Busra: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Membalikkan revisi 8238520 oleh Carriearchdale (bicara)
Baris 141: Baris 141:
}}
}}


'''Busra asy-Syam''' ({{lang-ar|<big>بصرى الشام</big>}}, juga dieja Bushra, Bostra, Busrana, Bozrah, Bozra adalah sebuah kota di [[Suriah]] bagian selatan, wilayah provinsi Daraa. Berdasarkan sensus oleh [[Badan Pusat Statistik|Badan Pusat Statistik Syria]] (CBS), kota Busra asy-Syam memiliki populasi sebanyak 19.683 orang. Kota ini merupakan pusat administratif dari sub-distrik Nahiyah yang terdiri dari sembilan wilayah lokal dengan total populasi 33.839 pada tahun 2004.<ref name="CBS">[http://www.cbssyr.org/new%20web%20site/General_census/census_2004/NH/TAB12-12-2004.htm General Census of Population and Housing 2004]. Syria Central Bureau of Statistics (CBS). Daraa Governorate. {{ar icon}}</ref> Penduduknya sebagian besar adalah Muslim [[Sunni]].<ref>Biblical Researches in Palestine, Mount Sinai and Arabia Petraea: A Journal of Travels in the Year 1838, Smith, 1841, p. 156.</ref>
'''Busra asy-Syam''' ({{lang-ar|<big>بصرى الشام‎‎</big>}}, juga dieja Bushra, Bostra, Busrana, Bozrah, Bozra adalah sebuah kota di [[Suriah]] bagian selatan, wilayah provinsi Daraa. Berdasarkan sensus oleh [[Badan Pusat Statistik|Badan Pusat Statistik Syria]] (CBS), kota Busra asy-Syam memiliki populasi sebanyak 19.683 orang. Kota ini merupakan pusat administratif dari sub-distrik Nahiyah yang terdiri dari sembilan wilayah lokal dengan total populasi 33.839 pada tahun 2004.<ref name="CBS">[http://www.cbssyr.org/new%20web%20site/General_census/census_2004/NH/TAB12-12-2004.htm General Census of Population and Housing 2004]. Syria Central Bureau of Statistics (CBS). Daraa Governorate. {{ar icon}}</ref> Penduduknya sebagian besar adalah Muslim [[Sunni]].<ref>Biblical Researches in Palestine, Mount Sinai and Arabia Petraea: A Journal of Travels in the Year 1838, Smith, 1841, p. 156.</ref>


Busra merupakan kota tua yang bersejarah. Pada era kekuasaan Romawi, Busra merupakan ibukota provinsi yang makmur. Kemudian dilanjutkan sebagai kota administratif yang penting di masa kekuasan Islam, namun kemuduian perannya menjadi kurang penting di masa pwmerintahan [[Turki Utsmani]]. Saat ini, kota Busra merupakan sebuah situs arkeologi yang besar dan telah dicanangkan oleh [[UNESCO]] sebagai salah satu [[Situs Warisan Dunia]].
Busra merupakan kota tua yang bersejarah. Pada era kekuasaan Romawi, Busra merupakan ibukota provinsi yang makmur. Kemudian dilanjutkan sebagai kota administratif yang penting di masa kekuasan Islam, namun kemuduian perannya menjadi kurang penting di masa pwmerintahan [[Turki Utsmani]]. Saat ini, kota Busra merupakan sebuah situs arkeologi yang besar dan telah dicanangkan oleh [[UNESCO]] sebagai salah satu [[Situs Warisan Dunia]].

Revisi per 26 Agustus 2015 18.22

Bushra
بصرى
بصرى الشام
Bushra asy-Syam
Negara Suriah
ProvinsiProvinsi Daraa
DistrikDaraa
Sub-distrikBusra
Populasi
 (2004)
 • Total19.683
 • Agama
Sunni
Syiah (minoritas)
Zona waktuUTC+2 (EET)
 • Musim panas (DST)UTC+3 (EEST)
Kode area telepon15
Kota Tua Busra
Situs Warisan Dunia UNESCO
Ancient Roman amphitheatre.
KriteriaBudaya: i, iii, iv
Nomor identifikasi22
Pengukuhan1980 (ke-4)

