Abdurrahman dari Banjar: Perbedaan antara revisi
k Menambah pranala dalam |
k Memperbaiki artikel |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{infobox orang}} |
{{infobox orang}} |
||
'''K.H. Abdurrahman''' yang lebih dikenal dengan '''Guru Adu''' adalah salah satu ulama yang berasal dari [[Kabupaten Banjar]], Kalimantan Selatan. |
'''K.H. Abdurrahman''' yang lebih dikenal dengan '''Guru Adu''' adalah salah satu ulama yang berasal dari [[Kabupaten Banjar]], [[Kalimantan Selatan]]. Dia juga populer dengan julukan Tuan Guru H. Adu Tunggul Irang.<ref>{{Cite web|date=2021-01-02|title=Ulama Banjar (121): KH. Badaruddin|url=https://alif.id/read/redaksi/ulama-banjar-121-kh-badaruddin-b235223p/|website=Alif.ID|language=id|access-date=2023-11-22}}</ref> Guru adu adalah anak dari keturunan ulama yaitu K.H. Zainuddin bin K.H. Abdus Shamad bin K.H. Abdullah Al-Banjari. Menurut perkiraan, dia lahir sekitar tahun 1250 Hijriah dan meninggal dunia pada hari Jumat tanggal 23 Rabiulawal tahun 1364 H.<ref name=":0">{{Cite book|first=Tim MUI Kalsel|first2=Tim LP2M UIN Antaari Banjarmasin|date=2019|title=Ulama Banjar Dari Masa Ke Masa 1|location=Banjarmasin|publisher=ANTASARI PRESS|isbn=9786237665052|pages=52-55|url-status=live}}</ref> |
||
[[Berkas:Wali Lima - Kubah 001.jpg|jmpl|Makam Wali Lima]] |
[[Berkas:Wali Lima - Kubah 001.jpg|jmpl|Makam Wali Lima]] |
||
== |
== Pendidikan == |
||
Guru Adu dalam menimba ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan agama, pada umumnya menempuh secara nonformal. Dia mempelajari dan memperdalam ilmu-ilmu agama Islam dengan seorang tokoh ulama yang bernama Tuan Guru Haji [[Muhammad Said Wali]] di [[Dalam Pagar, Martapura Timur, Banjar|Dalam Pagar]].<ref name=":0" /> |
|||
Ketika belajar ilmu agama, sebenarnya dia sudah berstatus sebagai seorang guru, setidaknya guru ilmu agama Islam dalam lingkungan keluarga sendiri. Dia lebih dahulu memberi pelajaran agama secara khusus kepada cucunya yang kelak menjadi ulama besar di Martapura, yaitu [[Husin Qadri dari Banjar|K.H. Husin Qadri]] bin [[KH. Ahmad Zaini|K.H. Ahmad Zaini]].<ref name=":0" /> |
|||
Rabu tanggal 23 Rajab tahun 1300 |
Pada hari Rabu tanggal 23 Rajab tahun 1300 Hijriah, dengan berbekal restu keluarga, dia meninggalkan kampung halaman guna berangkat menuju Tanah Suci [[Makkah]]. Di Makkah, Guru Adubelajar berbagai macam ilmu agama Islam kepada beberapa guru, di antaranya Syekh Said Abubakar Ibnu Muhammad (pengarang kitab ''Khasyiyah I’anatut Thalibin'') dan beberapa guru lainnya. Dari guru-gurunya selama di Makkah, dia memperdalam ilmu [[Syariat Islam|Syariat]], [[Thariqat]], dan [[Hakikat Ilmu, Fikih dan Keutamaannya|Hakikat]], dimana ketiga ilmu ini diajarkan kepada masyarakat agar mereka dapat membentengi dan melindungi paham [[Sunni|Ahlu Sunnah wal Jamaah]].<ref name=":0" /> |
||
== Murid == |
== Murid == |
||
Beberapa ulama yang datang berguru |
Beberapa ulama yang datang berguru kepadanya di antaranta:<ref name=":0" /> |
||
# K.H. Husin Qadri bin KH. Ahmad Zaini (cucu sendiri) |
# K.H. [[Husin Qadri dari Banjar|Husin Qadri]] bin KH. [[KH. Ahmad Zaini|Ahmad Zaini]] (cucu sendiri) |
||
