Analisis pekerjaan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 21 Agustus 2020 17.07 oleh Oagl10 (bicara | kontrib) (Menambah Kategori:Analisis teknis menggunakan HotCat)

Analisis Pekerjaan (Bahasa Inggris: Job Analysis) adalah suatu prosedur untuk menentukan tanggung jawab dan persyaratan keterampilan yang dibutuhkan dari pekerjaan dan jenis orang yang harus dipekerjakan.[1] Analisis Pekerjaan ini dilakukan oleh organisasi atau perusahaan, khususnya dalam bagian Manajemen Sumber Daya Manusia untuk mengukur dan mengidentifikasi kinerja karyawan dalam usaha mencapai tujuan suatu organisasi atau perusahaan dengan efektif.

SDM (Sumber Daya Manusia) atau yang biasa disebut dengan karyawan, merupakan aset penting bagi suatu organisasi atau perusahaan. SDM merupakan ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.[2] Sehingga dalam Perencanaan SDM, perlu dilakukan dengan adanya identifikasi dan Analisis Pekerjaan.

Manfaat Analisis Pekerjaan

Banyak manfaat yang utamanya akan dirasakan organisasi atau perusahaan. Namun tak terkecuali, karyawan pun dapat merasakan manfaat dari Analisis Pekerjaan yang ada. Berikut adalah manfaat-manfaat dari kegiatan Analisis Pekerjaan dalam suatu organisasi atau perusahaan:

Manfaat dari Analisis Pekerjaan bagi Karyawan:
  • Memperkenalkan karyawan baru dengan pekerjaan pada jabatan yang ditempati
  • Menentukan kebutuhan-kebutuhan pelatihan bagi para karyawan
  • Mengembangkan rencana-rencana pengembangan karyawan yang potensial
  • Mengevaluasi tantangan lingkungan yang mempengaruhi pekerjaan individu
  • Merencanakan kebutuhan karyawan di waktu yang akan datang

Manfaat dari Analisis Pekerjaan bagi Perusahaan:

  • Menempatkan karyawan sesuai dengan ketrampilannya
  • Menentukan basis regional bagi struktur kompensasi
  • Membantu revisi struktur organisasi
  • Memperbaiki alur kerja organisasi atau perusahaan
  • Standar prestasi kerja yang realistis
  • Memberikan data sebagai fungsi saluran komunikasi
  • Menetapkan garis promosi dalam semua departemen dan organisasi

Referensi

  1. ^ Taroreh, Amelia (2016). "PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA, ANALISIS PEKERJAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO PENGEMBANGAN SDM PROVINSI PAPUA". Jurnal EMBA. Vol.4 (No.1): 1263–1274.  line feed character di |title= pada posisi 56 (bantuan)
  2. ^ Hasibuan, Malayu (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. hlm. 10.