Abdul Syakur Yasin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kang try (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Kang try (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 26: Baris 26:


MOHON UNTUK TIDAK DIREVISI LAGI
MOHON UNTUK TIDAK DIREVISI LAGI
TTD : SANTRI BUYA SYAKUR


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==

Revisi per 5 November 2021 21.38

Prof Dr KH Abdul Syakur Yasin, MA
Motto : "WAHAI HARI ESOK AKU TANTANG KAMU KARENA AKU TELAH MENYELESAIKAN PEKERJAANKU HARI INI".
Lahir12 November 1948
Indramayu, Jawa Barat
Kebangsaan Indonesia
Nama lainBuya Syakur
PendidikanS1 CAIRO, S2 TUNISIA, S3 TUNISIA (Massa Pendidikan Diluar Negeri 20 Tahun, Bahasa Yang Dikuasai Arab, Inggris, Jerman, Prancis).
PekerjaanPengasuh Pondok Pesantren dan Pengalaman Kerja Staff Ahli Kedutaan Besar Tunisia.
Karya terkenal
1. Renungan Spiritual Buya Syakur Yasin[1]
2. Surat-Surat Cinta Buya Syakur Yasin[2]
3. Menembus Palung Hati Yang Paling Dalam[3]
4. Buku Wamima: Zikir Wamima dan Doa Ya Latif[4]
Situs web
1. Official Media Partners Buya Syakur[5]
2. Pondok Pesantren Cadangpinggan[6]

K.H. Abdul Syakur Yasin, MA (lahir 12 November 1948)[7], juga dikenal dengan panggilan Buya Syakur, adalah seorang ulama Indonesia dan pendiri Pondok Pesantren Cadangpinggan.[8]

MOHON UNTUK TIDAK DIREVISI LAGI

TTD : SANTRI BUYA SYAKUR

Pendidikan

Masa pendidikan Buya Syakur dari kecil hingga dewasa banyak dihabiskan di pondok pesantren. Beliau secara intensif menggali pengetahuan keagamaan dari Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon.

Lamanya belajar di pondok pesantren, membuat Buya Syakur menjadi mahir dalam berbahasa Arab. Hal ini kemudian yang membuat Buya Syakur menerjemahkan kitab-kitab bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Babakan, pada tahun 1971, Buya Syakur melanjutkan pendidikan di Cairo. Ketika Buya Syakur menjadi mahasiswa di sana, beliau diangkat menjadi ketua PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Cairo.

Buya Syakur selesai dengan skripsi sarjananya yang berjudul Kritik Sastra Objektif terhadap karya novel-novel Yusuf as-Siba’i (Novelis Mesir).

Kemudian pada tahun 1977, Buya Syakur menyelesaikan ilmu al-Qur’an di Libya. Pada tahun 1979, beliau menyelesaikan sastra Arab. Dua tahun selanjutnya, tepatnya pada tahun 1981, beliau telah menyeselesaikan S2-nya dalam bidang sastra linguistik di Tunisia. Setelah itu, kemudian beliau diangkat menjadi staff ahli di kedutaan besar Tunisia.

Pada tingkat doktoral, Buya Syakur, mengambil kuliah di London dengan konsentrasi dialog teater dan lulus pada tahun 1985. Jadi kurang lebih sekitar 20 tahun lamanya beliau habiskan untuk belajar di Timur Tengah dan Eropa.

Tepat pada tahun 1991, Buya Syakur pulang ke Indonesia bersama Gusdur, Quraish Shihab, Nurcholis Majid dan Alwi Shihab. Setelah kembali ke Indonesia, beliau membaktikan diri berdakwah di kampung halamannya, di Indramayu.

Lima tahun (1995) setelah Buya Syakur pulang, beliau kemudian mendirikan Yayasan Pondok Pesantren Cadangpinggan Tahun 2000 dan Ponpes Tahun 2006 yang bertempat di Jl. By Pass Kertasemaya KM. 37 Rt.01 Rw. 01 Cadangpinggan, Sukagumiwang, Indramayu.

Karya-Karya

1. Renungan Spiritual Buya Syakur Yasin,
2. Surat-Surat Cinta Buya Syakur Yasin,
3. Menembus Palung Hati Yang Paling Dalam,
4. Buku Wamima: Zikir Wamima dan Doa Ya Latif

Pengajian Buya Syakur

Setelah Buya Syukur kembali ke tanah air di awal tahun 90-an, Buya Syakur lebih banyak mengajar dan mengisi pengajian dikalangan masyarakat bawah khususnya di Indramayu dan Cirebon.

Pada awalnya pengajian yang disampaikan oleh Buya Syakur dilakukan secara offline, tapi sejak 7 Mei 2017, pengajian Buya Syakur dilakukan secara online juga. Untuk mengetahui pengajian Buya Syakur bisa mengakses lewat akun Youtubenya di KH Buya Syakur MA dengan Label Wamimma TV.[9]

Peranan

Selain membaktikan diri pada Tanah Air lewat pondok pesantren yang beliau dirikan, beliau juga sering mengisi kajian dengan para masyarakat dan tidak jarang kajian tersebut diunggah lewat akun youtube KH. Buya Syakur MA dan label Wamimma TV.