Busra asy-Syam (Arab: بصرى الشام‎‎, juga dieja Bushra, Bostra, Busrana, Bozrah, Bozra adalah sebuah kota di Suriah bagian selatan, wilayah provinsi Daraa. Berdasarkan sensus oleh Badan Pusat Statistik Syria (CBS), kota Busra asy-Syam memiliki populasi sebanyak 19.683 orang. Kota ini merupakan pusat administratif dari sub-distrik Nahiyah yang terdiri dari sembilan wilayah lokal dengan total populasi 33.839 pada tahun 2004.[1] Penduduknya sebagian besar adalah Muslim Sunni.[2]

Busra merupakan kota tua yang bersejarah. Pada era kekuasaan Romawi, Busra merupakan ibukota provinsi yang makmur. Kemudian dilanjutkan sebagai kota administratif yang penting di masa kekuasan Islam, namun kemuduian perannya menjadi kurang penting di masa pwmerintahan Turki Utsmani. Saat ini, kota Busra merupakan sebuah situs arkeologi yang besar dan telah dicanangkan oleh UNESCO sebagai salah satu Situs Warisan Dunia.

Sejarah

Pemukiman manusia pertama kali disebutkan dalam dokumen Tutmose III dan Akhenaton (abad ke-14 SM). Busra adalah kota terbesar bangsa Nabath di abad ke-2 SM. Kerajaan Nabath Raya akhirnya ditaklukkan oleh Cornelius Palma, seorang jenderal dari Trajan, pada tahun 106.

Era Romawi dan Bizantium

Di bawah Kekaisaran Romawi, Busra berganti nama menjadi Nova Trajana Bostra dan kediaman Legio III Cyrenaica. Pada masa itu kota ini menjadi ibukota provinsi Romawi di Arab. Kota inimenjadi jalur utama perdagangan yang berkembang karena letaknya tepat dipersimpangan beberapa rute perdagangan. Menghubungkan Via Traiana Nova, sebuah jalur penghubung antara Damaskus menuju Laut Merah. Kota ini menjadi pusat penting bagi produksi jagung pada masa pemerintahan Kaisar Phillip.

Pada periode Bizantium yang dimulai pada abad ke-5, Kristen menjadi agama yang dominan di Bosra. Kota ini memiliki Uskup Agung kursi dan katedral besar yang dibangun pada abad ke-6. Pada awal abad ke 7 Busra ditaklukkan oleh. Kekaisaran Sasaniyah dari Persia, tetapi berhasil direbut kembali selama penaklukan Bizantium.

Era Islam

Busra memainkan peran penting dalam kehidupan awal Islam, Nabi Muhammad pernah tiba dikota ini dan sempat bertemu dengan seorang biarawan Kristen bernama Bahira. Pasukan pada masa Khulafaur Rasyidin di bawah Khalid ibn Walid umum merebut kota dari Bizantium dalam Pertempuran Busra pada tahun 634. Dibawah pemerintahan Islam, Busra akan berfungsi sebagai pos paling selatan Damaskus. Pemerintahan Islam pada awalnya tidak mengubah arsitektur umum Busra, adapun struktur umum perkotaan baru hadir pada era Bani Umayyah pada tahun 721 - 746 ketika Damaskus menjadi ibukota kekhalifahan. Penduduk Bosra secara bertahap masuk Islam, tempat-tempat suci era Romawi dimanfaatkan untuk digunakan Muslim. Pada abad ke-9 Busra merupakan ibukota provinsi Hauran.