# K.H. Abdul Qadir Hasan |
# K.H. [[Abdul Qadir Hasan]] |
||
# K.H. Abdullah Jamal |
# K.H. [[Abdullah Jamal]] |
||
# KH. Muhammad Seman Mulia |
# KH. [[Seman Mulia|Muhammad Seman Mulia]] |
||
# KH. Muhdar |
# KH. [[Muhdar]] |
||
# KH. Khalid Hasyim |
# KH. [[Khalid Hasyim]] |
||
# KH. Asnawi Sihabuddin |
# KH. [[Asnawi Sihabuddin]] |
||
# KH. Salim Ma’ruf |
# KH. [[Salim Ma’ruf]] |
||
# KH. Husin Dahlan |
# KH. [[Husin Dahlan]] |
||
# KH. Azhari |
# KH. Azhari |
||
# KH. Khalid Amuntai |
# KH. [[Khalid Amuntai]] |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 17 Desember 2023 05.49
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 1830 |
Kematian | 8 Maret 1945 (114/115 tahun) |
Tempat pemakaman | Makam Wali Lima Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! |
Data pribadi | |
Agama | Islam |
Kegiatan | |
Pekerjaan | ulama |
K.H. Abdurrahman yang lebih dikenal dengan Guru Adu adalah salah satu ulama yang berasal dari Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Dia juga populer dengan julukan Tuan Guru H. Adu Tunggul Irang.[1] Guru adu adalah anak dari keturunan ulama yaitu K.H. Zainuddin bin K.H. Abdus Shamad bin K.H. Abdullah Al-Banjari. Menurut perkiraan, dia lahir sekitar tahun 1250 Hijriah dan meninggal dunia pada hari Jumat tanggal 23 Rabiulawal tahun 1364 H.[2]
Pendidikan
Guru Adu dalam menimba ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan agama, pada umumnya menempuh secara nonformal. Dia mempelajari dan memperdalam ilmu-ilmu agama Islam dengan seorang tokoh ulama yang bernama Tuan Guru Haji Muhammad Said Wali di Dalam Pagar.[2]
Ketika belajar ilmu agama, sebenarnya dia sudah berstatus sebagai seorang guru, setidaknya guru ilmu agama Islam dalam lingkungan keluarga sendiri. Dia lebih dahulu memberi pelajaran agama secara khusus kepada cucunya yang kelak menjadi ulama besar di Martapura, yaitu K.H. Husin Qadri bin K.H. Ahmad Zaini.[2]
Pada hari Rabu tanggal 23 Rajab tahun 1300 Hijriah, dengan berbekal restu keluarga, dia meninggalkan kampung halaman guna berangkat menuju Tanah Suci Makkah. Di Makkah, Guru Adubelajar berbagai macam ilmu agama Islam kepada beberapa guru, di antaranya Syekh Said Abubakar Ibnu Muhammad (pengarang kitab Khasyiyah I’anatut Thalibin) dan beberapa guru lainnya. Dari guru-gurunya selama di Makkah, dia memperdalam ilmu Syariat, Thariqat, dan Hakikat, dimana ketiga ilmu ini diajarkan kepada masyarakat agar mereka dapat membentengi dan melindungi paham Ahlu Sunnah wal Jamaah.[2]
Murid
Beberapa ulama yang datang berguru kepadanya di antaranta:[2]
- K.H. Husin Qadri bin KH. Ahmad Zaini (cucu sendiri)
- K.H. Abdul Qadir Hasan
- K.H. Abdullah Jamal
- KH. Muhammad Seman Mulia
- KH. Muhdar
- KH. Khalid Hasyim
- KH. Asnawi Sihabuddin
- KH. Salim Ma’ruf
- KH. Husin Dahlan
- KH. Azhari
- KH. Khalid Amuntai
Referensi
- ^ "Ulama Banjar (121): KH. Badaruddin". Alif.ID. 2021-01-02. Diakses tanggal 2023-11-22.
- ^ a b c d e Ulama Banjar Dari Masa Ke Masa 1. Banjarmasin: ANTASARI PRESS. 2019. hlm. 52–55. ISBN 9786237665052.