Amfoterisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
SieBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: kk:Амфотерлік
Hartanto Wibowo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(17 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
Dalam [[kimia]], '''amfoter''' merujuk pada zat yang dapat bereaksi sebagai [[asam]] atau [[basa]]. Perilaku ini terjadi bisa karena memiliki dua gugus asam dan basa sekaligus atau karena zatnya sendiri mempunyai kemampuan seperti itu.
Dalam [[kimia]], '''amfoter''' merujuk pada zat yang dapat bereaksi sebagai [[asam]] atau [[basa]]. Hal ini dapat terjadi karena suatu zat memiliki dua gugus asam dan basa sekaligus atau karena zat tersebut memang mempunyai kemampuan seperti itu.


Zat amfoter yang klasik adalah [[asam amino]], [[protein]], dan [[air]]. Beberapa logam, seperti [[seng]], [[timah]], [[aluminium]], dan [[berilium]], dapat membentuk [[oksida]] amfoterik.
Zat amfoter yang umum adalah [[asam amino]], [[protein]], dan [[air]]. Beberapa logam, seperti [[seng]], [[timah]], [[aluminium]], dan [[berilium]], juga dapat membentuk [[oksida]] amfoterik.


Sebagai teladan, '''seng oksida''' (ZnO) bereaksi berbeda tergantung [[pH|kemasaman]] larutan:
Sebagai contoh, '''seng oksida''' (ZnO) bereaksi berbeda tergantung [[pH|kemasaman]] larutan:


Dalam asam:
Dalam asam:


:ZnO + 2H<sup>+</sup> → Zn<sup>2+</sup> + H<sub>2</sub>O
:ZnO + 2H<sup>+</sup> → Zn<sup>2+</sup> + H<sub>2</sub>O



Dalam basa:
Dalam basa:


:ZnO + H<sub>2</sub>O + 2OH<sup>-</sup> → [Zn(OH)<sub>4</sub>]<sup>2-</sup>
:ZnO + H<sub>2</sub>O + 2OH<sup>-</sup> → [Zn(OH)<sub>4</sub>]<sup>2-</sup>



Gejala ini dapat dimanfaatkan untuk memisahkan [[kation]] dalam larutan, misalnya seng dari [[mangan]].
Gejala ini dapat dimanfaatkan untuk memisahkan [[kation]] dalam larutan, misalnya seng dari [[mangan]].
Baris 19: Baris 17:
Contoh lain adalah '''air''':
Contoh lain adalah '''air''':


Sebagai basa:
Sebagai asam:


:H<sub>2</sub>O + HCl → H<sub>3</sub>O<sup>+</sup> + Cl<sup>−</sup>
:H<sub>2</sub>O + HCl → H<sub>3</sub>O<sup>+</sup> + Cl<sup>−</sup>


Sebagai basa:

Sebagai asam:


:H<sub>2</sub>O + NH<sub>3</sub> → NH<sub>4</sub><sup>+</sup> + OH<sup>−</sup>
:H<sub>2</sub>O + NH<sub>3</sub> → NH<sub>4</sub><sup>+</sup> + OH<sup>−</sup>



Tanah yang tua banyak mengandung aluminium sebagai sisa lempung. '''Aluminium hidroksida''' [Al(OH)<sub>3</sub>] juga merupakan senyawa amfoter:
Tanah yang tua banyak mengandung aluminium sebagai sisa lempung. '''Aluminium hidroksida''' [Al(OH)<sub>3</sub>] juga merupakan senyawa amfoter:
Baris 35: Baris 31:
:Al(OH)<sub>3</sub> + 3HCl → AlCl<sub>3</sub> + 3H<sub>2</sub>O
:Al(OH)<sub>3</sub> + 3HCl → AlCl<sub>3</sub> + 3H<sub>2</sub>O


Sebagai asam:

Sebagai asam:


:Al(OH)<sub>3</sub> + NaOH → NaAl(OH)<sub>4</sub>
:Al(OH)<sub>3</sub> + NaOH → NaAl(OH)<sub>4</sub>



== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
*[[Amfiprotik]]
* [[Amfiprotik]]
[[Kategori:Senyawa amfoter]]

[[Kategori:Sifat kimia]]
[[Kategori:Sifat kimia]]
[[Kategori:Kimia umum]]

[[Kategori:Kimia asam-basa]]
[[ast:Anfóteru]]
[[bg:Амфотерност]]
[[bs:Amfoternost]]
[[ca:Amfòter]]
[[da:Amfoterisk]]
[[de:Ampholyt]]
[[el:Επαμφοτερίζουσα ουσία]]
[[en:Amphoterism]]
[[es:Anfótero]]
[[et:Amfoteersus]]
[[eu:Anfoteriko]]
[[fa:آمفوتر]]
[[fi:Amfolyytti]]
[[fr:Ampholyte]]
[[hu:Amfoter]]
[[it:Anfotero]]
[[kk:Амфотерлік]]
[[ko:양쪽성]]
[[lt:Amfoteriškumas]]
[[nl:Amfoteer]]
[[nn:Amfotær]]
[[no:Amfotær]]
[[pl:Amfoteryczność]]
[[ru:Амфотерность]]
[[sv:Amfolyt]]
[[tr:Amfoter]]
[[zh:兩性 (化學)]]

Revisi terkini sejak 26 Mei 2023 17.41

Dalam kimia, amfoter merujuk pada zat yang dapat bereaksi sebagai asam atau basa. Hal ini dapat terjadi karena suatu zat memiliki dua gugus asam dan basa sekaligus atau karena zat tersebut memang mempunyai kemampuan seperti itu.

Zat amfoter yang umum adalah asam amino, protein, dan air. Beberapa logam, seperti seng, timah, aluminium, dan berilium, juga dapat membentuk oksida amfoterik.

Sebagai contoh, seng oksida (ZnO) bereaksi berbeda tergantung kemasaman larutan:

Dalam asam:

ZnO + 2H+ → Zn2+ + H2O

Dalam basa:

ZnO + H2O + 2OH- → [Zn(OH)4]2-

Gejala ini dapat dimanfaatkan untuk memisahkan kation dalam larutan, misalnya seng dari mangan.

Contoh lain adalah air:

Sebagai asam:

H2O + HCl → H3O+ + Cl

Sebagai basa:

H2O + NH3 → NH4+ + OH

Tanah yang tua banyak mengandung aluminium sebagai sisa lempung. Aluminium hidroksida [Al(OH)3] juga merupakan senyawa amfoter:

Sebagai basa:

Al(OH)3 + 3HCl → AlCl3 + 3H2O

Sebagai asam:

Al(OH)3 + NaOH → NaAl(OH)4

Lihat pula[sunting | sunting sumber]