Lompat ke isi

Arafat Nur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Arafat Nur: Sastrawan Indonesia (Penyair, Cerpenis, Novelis).

Arafat Nur (lahir 22 Desember 1974) adalah seorang sastrawan berkebangsaan Indonesia. Putra sulung dari pasangan Tgk. H. Jalaluddin bin Tgk. Ahmad Kusyasyi dan Hj. Fatimah binti Tgk. H. Muhammad Ali. Namanya dikenal melalui karyanya berupa puisi, cerita pendek, dan novel yang dipublikasikan ke berbagai media massa. Dia telah memenangi sejumlah penghargaan, antara lain Kusala Sastra Khatulistiwa (2011), Dewan Kesenian Jakarta (2010), Dewan Kesenian Jakarta (2016).[1][2] Selain sebagai penulis, Arafat Nur juga sebagai dosen di STKIP PGRI PONOROGO (2019 - sekarang).

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Arafat Nur lahir di Lubuk Pakam, Sumatera Utara. Sejak muda, dia sudah mengakrabi dunia sastra, terutama puisi dan prosa. Mengawali debutnya sebagai penulis pada tahun 1997. Pada saat itu, karya-karyanya mulai terpublikasikan di sejumlah media massa, baik yang terbit di Sumatera Utara, Nangroe Aceh Darussalam, maupun Jakarta. Produktivitasnya meningkat ketika dia pindah ke Lhokseumawe (NAD). Latar belakang inilah yang akhirnya mempengaruhi tema-tema sejumlah karyanya, mengangkat tentang kehidupan masyarakat Aceh. Selain pernah bekerja sebagai guru honorer, Arafat juga menjalani profesi sebagai jurnalis di harian Waspada (surat kabar). Di bidang kajian, dia aktif di Yayasan Ranub Aceh sebagai Ketua Divisi Sastra. Kemampuannya menghasilkan karya berkualitas, telah mengantarkan Arafat Nur memenangi beberapa penghargaan.[3][4]

  • Meutia Lon Sayang (Novel, Mizan, 2005)
  • Cinta Mahasunyi (Novel, Mizan, 2005)
  • Percikan Darah di Bunga (Novel, Zikrul Hakim, 2005)
  • Antologi Remuk (Cerpen, DKB, 2000)
  • Antologi Keranda-Keranda (Puisi, DKB, 2000)
  • Aceh Dalam Puisi (Puisi, Assy-syaamil, 2003)
  • Mahaduka Aceh (Puisi, PDS HB. Jassin, 2005)
  • Lagu Kelu (Puisi, ASA-Japan Aceh Net, 2005)
  • Cinta Bidadari (Novel, Intermasa 2007)
  • Nyanyian Cinta Di Tengah Ladang (Novel, Intermasa 2007)
  • Romansa Taman Cinta (Novel, Japannet 2008)
  • Gerimis Senja Di Sebuah Desa (Kumpulan Cerpen, Intermasa 2008)
  • Lampuki (Novel, Serambi 2011)
  • Burung Terbang Di Kelam Malam (Novel, Bentang 2014)
  • A Bird Flies in the Dark of Night (Novel, Bentang 2014)
  • Tempat Paling Sunyi (Novel, Gramedia 2015)
  • Tanah Surga Merah (Novel, Gramedia 2017)
  • Keajaiban Paling Hebat di Dunia (Kumpulan Puisi,Basabasi 2017)
  • Percikan Darah di Bunga (Novel, dicetak ulang Basabasi 2017)
  • Bulan Kertas (Novel, Gramedia 2017)
  • Bayang Suram Pelangi (Novel, DIVA Press 2018)
  • Lolong Anjing di Bulan (Novel, USD 2018)
  • Blood Moon over Aceh (Novel, Dalang Publishing 2018)
  • Serdadu dari Neraka (Kumpulan Cerpen, Diva Press 2019)
  • Kawi Matin di Negeri Anjing (Novel, Basabasi 2020)
  • Gadis yang Menulis Surat setiap Malam (Novel,Basabasi 2021)
  • Dunia Kecil yang Riuh (Novel, Diva Press 2021)

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]
  • Cerpen Ritus Makam, Penghargaan terbaik lomba penulisan cerpen Taman Budaya Aceh (1999)
  • Novel Percikan Darah di Bunga, Juara III Nasional lomba penulisan novel Forum Lingkar Pena (2005)
  • Cerpen Jadi Ibu, Juara III Lomba Cerpen Hari Kartini (2005)
  • Novel Ciuman di Suatu Senja, Juara III Lomba Novel Do Karim (2008)
  • Artikel tentang Desa, Juara I Lomba Penulisan Tentang Desa (2008)
  • Novel Lampuki menjadi Pemenang Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2010
  • Novel Lampuki meraih Khatulistiwa Literary Award, 2011
  • Penghargaan Balai Bahasa Provinsi Aceh (2011)
  • Novel Bayang Suram Pelangi, sebagai nominasi Sayembara Novel DKJ (2016)
  • Cerpen Seharum dan Setabah Kenanga, nominasi Sayembara Lomba Cerpen Femina (2016)
  • Cerpen Dia Masih Bisa Tergelak, Juara II Sayembara Lomba Cerpen Femina (2016)
  • Novel Tanah Surga Merah, Unggulan Sayembara Novel DKJ, (2016)
  • Penghargaan Lencana Emas Dari Pemerintah Aceh (2016)
  • Novel Tanah Surga Merah, terpilih 10 besar Kusala sastra Khatulistiwa (2017)
  • Cerpen Rahasia Jodoh, Juara III lomba Cerpen bertema Pariwisata oleh Dinas Pariwisata Aceh (2017)
  • Novel Kawi Matin di Negeri Anjing, Juara II Sayembara Novel Basabasi, (2020)
  • Cerpen Penyair Kamto Jatuh Cinta, sebagai cerpen pilihan Sayembara Cerpen Cinta Rasul (2020)
  • Puisi Liang Kelam Kesunyian, Juara II Lomba Puisi Azizah Publishing (2020)
  • Cerpen Kopi Korona Ayah Banta, Terbaik IV Lomba Penulisan Cerpen tentang Korona oleh Dinas Pariwisata Aceh (2020)
  • Novel Lolong Anjing di Bulan, nominasi penghargaan Kemendikbud (2020)
  • Novel Kawi Matin di Negeri Anjing, terpilih sebagai 5 besar Kusala Sastra Khatulistiwa (2020)
  • Kumpulan cerpen Serdadu dari Neraka, terpilih sebagai 5 Buku Terbaik Tempo (2021)
  • Novel Dunia Kecil yang Riuh, sebagai buku terbaik tentang Nabi Muhammad Saw oleh penerbit Diva Press (2021)

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Situs resmi Kusala Sastra Khatulistiwa Diarsipkan 2015-02-23 di Wayback Machine., Diakses 4 Maret 2015
  2. ^ Situs resmi Taman Ismail Marzuki Diarsipkan 2015-04-02 di Wayback Machine., Diakses 4 Maret 2015
  3. ^ Karya Puisi Diarsipkan 2015-03-20 di Wayback Machine., Diakses 4 Maret 2015
  4. ^ Teras Lampung Diarsipkan 2015-03-18 di Wayback Machine., Diakses 4 Maret 2015