sattar (8 Agustus 1925 – 6 Mei 2014) merupakan salah seorang seniman serba bisa nusantara, khususnya di Malaysia. Ia berkecimpung di bidang seni sebagai aktor, sutradara, pelawak, dan penulis skenario sepanjang kariernya.

Biografi

Ia mendapat pendidikan di Sekolah Melayu Kota Raja, Temasik ( Singapura ).

Kisah hidup Aziz di Tanah Melayu bermula ketika berusia tiga tahun, ketika ia mengikuti ayahnya Sattar Sawal dan ibunya Satimah Jalal hijrah ke Singapura. Dibesarkan di kampung Pasir Panjang, di situlah ia mempunyai dua kawan akrab yang turut menjadi aktor terkenal - Salleh Kamil dan Shariff Dol.

Aziz mendapat pendidikan Sekolah Melayu sampai kelas lima. Ia tidak dapat meneruskan pendidikannya akibat Pendudukan Jepang di Malaysia. Pada umur 10 tahun, ia yang merupakan pelawak alamiah mulai menyanyi dan menari dalam perhelatan nikah dan kenduri-kenduri di kampung. Dalam usia awal 20-an, ia menjadi pengemudi truk dengan gaji sebanyak RM150.

Pada tahun 1950, ia menjadi anggota Pancaragam Suara Hiburan Keroncong, dan pada bulan September 1951 bekerja di Studio Jalan Ampas, Singapura. Kehidupan Aziz mulai berubah pada tahun 1952 saat diajak dua teman sekampungnya bekerja di studio Malay Film Productions. Pada awalnya, ia sekadar bekerja sebagai penyulih suara. Namun, ia terkejut karena gajinya ketika itu jauh lebih rendah dibandingkan pekerjaannya sebagai sopir truk, hanya RM70 sebulan. Pada tahun 1953, dia dipercaya bermain sebagai tokoh tambahan dalam film Putus Harapan.

Ia juga salah satu anggota Kelompok Panca Sitara.

Kehidupan pribadi

Sattar menikah pertama kali dengan Siti Rumina Ahmad dan bercerai, lalu dengan Dayang Sofiah, namun juga berujung pada perceraian.

Sattar memiliki 7 orang anak:

  1. Ruzaiman
  2. Ruzaidah
  3. Ruzainah
  4. Zainuddin
  5. Dahlia
  6. Dalina
  7. Sandakiah

Pada tanggal 16 Desember 2006, Aziz Sattar menikah dengan Hashimah Delan. Pasangan itu dinikahkan Pendaftar Nikah, Khairuddin Haiyon di Masjid Sultan Abdul Aziz, Shah Alam dengan maskawin RM100.

Wafat

Aziz Sattar meninggal dunia pada hari Selasa, 6 Mei 2014 sekitas jam 02.00 Waktu Malaysia, karena serangan Jantung.

Sebelumnya bintang film legendaris Malaysia itu sempat dirawat di Pusat Perobatan KPJ, Kajang. Datuk Aziz yang masih merupakan keturunan Bawean, Jawa Timur itu dimakamkan di Tanah Pekuburan Islam Bandar Tun Hussein Onn pada Selasa siang dengan dihadiri keluarga dan rekan-rekan artis.

Filmografi

Film yang dibintangi

Film yang disutradarai

Sinetron

Drama

Penghargaan

  • 1981: Film Komedi Terbaik, Film Festival Malaysia ke-2. (untuk Penyamun Tarbus)
  • 1990: Ahli Mangku Negara, Agong.
  • 1994: Anugerah Seniman Veteran, Film Festival Malaysia ke-11.
  • 2000: Menerima "Tokoh Budaya Kolej Burhanuddin Helmi" dari Universiti Kebangsaan Malaysia
  • 2000: Anugerah Seniman Veteran (Lelaki), Anugerah Bintang Popular 2000.
  • 2007: Darjah Panglima Jasa Negara (PJN) untuk memperingati Hari Keputeraan Yang di-Pertuan Agong Tuanku Mizan Zainal Abidin

Keanggotaan

  • Bendahara Persatuan SENIMAN.
  • 1994-1996: Ketua Komite GAFIM
  • 1997: Ketua Komite Penerangan, Festival Film Malaysia ke-13.

Pranala luar