Damar Wulan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
yee
 
(27 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox folk tale
[[Berkas:ZP_05_Damarwulan_00.jpg|thumb|Damar Wulan, Wayang Klitik dari Jawa Timur.]]
|Folk_Tale_Name = Damar Wulan
'''Damar Wulan adalah seorang kapiten hahahaha... :D''' (sering juga ditulis '''Damarwulan''') adalah seorang tokoh [[legenda]] cerita rakyat Jawa. Kisah Damar Wulan ini cukup populer di tengah masyarakat dan banyak terdapat versi lakon, sendratari ataupun cerita tertulis yang telah dibuat mengenainya.<ref>Koesoemawardhani, Goesti Raden Adjeng Siti Noeroel Kamaril Ngasarati. ''Damar Woelan ngarit''. Toneelstuk van de Langendrija-Klitik (lakon wayang klitik). Soerakarta, 1930.</ref><ref>Sastradiredja, Mas. ''Wawatjan Damarwoelan''. Penerbit Balai Poestaka, Batavia, 1931.</ref><ref>Moeis, Abdoel. ''Hikajat Damar Wulan''. Penerbit G. Kolff, Bandung, 1950.</ref> Umumnya, kisah-kisah tersebut adalah berdasarkan ''Serat Damarwulan'',<ref>Tjakraningrat, Kangdjeng Pangéran Harja. ''Serat Damarwulan''. Penerbit R. Soemodidjojo, Ngajogjakarta Hadiningrat, 1953.</ref> yang n mulai ditulis pada masa akhir keruntuhan [[Majapahit]].
|Image_Name = [[Berkas:ZP_05_Damarwulan_00.jpg|250px]]
|Image_Caption = Damar Wulan, Wayang Klitik dari Jawa Timur.
|Aarne-Thompson Grouping = Tokoh
|AKA = Damarwulan
|Mythology = Hindu
|Country = [[Indonesia]]
|Region = [[Jawa Timur]]
|Origin_Date =
|Published_In =
|Related =
}}

'''Damar Wulan''' (sering juga ditulis '''Damarwulan''') adalah seorang tokoh [[legenda]] cerita rakyat Jawa. Kisah Damar Wulan cukup populer di tengah masyarakat dan banyak terdapat versi lakon, sendratari ataupun cerita tertulis yang telah dibuat mengenainya.<ref>Koesoemawardhani, Goesti Raden Adjeng Siti Noeroel Kamaril Ngasarati. ''Damar Woelan ngarit''. Toneelstuk van de Langendrija-Klitik (lakon wayang klitik). Soerakarta, 1930.</ref><ref>Sastradiredja, Mas. ''Wawatjan Damarwoelan''. Penerbit Balai Poestaka, Batavia, 1931.</ref><ref>Moeis, Abdoel. ''Hikajat Damar Wulan''. Penerbit G. Kolff, Bandung, 1950.</ref> Umumnya, kisah-kisah tersebut adalah berdasarkan ''Serat Damarwulan'',<ref>Tjakraningrat, Kangdjeng Pangéran Harja. ''Serat Damarwulan''. Penerbit R. Soemodidjojo, Ngajogjakarta Hadiningrat, 1953.</ref> yang diperkirakan ditulis pada masa akhir [[Kesultanan Mataram]] sebelum pecah menjadi dua.


