Lompat ke isi

Android Oreo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Android Oreo
Versi dari sistem operasi Android
Layar utama Android Oreo pada ponsel cerdas Pixel dengan beberapa aplikasi bawaan Google.
PembangunGoogle
Ketersediaan
untuk umum
21 Agustus 2017; 7 tahun lalu (2017-08-21)[1]
Rilis terbaru8.1.0_r78[2] / 6 Juli 2020; 4 tahun lalu (2020-07-06)
Tipe KernelKernel monolitik (Kernel Linux)
Didahului olehAndroid 7 "Nougat"
Digantikan olehAndroid 9 "Pie"
Situs resmiwww.android.com/versions/oreo-8-0/ Sunting ini di Wikidata
Status dukungan
Dukungan utama berakhir tanggal 14 September 2022 dan dukungan tambahan berakhir tanggal 9 Februari 2029[3]

Android 8.0 Oreo (kode nama Android O selama pengembangan) adalah rilis utama kedelapan dan versi ke-15 dari sistem operasi Android. Ini pertama kali dirilis sebagai preview pengembang ala kualitas pada tanggal 21 Maret 2017. Pratinjau pengembang kedua dirilis pada 17 Mei 2017, dan ini dianggap sebagai kualitas beta dan preview pengembang ketiga dirilis pada tanggal 8 Juni 2017 dan menyelesaikan API. Pada 24 Juli 2017, pratinjau pengembang keempat dirilis yang mencakup perilaku sistem akhir dan perbaikan bug dan pengoptimalan terbaru.[4] Ini dirilis ke publik pada tanggal 21 Agustus 2017. Google meluncurkan sebuah patung pembaruan bertema pencuci mulut di 14th Street Park di Manhattan, dekat dengan pabrik Nabisco asli yang menciptakan Oreo pertama.[5]

