Batara Rudra
Batara Rudra atau dapat disebut Batara Rodra, Sang Hyang Rudra, atau Sang Hyang Rodra adalah putra ketiga Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Dremani. Ia mempunyai dua orang kakak kandung masing-masing bernama Bathari Darmastuti dan Bathara Dewanjali. Batara Rudra juga mempunyai tiga orang saudara seayah lain ibu, putra Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Rekatawati, masing - masing bernama : Batara Tejamaya/Antaga (Togog), Batara Ismaya (Semar) dan Batara Guru/Manikmaya.
Sang Hyang Rudra mendapat julukan sebagai Dewa Angkara karena sifat dan perwatakannya yang kaku, keras hati, cepat marah, iri hati, serakah, dan mau menang sendiri. Karena sifat dan perwatakannya itulah Sang Hyang Rudra yang selalu merasa ingin lebih dari pada dewa memilih untuk sering ke Arcapada (dunia bawah), menjelma sebagai raksasa lalu meminta dukungan pada para Denawa dan Raksasa. Kemudian melakukan perkawinan gandarwa dengan para raksesi (raksasa betina) yang kemudian melahirkan para raksasa sakti karena mendapat ilmu kesaktian darinya. Namun, semua raksasa keturunan Rudra bertugas menebarkan keangkara murkaan tanpa tanding. Karena itulah dikalangan golongan raksasa, Sang Hyang Rudra dianggap sebagai dewa kebajikan, karena kepada raksasa yang bertapa memujanya Sang Hyang Rudra tidak segan-segan memberikan berbagai ilmu kesaktian, senjata pamungkas, bahkan kekuasaan dan harta yang melimpah. Namun di kalangan para dewa, Rudra adalah biang dari kejahatan.
Untuk melampiaskan nafsu angkara dan murkanya, beberapa kali Sanghyang Rudra turun ke Madyapada (bumi) lalu menitis pada raja raksasa. Pada jaman Lokapala ia pernah menitis pada Prabu Hiranyakasipu, raja Alengka dan pada Saksadewa, putra dari Rahwana. Pada jaman Mahabharata, Sanghyang Rudra pernah menitis pada Prabu Nilarudraka, raja raksasa negara Tanjung Parang yang menyerang kahyangan dan akhirnya tewas dalam peperangan melawan Batara Ganesa (Gana), manusia berkepala gajah, putra Batara Guru dengan Dewi Uma.