Ahmad Badawi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 10 November 2021 20.35 oleh Diefla (bicara | kontrib) (detil riwayat hidup)
Ahmad Badawi
NamaAhmad Badawi

Kiai Haji Ahmad Badawi (5 Februari 1902 – 25 April 1969), adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1962-1965.[butuh rujukan]. Ahmad Badawi lahir di Kauman, Yogyakarta, pada 5 Februari 1902. Ia salah satu putra KH Muhammad Fakih. KH Muhammad Fakih menikah dengan Siti Habibah, adik kandung KH Ahmad Dahlan. Dengan demikian, ia keponakan sang pendiri Muhammadiyah. Beliau merupakan salah satu di antara murid-murid pertama Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah yang pertama kali dirintis oleh KH Ahmad Dahlan (1911). Di sekolah Islam modern pertama di Yogyakarta inilah sang tokoh menempuh Pendidikan dasarnya. Pada tahun 1908-1913, ia melanjutkan belajar di Pesantren Lerap, Karanganyar, untuk mengenal Ilmu Nahwu dan Sharaf. Dalam catatan Yunus Anis (1971: 27), Ahmad Badawi kecil rupanya pernah mengaji kepada KH Ibrahim, adik ipar KH Ahmad Dahlan yang dikenal mumpuni dalam bidang agama Islam. Pada sekitar 1913-1915, ia melanjutkan belajar agama di Pesantren Termas, Pacitan, untuk memperdalam Ilmu Nahwu, Sharaf, dan seni menulis Arab indah (kaligrafi). Dari Pesantren Tremas, Badawi muda melanjutkan pendidikannya di di Pesantren Besuk, Wangkal, Pasuruhan pada sekitar 1915-1920. Terakhir, ia melanjutkan belajar agama di Pesantren Kauman dan Pandean, Semarang pada 1920-1921. Pada masanya, nama-nama institusi pendidikan Islam tempat belajar Ahmad Badawi sangat populer karena kualitasnya.. See - https://ibtimes.id/kh-ahmad-badawi-1-sosok-ulama-otoritatif/

Pendidikan

  • Santri di Pondok Pesantren Lerab Karanganyar, 1908–1913.
  • Santri di Pondok Pesantren Termas, Pacitan (K.H. Dimyati), 1913–1915.
  • Santri di Pondok Pesantren Besuk, Wangkal Pasuruan, 1915–1920.
  • Santri di Pondok Pesantren Kauman dan Pesantren Pandean di Semarang pada tahun 1920–1921
  • Madrasah Muhammadiyah Standaarschool.

Karier

  • Penasihat Pribadi Presiden Soekarno dibidang agama (1963).
  • Imam III Angkatan Perang Sabil (APS), 1947–1949.
  • Anggota laskar rakyat (instruksi Sri Sultan Hamengku Buwono)
  • Wakil Ketua Majelis Syuro Masyumi di Yogyakarta, 1950.
  • Anggota Dewan Pertimbangan Agung, 1968.
  • Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah,1933
  • Kepala Madrasah Zai'mat,1942
  • Muktamar Muhammadiyah ke-35 di Jakarta, Badawi terpilih menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1962–1965
  • Muktamar Muhammadiyah ke-36 di Bandung terpilih lagi menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1965–1968.

Karya

  1. Pengadjian Rakjat
  2. (Jawa) Kitab Nukilan Sju’abul-Imam
  3. (Jawa) Kitab Nikah (huruf Arab Pegon)
  4. (Jawa) Kitab Parail (huruf Latin)
  5. (Jawa) Kitab Manasik Hadji
  6. (Arab) Miah Hadits
  7. (Arab) Mudzakkirat fi Tasji’il Islam
  8. (Arab) Qawaidul-Chams
  9. (Indonesia) Menghadapi Orla
  10. Djadwal Waktu Shalat untuk Selama-lamanya (H.M. Jusuf Anis, tt: 27).

Sumber

  1. (Indonesia) KH Ahmad Badawi (Ketua 1962–1968) Diarsipkan 2012-05-01 di Wayback Machine.
Didahului oleh:
K.H.R. M. Yunus Anis
Ketua Umum Muhammadiyah
1962 -1965
Diteruskan oleh:
KH Faqih Usman