Abid: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikkan konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k →‎top: added tag, added orphan tag
 
Baris 1: Baris 1:
{{Orphan|date=Oktober 2023}}

[[Berkas:Shalat.jpg|jmpl|250px|Dalam agama Islam, salah satu cara menyembah Tuhan adalah dengan mendirikan shalat]]
[[Berkas:Shalat.jpg|jmpl|250px|Dalam agama Islam, salah satu cara menyembah Tuhan adalah dengan mendirikan shalat]]
'''Abid''' berasal dari kata bahasa Arab ''‘abada'', artinya menyembah, merendahkan diri, [[khidmat]], dan [[taat]].<ref name=a>Shadily, Hassan (1980).Ensiklopedia Indonesia.Jakarta:Ichtiar Baru van Hoeve. Hal 58</ref> Abid berarti [[orang]] yang menyembah [[Tuhan]] dengan merendahkan diri dan berkhidmat serta taat kepadaNya.<ref name=a/> Abid sebagai penyembah [[Tuhan]] dinyatakan dalam [[Al-Qur’an]]: ''Dan aku ([[Muhammad]]) tidak pernah menjadi abid (penyembah) apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah pula menjadi abid (penyembah) Tuhan yang aku sembah'', (Al Kafirun ayat 4-5).<ref name=a/> Abid dapat juga diartikan sebagai orang yang selalu memelihara [[amal]] baiknya.<ref name=c> Purwanto, Kalis ()''Mengelola Hati'' .Yogyakarta:Penerbit Andi.Hal 104</ref> Dalam [[agama]] [[Islam]], penyembahan atau peribadatan yang ditujukan kepada selain Allah, dinamakan [[syirik]] (menyekutukan Tuhan), termasuk perbuatan [[dosa]] besar, pelakunya dinamakan musyrik.<ref name=a/> Larangan syirk banyak tercantum dalam AlQur’an seperti dalam [[surat]] An nisa [[ayat]] 36 dan hadits Nabi SAW.<ref name=a/> Abid berarti pula orang yang beribadah kepada [[Allah]] dengan patuh, sebagaimana ditegaskan oleh AlQur’an (antara lain At Taubah ayat 112).<ref name=a/> [[Ibadah]] itulah tujuan diciptakannya [[manusia]] dan [[jin]].<ref name=a/> [[Firman]] Allah: ''Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya beribadah kepdaKu'',(Al-Dzariyat, ayat 56).<ref name=a/>
'''Abid''' berasal dari kata bahasa Arab ''‘abada'', artinya menyembah, merendahkan diri, [[khidmat]], dan [[taat]].<ref name=a>Shadily, Hassan (1980).Ensiklopedia Indonesia.Jakarta:Ichtiar Baru van Hoeve. Hal 58</ref> Abid berarti [[orang]] yang menyembah [[Tuhan]] dengan merendahkan diri dan berkhidmat serta taat kepadaNya.<ref name=a/> Abid sebagai penyembah [[Tuhan]] dinyatakan dalam [[Al-Qur’an]]: ''Dan aku ([[Muhammad]]) tidak pernah menjadi abid (penyembah) apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah pula menjadi abid (penyembah) Tuhan yang aku sembah'', (Al Kafirun ayat 4-5).<ref name=a/> Abid dapat juga diartikan sebagai orang yang selalu memelihara [[amal]] baiknya.<ref name=c>Purwanto, Kalis ()''Mengelola Hati'' .Yogyakarta:Penerbit Andi.Hal 104</ref> Dalam [[agama]] [[Islam]], penyembahan atau peribadatan yang ditujukan kepada selain Allah, dinamakan [[syirik]] (menyekutukan Tuhan), termasuk perbuatan [[dosa]] besar, pelakunya dinamakan musyrik.<ref name=a/> Larangan syirk banyak tercantum dalam AlQur’an seperti dalam [[surat]] An nisa [[ayat]] 36 dan hadits Nabi SAW.<ref name=a/> Abid berarti pula orang yang beribadah kepada [[Allah]] dengan patuh, sebagaimana ditegaskan oleh AlQur’an (antara lain At Taubah ayat 112).<ref name=a/> [[Ibadah]] itulah tujuan diciptakannya [[manusia]] dan [[jin]].<ref name=a/> [[Firman]] Allah: ''Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya beribadah kepdaKu'',(Al-Dzariyat, ayat 56).<ref name=a/>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 22 Oktober 2023 06.50


Dalam agama Islam, salah satu cara menyembah Tuhan adalah dengan mendirikan shalat

Abid berasal dari kata bahasa Arab ‘abada, artinya menyembah, merendahkan diri, khidmat, dan taat.[1] Abid berarti orang yang menyembah Tuhan dengan merendahkan diri dan berkhidmat serta taat kepadaNya.[1] Abid sebagai penyembah Tuhan dinyatakan dalam Al-Qur’an: Dan aku (Muhammad) tidak pernah menjadi abid (penyembah) apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah pula menjadi abid (penyembah) Tuhan yang aku sembah, (Al Kafirun ayat 4-5).[1] Abid dapat juga diartikan sebagai orang yang selalu memelihara amal baiknya.[2] Dalam agama Islam, penyembahan atau peribadatan yang ditujukan kepada selain Allah, dinamakan syirik (menyekutukan Tuhan), termasuk perbuatan dosa besar, pelakunya dinamakan musyrik.[1] Larangan syirk banyak tercantum dalam AlQur’an seperti dalam surat An nisa ayat 36 dan hadits Nabi SAW.[1] Abid berarti pula orang yang beribadah kepada Allah dengan patuh, sebagaimana ditegaskan oleh AlQur’an (antara lain At Taubah ayat 112).[1] Ibadah itulah tujuan diciptakannya manusia dan jin.[1] Firman Allah: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya beribadah kepdaKu,(Al-Dzariyat, ayat 56).[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g h Shadily, Hassan (1980).Ensiklopedia Indonesia.Jakarta:Ichtiar Baru van Hoeve. Hal 58
  2. ^ Purwanto, Kalis ()Mengelola Hati .Yogyakarta:Penerbit Andi.Hal 104