Batumbang apam
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Maret 2023. |
Batumbang Apam adalah upacara adat yang berupa selamatan dalam rangka bertambahnya usia seorang anak. Upacara adat ini dilaksanakan oleh masyarakat di daerah pahuluan. Dalam Batumbang Apam akan disajikan kue apam yang banyaknya setinggi anak yang akan diselamati dengan maksud sebagai ucapan syukur atas bertambahnya usia anak tersebut, memohon rejeki, mendapatkan berkah dalam tahun-tahun selanjutnya.[1]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Tradisi ini masih dilaksanakan oleh masyarakat Kalimantan Selatan, dan merupakan warisan dari nenek moyang mereka. Salah satu bukti warisan ini adalah masih disediaknnya beras kuning yang merupakan unsur religi dari agama Hindu Kalacaraka, yang dulu sempat berjaya di Kalimantan Selatan.[2]
Pelaksanaan
[sunting | sunting sumber]Dalam tradisi ini, disiapkan beras kuning yang merupakan bahan pelengkap.
Waktu pelaksanaan
[sunting | sunting sumber]Pelaksanaan acara adat Batumbang Apam biasanya dipilih hari ketika hari raya Idul fitri atau hari raya idul Adha. Pemilihan hari tersebut dikarenakan keuda hari tersebut adalah hari besar Islam sehingga banyak orang yang berkumpul dengan keluarganya dan diharapkan sudah bersih dan suci karena telah mengeluarkan zakat, sehingga si penyelenggara memohon berkah dari para tamu undangan yang datang.[1]
Tahapan pelaksanaan
[sunting | sunting sumber]Pembuatan apam
[sunting | sunting sumber]Pembuatan tutumbang dan beras kuning
[sunting | sunting sumber]Tutumbang adalah satu batang pelepah kelapa yang dipotong seukuran dengan tinggi anak yang akan ikut upacara adat ini. Selain pohon kelapa, bisa juga menggunakan batang pohon bamban yang kemudian diberikan tusuk bambu di bagian kiri dan kanan.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Hasan 24 April 2023.
- ^ Anwar, Kasriani (2020). Seni Budaya Tradisi Banjar di Tanah Bumbu. Surabaya: CV Kanaka Media. hlm. 204–210. ISBN 9786232584624.
Daftar Pustaka
[sunting | sunting sumber]- Hasan, Syamsuddin (24 April 2023). ""Batumbang apam" tradisi Banjar Hulu Kalsel tergolong langka". kalsel.antaranews.com. Antara Kalsel. Diakses tanggal 3 Februari 2024.