== Ringkasan isi ==
== Ringkasan isi ==
Diceritakan awalnya Damar Wulan mengabdi sebagai tukang rumput kepada Patih Loh Gender dari [[Majapahit]]. Karena kepandaiannya, Damar Wulan dapat menjadi abdi andalan Patih Loh Gender, dan Anjasmara putri sang patih terpikat dan jatuh cinta kepadanya. Damar Wulan kemudian mendapat tugas dari raja putri Majapahit, yaitu Ratu Kencana Wungu, untuk menyamar dengan tujuan membantu mengalahkan [[Menak Jinggo]] penguasa [[Blambangan]] yang bermaksud memberontak kepada Majapahit. Damar Wulan yang tampan dapat menarik perhatian selir-selir Menak Jinggo, yaitu Waeta dan Puyengan. Dengan bantuan mereka, Damar Wulan berhasil memperoleh senjata sakti gada ''Wesi Kuning'' milik Menak Jinggo. Menak Jinggo kemudian berhasil dikalahkan dan Damar Wulan menjadi pahlawan. Ia memboyong kedua selir tersebut, serta pada akhirnya juga mempersunting sang raja putri Majapahit.
Diceritakan awalnya Damar Wulan mengabdi sebagai tukang rumput kepada [[Patih Logender|Patih Loh Gender]] dari [[Majapahit]]. Karena kepandaiannya, Damar Wulan dapat menjadi abdi andalan Patih Loh Gender, dan Anjasmara putri sang patih terpikat dan jatuh cinta kepadanya. Damar Wulan kemudian mendapat tugas dari raja putri Majapahit, yaitu Ratu Kencana Wungu, untuk menyamar dengan tujuan membantu mengalahkan [[Menak Jinggo]] yang konon adalah penguasa [[Blambangan]].


Damar Wulan yang tampan dapat menarik perhatian selir-selir Menak Jinggo, yaitu Waeta dan Puyengan. Dengan bantuan mereka, Damar Wulan berhasil memperoleh senjata sakti gada ''Wesi Kuning'' milik Menak Jinggo. Menak Jinggo kemudian berhasil dikalahkan dan Damar Wulan menjadi pahlawan. Ia memboyong kedua selir tersebut, serta pada akhirnya juga mempersunting sang raja putri Majapahit.
== Cerita alternatif ==
* Dalam kesenian wayang Banyuwangi dan [[Janger]], penggambaran Menak Jinggo berlawanan dengan penggambaran dalam Serat Damarwulan. Menak Jinggo digambarkan berwajah rupawan, disukai banyak wanita, arif bijaksana, dan pengayom rakyatnya. Menak Jinggo memberontak karena Kencana Wungu tidak memenuhi janji menjadikannya suami, setelah Menak Jinggo mampu menaklukkan pengacau Kebo Marcuet yang mengamuk di Majapahit. Meskipun akhirnya ia dikalahkan Damar Wulan, Menak Jinggo tetaplah dianggap terhormat.


== Cerita alternatif ==
* Dalam kesenian wayang Banyuwangi dan [[Janger Banyuwangi|Janger]], penggambaran Menak Jinggo berlawanan dengan penggambaran dalam Serat Damarwulan. Menak Jinggo digambarkan berwajah rupawan, disukai banyak wanita, arif bijaksana, dan pengayom rakyatnya. Menak Jinggo memberontak karena Kencana Wungu tidak memenuhi janji menjadikannya suami, setelah Menak Jinggo mampu menaklukkan pengacau Kebo Marcuet yang mengamuk di Majapahit. Meskipun akhirnya ia dikalahkan Damar Wulan, Menak Jinggo tetaplah dianggap terhormat.
* [[Sanusi Pane]], salah seorang sastrawan [[Pujangga Baru]] pernah menulis naskah drama Damar Wulan, yang diberinya judul ''Sandyakala Ning Majapahit''.<ref>Pane, Sanusi. ''Sandyakala Ning Majapahit''. Penerbit Balai Poestaka, Batavia, 1933.</ref> Meskipun demikian, akhir ceritanya sama sekali berbeda dengan Serat Damarwulan yang dijadikan dasar pembuatannya. Dalam versi Sanusi Pane, nasib Damar Wulan berakhir menyedihkan. Damar Wulan dituduh berkhianat dan tidak dinikahkan dengan sang raja putri. Ia pun akhirnya dihukum mati, dan setelahnya Majapahit ditumbangkan oleh pasukan dari [[Kesultanan Demak|Kerajaan Demak Bintara]].
* [[Sanusi Pane]], salah seorang sastrawan [[Pujangga Baru]] pernah menulis naskah drama Damar Wulan, yang diberinya judul ''Sandyakala Ning Majapahit''.<ref>Pane, Sanusi. ''Sandyakala Ning Majapahit''. Penerbit Balai Poestaka, Batavia, 1933.</ref> Meskipun demikian, akhir ceritanya sama sekali berbeda dengan Serat Damarwulan yang dijadikan dasar pembuatannya. Dalam versi Sanusi Pane, nasib Damar Wulan berakhir menyedihkan. Damar Wulan dituduh berkhianat dan tidak dinikahkan dengan sang raja putri. Ia pun akhirnya dihukum mati, dan setelahnya Majapahit ditumbangkan oleh pasukan dari [[Kesultanan Demak|Kerajaan Demak Bintara]].
* Sebenarnya tidak mengapa jika Menak Jinggo digambarkan dengan karakter negatif karena memang legenda/dongeng nya dia seperti itu adanya. Namun jika ingin dikaitkan dengan Sejarah Kerajaan Blambangan, perlu lebih berhati-hati, karena tidak ada nama Menak Jinggo dalam silsilah raja-raja Blambangan yang sesuai dengan zaman dalam legenda tersebut.


