Batu Sukadana: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
+stub n +kat
Andri.h (bicara | kontrib)
~kat
Baris 15: Baris 15:
{{indo-sejarah-stub}}
{{indo-sejarah-stub}}


[[Kategori:Arkeologi]]
[[Kategori:Prasasti]]

Revisi per 17 Maret 2007 04.54

Sukadana adalah batu cap atau batu bergambar (rock painting) yang berada di Desa Sedahan, Kec. Sukadana, Kab. Ketapang, merupakan salah satu peninggalan sejarah pada masa lampau. Peninggalan ini diduga merupakan warisan nenek moyang bangsa Ketapang yang pertama kali meninjakkan kaki di Kalimantan.

Keturunan orang Ketapang menurut legenda Tok bubut, nek takon, nek doyan berasal dari Indo Cina atau India belakang, berimigrasi ke Kalimantan dan terlebih dahulu singgah di Kepulauan Karimata. Kemudian tempat pendaratan ke dua adalah Sukadana yang pada masa dulu merupakan tempat yang strategis dilihat dari Laut Cina Selatan.

Batu bergambarkan coretan yang sampai kini belum jelas artinya ini merupakan situs purbakala yang ditemukan sejak tahun 1874 diduga merupakan jejak imigran itu. Menurut juru kunci peninggalan sejarah ini Asdi Abdulah, ia menjadi juru kunci sudah lima keturunan, menurut beberapa arkeolog yang datang, batu bertulis ini sudah tercatat di Jakarta sebagai situs purbakala, ditemukan sejak tahun 1874 tetapi tidak mengetahui siapa yang menemukan perama kali batu itu. Dugaan sementara batu ini ada pada zaman sebelum mengenai tulisan , jauh lebih tua dari batu bertulis yang ada.

Menurut Asdi ”Batu Cap” ini ramai dikunjungi oleh kalangan orang tiong hoa, untuk berbagai keperluan. Sedang pihak pengunjung lain misalnya adalah para peneliti dari Pusat Arkeolog nasional di Jakarta Bambang Budi Utomo dkk . Ada Juga Peneliti muda bidang pra sejarah Drs Lutfi Lundri dari Balai Arkeolog yang ada di bandung dan sejumlah mahasiwa peneliti.

Kepala Kantor Informasi kebudayaan dan pariwisata (inbudpar)Ketapang Yudo Sudarto usai mengadakan kunjungan ke situs ini mejelaskan, bahwa jati diri sebuah bangsa merupakan kekuatan utama untuk menghadapi persaingan global yang terasa semakin ketat dewasa ini. Kearifan masa lalu dapat dipakai sebagai pijakan menentukan arah strategi suatu bangsa untuk mempertahankan eksistensinya. Karena disadari atau tidak, nilai-nilai yang terkandung dalam objek peninggalan masa lalu sangat bermanfaat, antara lain dalam bidang akademi, ideologi, serta ekonomi.

Menurut Yudo letak situs ”Batu Cap ini cukup dekat, yaitu di Desa Sedahan Kec. Sukadana. Untuk sampai ke sini dapat menggunakan kendaraan roda 4 atau ruda 2. Tranportasi cukup lancar, hanya kita harus menempuh berjalanan mendaki selama 1 jam baru dapat mencapai lokasi di bukit yang cukup terjal.

Gua tersebut merupakan gua alam, diduga merupakan tempat pemujaan atau tempat bersemedi nenek moyang bangsa Indonesia . Lebar batu 14 meter dengan dinding yang bergambar seluas 10 m2. Tulisan yang tampak berbentuk coretan gambar dan lambang-lambang seperti huruf paku yang tak jelas. Belum banyak yang diungkap dari para peneliti mengenai batu cap ini, mengingat struktur huruf atau gambar yang berbeda dengan penemuan lainnya di indonesia. Situs ini sekarang sudah masuk cagar Budaya di Kabupaten Ketapang.