Setelah berakhirnya era Umayyah di 750, kegiatan utama Busra berhenti hingga 300 tahun sampai penghujung abad ke-11. Pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Fatimiyah, di 1068, sejumlah proyek pembangunan mulai digalakan kembali. Pada masa munculnya pemerintahan Seljuk pada tahun 1076, sangat memperhatikan fungsi Busra sebagai kota pertahanan. Pada era ini teater Romawi dirubah menjadi sebuah benteng, dengan lantai baru ditambahkan ke menara tangga bagian dalam. Dengan datangnya kekuasaan Dinasti Burid di Damaskus, umum Kumushtakin diberi jatah seluruh Hauran menjadi sebuah perdikan oleh Atabeg Tughtakin. Di bawah Kumushtakin, upaya untuk meningkatkan karakter Muslim di kota ditingkatkan dengan pembangunan sejumlah bangunan-bangunan Islam. Termasuk dalam proyek ini adalah merehabilitasi Masjid Umar, yang telah dibangun oleh Bani Umayyah pada tahun 721 [3]. Masjid lain yang dibangun adalah Masjid al-Khidr yang lebih kecil dibangun di bagian barat laut kota, didirikan di bawah Kumushtakin, di 1134. Kumushtakin juga memiliki sebuah madrasah yang dibangun di sebuah situs Islam guna menghormati lutut unta, yang menandai jejak dari unta Nabi Muhammad naik pada saat ia memasuki Busra di abad ke-7-awal.

Zaman keemasan kegiatan politik dan arsitektur Busra dimulai ketika pemerintahan Ayyubiyah pada masa sultan Al-Adil I (1196-1218). Salah satu perkembangan arsitektur pertama di kota adalah pembangunan delapan menara yang besar di luar teater Romawi yang telah dialihfungsikan menjadi benteng. Proyek ini dimulai pada 1202 dan selesai pada 1253, menjelang akhir periode Ayyubiyah. Dua menara sudut utara sendiri menempati ruang yang lebih besar daripada enam yang lainnya. Setelah kematian al-Adil di 1218, putranya as-Salih Ismail mewarisi perdikan Busra dan mendiami di benteng yang baru diperkuat itu. Selama pemerintahan Ismail, Busra menjadi terkenal secara politik. Ismail menggunakan kota sebagai dasar ketika ia mengklaim kesultanan di Damaskus pada dua kesempatan terpisah, ia memerintah antara 1237-1238 dan 1239-1245.

Era Utsmani

Pada tahun 1596 Busra tunduk dibawah Kerajaan Utsmani, dikenal sebagai Nafs Busra , menjadi bagian dari nahiya bagian dari Badi Nasiyya di Qada dari Hauran. Pada saat itu memiliki populasi Muslim yang terdiri dari 75 rumah tangga dan 27 bujangan, dan populasi penduduk Kristen sebanyak 15 rumah tangga dan 8 bujangan. Pajak yang dibayarkan terdiri dari gandum, barley, tanaman musim panas, buah-atau lainnya pohon, kambing dan / atau sarang dan air bersih. <Ref> Hütteroth dan Abdulfattah, 1977, p. 219. </ Ref>

Era Modern

Pada hari ini, Busra adalah situs utama arkeologi, yang berisi reruntuhan peninggalan Roman, Bizantium, dan Muslim kali, fitur utama yang diselamatkan dengan baik adalah Teater Romawi. Setiap tahun diselenggarakan festival musik nasional di teater Romawi Busra.

Perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan telah mempengaruhi Busra sejak akhir Mandat Perancis pada tahun 1946. Sementara sampai tahun 1950-an para pemilik toko dari Busra berasal dari Damaskus, sejak itu sebagian besar pemilik toko adalah penduduk kota. Pada akhir era Utsmani dan periode Mandat Perancis, relasi pertanian adalah antara pemilik tanah kecil dan petani penggarap, karena reformasi agraria di akhir 1950-an dan 1960-an, hubungan yang lebih layak telah terjadi antara pemilik tanah dan buruh upah. Banyak dari warga yang telah menemukan pekerjaan di negara Arab Teluk Persia utamanya di Arab Saudi, para pekerja ini mengirimkan hasil untuk kerabat mereka di Busra. Perubahan sosial berbarengan dengan peningkatan akses pendidikan sebagian besar telah mengurangi pengaruh kehidupan klan tradisional.

Rujukan

Catatan kaki
  1. ^ General Census of Population and Housing 2004. Syria Central Bureau of Statistics (CBS). Daraa Governorate. (Arab)
  2. ^ Biblical Researches in Palestine, Mount Sinai and Arabia Petraea: A Journal of Travels in the Year 1838, Smith, 1841, p. 156.
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Meinecke35
Daftar pustaka