== Referensi ==
== Serat Damar Wulan ==
[[Berkas:Serat Damar Wulan.pdf|page=9|jmpl|''Wadana'' atau halaman Serat Damar Wulan, yang berkisah tentang naiknya putera Brawijaya, Kusuma Kancana Wungu, hingga mencapai takhta Majapahit. Ditulis dengan bahasa dan aksara Jawa. Tertanggal Jum'at Manis, 9 Rabi'uIl Awal, tanpa tahun]]
{{reflist}}
[[File:Serat Damar Wulan (page 235 crop).jpg|thumb|Sebuah [[iluminasi]] di Serat Damar Wulan, menggambarkan seorang wanita tidur dengan tangan di depan matanya, sandal yang hanya diseimbangkan di kaki]]
Serat Damar Wulan (MSS.Jav.89) adalah salah satu manuskrip Indonesia terindah di [[British Library]], dengan perbendaharaan ilustrasi yang menggambarkan masyarakat Jawa pada akhir abad ke-18. Gambar-gambarnya kaya akan humor dan sang seniman memiliki mata yang luar biasa untuk ekspresi wajah dan postur tubuh (misalnya, seorang wanita tidur dengan tangan di depan matanya, sandal yang hanya diseimbangkan di kaki). Hal-hal sehari-hari digambarkan dengan detail yang menarik, dari sangkar burung hingga pot taman dan tekstil, dengan adegan musik dan tarian yang indah yang sangat menarik bagi para pemain saat ini. Sebuah catatan bahasa Inggris kontemporer yang menyertai sumbangan naskah pada tahun 1815 menyatakan: "Buku ini dikatakan berumur 2 ratus tahun," tetapi menurut Dr. Russell Jones, tanda air dari halaman kertas Belanda yang banyak dijemur dan kotor, "J HONIG" dan "J H&Z," sejauh ini hanya ditemukan dalam manuskrip-manuskrip Indonesia bertanggal sekitar 1800 hingga 1855, sehingga penanggalan akhir abad ke-18 mungkin paling mungkin untuk manuskrip ini. Para cendekiawan awal teks-teks Jawa terkenal mengabaikan aspek artistik naskah, tetapi Serat Damar Wulan terbukti tak tertahankan. Naskah dimulai dengan naiknya putri [[Brawijaya]] (Kusuma Kancana Wungu) ke tahta [[Majapahit]]. Tanggal Jumahat-Manis, 9 Rabingulawal, tidak diberi tahun.<ref>Deskripsi buku dari [[Library of Congress]] Amerika Serikat: [https://www.loc.gov/item/2021668036 Letter of Damar Wulan. | Library of Congress]</ref><ref>[https://southeastasianlibrarygroup.wordpress.com/2013/03/21/everyday-life-in-java-in-the-late-18th-century-serat-damar-wulan/ Everyday life in Java in the late 18th century: Serat Damar Wulan], Annabel Teh Gallop, 2013</ref>