Antarmuka pengguna

[sunting | sunting sumber]
  1. Perubahan pada ikon bilah navigasi lebih menjadi fill color
  2. Perubahan tampilan pada area notifikasi yang lebih rapi dan simpel
  3. Perubahan tampilan pada Settings yang kini lebih rapi, simpel dan terkategori
  4. Tampilan untuk konsumsi penggunaan baterai yang lebih detail dan simpel
  5. Proses sistem reboot yang lebih cepat.
  1. Picture-in-Picture: Ketika pengguna sedang me navigasi arah di peta, sedang membuka video di youtube atau ketika sedang melakukan video call tinggal cukup menekan home maka window pada aplikasi tersebut akan mengecil
  2. Snooze Notifikasi: Menunda Aplikasi yang masuk berdasarkan timer yang ditentukan dan akan tampil kembali ketika timer tersebut habis
  3. Autofill Password: Memudahkan pengguna masuk ke berbagai akun di internet, akun media sosial kamu, atau berbagai aplikasi tanpa perlu mengetik username dan password.
  4. Notification Dots: ketika ada notifikasi yang belum dibaca, maka akan muncul titik kecil di atas ikon aplikasi, dengan tap dan tahan maka dapat Melihat notifikasi dari aplikasi tanpa perlu membuka aplikasi nya.
  5. Android Instant Apps: Dapat menjalankan aplikasi baru langsung dari browser, tanpa perlu men-downloadnya.
  6. Google Play Protect: Meningkatkan keamanan aplikasi yang terintergrasi dengan google play yang mampu mendeteksi dan menghapus aplikasi berbahaya secara otomatis.
  7. Smart Text Selection: melakukan copy paste dengan mengaplikasikan on device machine learning. Misalkan, ketika sedang mengeblok atau melakukan copy paste tulisan sebuah alamat, Smart Text Selection akan menampilkan saran aplikasi untuk membuka maps. fitur ini dapat juga digunakan untuk nomor telepon, alamat URL, dan lain sebagainya
  8. Channel: Mengelompokkan notifikasi dari tiap-tiap aplikasi ke dalam kategori tertentu, Hal ini dapat memudahkan pengguna ketika akan mengatur dan memblokir notifikasi dari kategori aplikasi yang dianggap mengganggu
  9. Ikon aplikasi bisa disesuaikan: menyesuaikan bentuk ikon apikasi tanpa harus memasang launcher terlebih dulu. Saat ini ada empat pilihan: Square, Rounded square, Squircle, dan Teardrop.
  10. Wi-Fi aktif secara otomatis: Jika opsi diaktifan di Pengaturan, maka Android Oreo akan mengaktifkan Wi-Fi kembali secara otomatis saat pengguna berada di dekat jaringan Wi-Fi aman.
  11. Penambahan Emoji: Penambahan beberapa emoji baru pada android oreo dan tampilan emoji yang lebih segar
  12. Pembatasan background apps: Membatasi background aplikasi yang mengkonsumsi banyak baterai agar tidak berjalan secara background.
  13. Rescue Party: Mencegah terjadi nya bootloop pada saat terdeteksi ada nya ancaman-ancaman yang mengakibatkan terjadinya kerusakan sistem pada operasi sistem
  14. Free Up Space: Bagian Storage pada menu pengaturan diubah memberikan tampilan kategori dari aplikasi yang memakan banyak ruang pada perangkat. serta menambahkan fitur free up space untuk mengosongkan file sampah secara otomatis
  15. Notification Priority: Android Oreo dapat mengatur tingkat prioritas pada aplikasi berdasarkan kebutuhan pengguna
  16. Background Limit: Android Oreo akan meminimalkan aktivitas di latar belakang pada aplikasi yang jarang digunakan pengguna
  17. Dukungan Codec Audio Bluetooth High-quality: Android Oreo sudah mendukung APTX sekelas dengan codec LDAC milik Sony, protokol streaming yang eksklusif dimiliki CSR dan kini dimiliki oleh Qualcomm. Dukungan ini memungkinkan pengguna mendengarkan musik lewat perangkat Bluetooth dengan kualitas tinggi (high-bitrate)
  18. Dukungan Profil Wide Color Gamut: Menawarkan cara native untuk pengembang dalam menentukan cara untuk menampilkan aplikasi mereka di mode Wide Color Gamut. Profil tersebut meliputi AdobeRGB, Pro Photo RGB, dan DCI-P3, yang merupakan standar umum dalam aplikasi pencitraan, editing, dan video profesional.

Android GO

[sunting | sunting sumber]

Sebuah distribusi khusus untuk perangkat kelas bawah yang dikenal sebagai Android Go diluncurkan dengan sistem operasi Android Oreo 8.1; itu ditujukan untuk perangkat dengan 1 GB RAM kebawah. Mode ini memiliki optimasi platform yang dirancang untuk mengurangi penggunaan data seluler (termasuk mengaktifkan mode Penghemat Data secara default), dan rangkaian khusus Layanan Seluler Google yang dirancang agar tidak terlalu banyak mengkonsumsi sumber daya baterai dan bandwidth data seluler. Google Play Store juga akan menyarankan aplikasi ringan yang cocok untuk perangkat ini.

Untuk antarmuka sistem operasi ini juga dimodifikasi, dengan panel pengaturan cepat memberikan keunggulan yang lebih besar terhadap informasi mengenai baterai, batas data seluler, dan penyimpanan yang tersedia, menu aplikasi terbaru menggunakan tata letak yang dimodifikasi dan terbatas (untuk mengurangi konsumsi RAM), dan API untuk memungkinkan operator seluler menerapkan pelacakan data dan isi ulang dalam menu pengaturan Android. Layanan Google Play juga dimodulasi untuk mengurangi penggunaan memori.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Android 8.0 Oreo Android Developers
  2. ^ "Google Git". Android Source. Google. Diakses tanggal 13 September 2017. 
  3. ^ "Android Security Bulletin—July 2020". Android Open Source Project. 
  4. ^ "Developer Preview 4 now available, official Android O coming soon!". Android Developers Blog (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-07-24. 
  5. ^ "Coinciding The Solar Eclipse, Google Revealed Android O As "Oreo"". Eyerys.com. August 21, 2017. Diakses tanggal August 22, 2017.