Borong, Manggala, Makassar
Borong | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Selatan | ||||
Kota | Makassar | ||||
Kecamatan | Manggala | ||||
Kodepos | 90231 | ||||
Kode Kemendagri | 73.71.12.1006 | ||||
Kode BPS | 7371101001 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | 5.718 jiwa (2019) | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
Jumlah RT | 65 | ||||
Jumlah RW | 12 | ||||
|
Borong adalah nama sebuah kelurahan di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kelurahan ini terdiri atas 65 RT dan 12 RW. Secara astronomis, kelurahan ini berada pada titik koordinat 5°10'03.70" LS dan 119°27'14.00" BT. Jumlah penduduk Kelurahan Borong pada tahun 2019 tercatat 5.718 jiwa. Kantor kelurahan ini beralamat di Jl. Toddopuli VI No. 25, Kota Makassar.[1]
Kronik nama
[sunting | sunting sumber]Kelurahan Borong berasal dari kata bahasa Makassar "Borong" yang artinya berkumpul, atau bekerja bersama-sama. Ada dua versi yang melatarbelakangi pemberian nama Borong, yaitu: 1) Kampung Borong dahulunya adalah merupakan daerah yang memiliki persawahan yang luas dan menjadi tempat genangan air, sehingga pada musim penghujan tiba, Kampung Borong ini seperti lautan. Untuk memasuki kampung harus menggunakan perahu yang dalam bahasa Makassarnya adalah lepa-lepa atau rakit. Melihat kondisi tersebut, maka pada tahun 1982, Wali Kota Makassar yang waktu itu dijabat oleh Abustam mengadakan pertemuan dengan masyarakat membicarakan masalah potensi pertanian, akses jalan, dan hal-hal lain terkait Kampung Borong. Pertemuan atau kumpul-kumpul dalam bahasa Makassar disebut a'borong-borong diberi nama kegiatan "Abbulo Sibattang" yang merupakan pertama di Kota Makassar. Hal inilah yang melatarbelakangi sehingga dinamakan Kelurahan Borong.
2) Kampung Borong adalah tempat pertemuan para tokoh adat untuk membicarakan hal-hal yang terkait dengan kepentingan bersama. Satu contoh pembicaraan adalah kegiatan pesta panen yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Kegiatan pesta panen dilaksanakan selama 7 hari 7 malam dengan mengadakan berbagai macam kegiatan olahraga tradisional seperti padekko, pa'lanja, dan sebagainya. Kegiatan pertemuan untuk membahas sesuatu ini kemudian diberi istilah masyarakat setempat dengan "A'borong-borong". Pada akhirnya tempat tersebut dinamakan sebagai Borong atau Kelurahan Borong.[1]
Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Kelurahan Borong memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah | Berbatasan |
---|---|
utara | Kelurahan Batua |
selatan | Kelurahan Kassi-Kassi |
barat | Kelurahan Balla Parang |
timur | Kelurahan Bangkala dan Kelurahan Bitowa |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c Fajriani, Nur (13 Juli 2020). "Sejarah Penamaan dan Profil Kelurahan Borong Kota Makassar". tribuntimurwiki.tribunnews.com. Diakses tanggal 8 Juni 2023.