Beliau pernah menyebutkan bahwa Gus Dur pernah mengatakan jika di Indonesia cuma ada tiga orang yang berpikir analitis dalam memahami Islam, Quraish Shihab, Pak Syakur, Cak Nur.

Hal ini terbukti dari tema-tema yang diunggah lewat akun youtube beliau yang bertema cukup berat dan banyak yang berbasis kitab kontemporer atau tasawuf, sebut saja misalnya fi Zhilali al-Qur’an, La Tahzan karya ‘Aidh al-Qarni, sampai al-Hikam Ibn ‘Athaillah as-Sakandari, dan kegemaran beliau pada menulis dan menerjemahkan buku-buku berbahasa Arab juga terlihat pada beberapa video yang diunggah akun youtube beliau yang bertema Pembacaan Puisi.

Beberapa puisi yang beliau bacakan seringkali diangkat berdasarkan keadaan yang sering melanda masyarakat umum, tak sulit dipahami namun tetap berbobot.[10]

Pranala Luar

Sosial Media

Artikel dan Berita

Referensi

  1. ^ "Renungan Spiritual Buya Syakur Yasin". play.google.com. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  2. ^ "Surat-Surat Cinta Buya Syakur Yasin". play.google.com. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  3. ^ "Menembus Palung Hati Yang Paling Dalam". play.google.com. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  4. ^ "Buku Wamima: Zikir Wamima dan Doa Ya Latif". play.google.com. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  5. ^ "Official Media Partners Buya Syakur". wamimmatv.com. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  6. ^ "Pondok Pesantren Cadangpinggan". pesantrencadangpinggan.ponpes.id. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  7. ^ "Biografi Prof Dr KH Abdul Syakur Yasin, MA". santri.laduni.id. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  8. ^ "Profil Lengkap Pondok Pesantren Cadangpinggan". www.laduni.id. Diakses tanggal 12 Oktober 2021. 
  9. ^ "Chanel YouTube Abdul Syakur Yasin". m.youtube.com. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  10. ^ "K.H. Abdul Syakur Yasin, MA". umma.id. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  11. ^ "YouTube KH Buya Syakur Yasin Ma". m.youtube.com. Diakses tanggal 13 Oktober 2021. 
  12. ^ "Instagram Santri Buya Syakur Yasin". www.instagram.com. Diakses tanggal 13 Oktober 2021. 
  13. ^ "Santri Buya Syakur Yasin (Fans Page)". m.facebook.com. Diakses tanggal 13 Oktober 2021. 
  14. ^ "Wamimma TV". m.facebook.com. Diakses tanggal 13 Oktober 2021. 
  15. ^ "Buya Syakur, Satu dari Kiai Analistis dan Berilmu Luas". editor.id. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  16. ^ "Mengenal Buya Syakur Yasin: Kyai Berwawasan Luas asal Indramayu". bincangsyariah.com. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  17. ^ "Buya Syakur Yasin: Kita Bisa Berdamai, Bekerjasama, dan Belajar dengan Non Muslim". m.liputan6.com. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  18. ^ "Biodata Buya Syakur Yasin, Ulama Cerdas Dan Bersahaja". www.kuliahalislam.com. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  19. ^ "Buya Syakur Indramayu Sebut Ada Pengerdilan terhadap Masjid dan Upaya Mengatasinya". www.nu.or.id. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  20. ^ "Bertemu Buya Syakur, Zulhas Berdiskusi tentang Kondisi Bangsa". daerah.sindonews.com. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  21. ^ "Bertemu Buya Syakur, Zulhas Bicara Soal Situasi Kebangsaan Hingga Diajak Baca Puisi". m.tribunnews.com. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  22. ^ "Buya Syakur Yasin: Berapa 'Harga' Surga? Apakah Cukup Dibayar dengan Bersujud?". muslim.okezone.com. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  23. ^ "Buya Syakur Yasin: Hakikat Musik yang Sifatnya Menghaluskan Rasa Mana Mungkin Diharamkan". islami.co. Diakses tanggal 11 Oktober 2021. 
  24. ^ "Buya Syakur Yasin: Manfaat Gerakan Shalat untuk Kesehatan". bincangsyariah.com. Diakses tanggal 12 Oktober 2021. 
  25. ^ "Buya Syakur Yasin: Orang yang Paling Dekat dengan Allah itu yang Paling Paham Firman-Nya". bincangsyariah.com. Diakses tanggal 12 Oktober 2021. 
  26. ^ "Buya Syakur Yasin: Kemajuan Bangsa Terlihat dari Bahasa Penggunanya". bincangsyariah.com. Diakses tanggal 12 Oktober 2021.