Abdullah Rayni
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Abdullah Rayni adalah salah seorang walikota Kotamadya Binjai tahun 1960-1966, mantan pejuang dan tentara berpangkat lettu), Suku Melayu, Lahir Di Tanjung Pura, Langkat 2-09-1910, dan wafat tanggal 1 oktober 1981,dimakamkan di tanah kusir jakarta.
Lulus dari Kweekschool Bukit Tinggi pada tanggal 1 Juli 1929 ia ditempatkan sebagai guru pada H.I.S II Kutaraja. Kemudian dipindahkan pada kota yang sama (Kuta raja/Banda Aceh) H.I.S.I, Setelah lebih kurang 7 tahun mengabdi di Wilayah Aceh, beliau dipindahkan ke Wilayah Sumatera Timur. Mula-mula ditempatkan di Binjai lalu di Kota Medan, hingga masuknya pemerintahan Jepang, dari Medan ia pindah ke Tanjung Pura. Jatuhnya Pemerintahan Nippon dan lahirnya kemerdekaan RI, berkat sepak terjang, komitmen, cendikiawan dan lain-lain, ia tak dapat menolak ketika ditunjuk sebagai Ketua Komite Nasional Indonesia (sekarang Ketua DPRD) untuk wilayah Langkat Hilir, sampai agresi Belanda pertama.
Karier
[sunting | sunting sumber]Putra daerah, Putra Alm OK. Rayyan ini walau termasuk keluarga Kesultanan Langkat, harus ikut berjuang meninggalkan jabatan, keluarga dan harta, bersama laskar dan rakyat yang PRO REPUBLIK terpaksa harus angkat kaki, bergerilya serta mengungsi hingga ke daerah Aceh, untuk ikut mengatur perang gerilya. Setelah Pangkalan Brandan diBumi hanguskan ia duduk dalam staf Bat. Pas. Ter. Brig II Div X dengan Pangkat LETNAN I. Setelah Konf. Meja Bundar dan pengakuan Belanda atas Republik Indonesia, nuraninya sebagai pendidik membuat ia memilih kembali kementerian P dan K.
Pada tanggal 1 Okt 1952 ia diangkat sebagai Adjudan Penilik Insp. Pendidik Masyarakat dan ditempatkan di Tanjung Pura (Langkat Hilir). Setelah terbentuknya DPRD Kab. Langkat, ia langsung duduk sebagai anggota dari mana ia kemudian diusulkan dan mendapat pengesahan dari Presiden RI untuk memegang jabatan Walikota Kotamadya Binjai dari tanggal 18 Juli 1960 s.d 31 Okt 1966 (selama 6 tahun 3 bulan).
Setelah meletakkan jabatannya sebagai Walikota lagi-lagi ia mengisi masa tuanya kembali ke lembaga Pendidikan Masyarakat ( Kementerian P & K ) sembari memohon pensiun yang dikabulkan mulai 1 November 1966. Dengan demikian ia telah bertugas sebagai PNS sejak 1 Juli 1929 s.d 1 Nov 1966 selama 37 Tahun. Semasa pensiun ia habiskan menikmati masa tua di Jakarta dengan isteri dan tinggal berdekatan dgn seorang anak Laki-laki tunggalnya " Drs. Rubbaini Rayni"
Akhir Hayat
[sunting | sunting sumber]OK. ABDULLAH RAYNI (LETTU TNI PURN ) hidup dengan sederhana, penuh prinsip, hidup dengan apa adanya, gigih dan tegas. Menginspirasi banyak pejuang Langkat, terutama di Kec Tanjung Pura, disapa teman saudara sebaya nya dengan sebutan bang Dollah, atau uncu Dollah dsb. Lahir di Kota Tanjung Pura Kab. Langkat pada tanggal 2 September 1910 Suku Melayu,menikah dengan Siti Rafiah. Pangkat dan jabatan terakhir di Tentara : Lettu /Perwira Staf Batalyon Pasuka Territorial barig.II Div. X.
Beliau wafat di Jakarta karena sakit, pada tanggal 01-10-1981 dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, sebab kesederhanaan beliau berpesan untuk kelak dimakamkan di Taman Pemakaman Umum, saja.