Naskah Damar Wulan diilustrasikan secara lengkap, dengan 153 ilustrasi berwarna, menampilkan kehidupan keraton, arak-arakan, peperangan dan kehidupan sehari-hari orang Jawa. Beberapa gambar adalah en profile dengan cara wayang kulit, tetapi ada juga banyak detail yang realistis. Naskah tersebut dikumpulkan di Cirebon pada tahun 1815 oleh Lt.-Col. Raban, mantan Residen Cirebon, tetapi sebuah prasasti berbahasa Inggris di akhir naskah melaporkan bahwa usianya sudah 200 tahun ketika dikumpulkan.<ref name="Cohen" />

Serat Damar Wulan sudah terkenal di kalangan ulama. Ilustrasinya menjadi subyek sebuah artikel di [[Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde|BKI]] yang diterbitkan pada tahun 1953 <ref>[http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv/article/view/2735/3496] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161222091528/http://www.kitlv-journals.nl/index.php/btlv/article/view/2735/3496|date=2016-12-22}} Pranala pengganti: [https://brill.com/view/journals/bki/109/3/article-p276_6.xml?rskey=NezLIi&result=1 Editorial note (met platen) (zie Nr. 1381)] via Brill.com</ref> dan sejumlah gambarnya, termasuk ilustrasi indah dari pertunjukan topeng di atas, diterbitkan pada tahun 1991 di Annabel Teh Gallop dan Bernard Arps, ''Golden Letters'', dan kemudian direproduksi secara luas. (Salah satu gambar ini, menunjukkan teks yang sedang dibaca, dimasukkan dalam monografi [[Nancy Florida]], ''Writing the Past, Inscribing the Future''.<ref name="Cohen">[http://indonesianperformance.blogspot.com/2013/02/serat-damar-wulan_14.html Serat Damar Wulan ], Matthew Isaac Cohen, 2013</ref>

=== Galeri dan transkripsi ===
Pemindaian manuskrip asli oleh British Library telah dilakukan pada tingkat resolusi yang sangat tinggi (90 MB per halaman) yang memungkinkan kapasitas luar biasa untuk memperbesar (''zoom in'').<ref name="Cohen" />

Galeri dari buku Serat Damar Wulan dengan lebih dari 66 gambar saat ini tersedia di [[Wikisource bahasa Jawa]]: [[:s:jv:Serat Damar Wulan]]. Sedangkan transkripsinya masih dilangsungkan di [[:s:jv:Indhèks:Serat Damar Wulan.pdf]].

<gallery mode="slideshow" showthumbnails>
Serat Damar Wulan (page 344 crop).jpg
Serat Damar Wulan (page 386 crop).jpg
Serat Damar Wulan (page 387 crop).jpg
Serat Damar Wulan (page 12-13 crop).jpg
Serat Damar Wulan (page 15 crop).jpg
Serat Damar Wulan (page 24-25 crop).jpg
Serat Damar Wulan (page 31 crop).jpg
Serat Damar Wulan (page 36 crop).jpg
</gallery>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 18: Baris 55:
* [[Osing]]
* [[Osing]]
* [[Wayang krucil]]
* [[Wayang krucil]]

== Referensi ==
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{wikisource|jv:Serat Damar Wulan}}
* [http://kompas.com/kompas-cetak/0308/25/swara/501095.htm/ Subordinasi Wanita dalam "Damar Wulan"], artikel Beni Setia pada Kompas CyberMedia, Senin 25 Agustus 2003
* [http://kompas.com/kompas-cetak/0308/25/swara/501095.htm/ Subordinasi Wanita dalam "Damar Wulan"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070526141535/http://www.kompas.com/kompas-cetak/0308/25/swara/501095.htm |date=2007-05-26 }}, artikel Beni Setia pada Kompas CyberMedia, Senin 25 Agustus 2003
* [http://kejawen.suaramerdeka.com/index.php?id=47/ Memburu Punggawa Praja lewat Laku Ngenger], dari rubrik Kejawen: Suara Merdeka Cyber News, 14-08-26
* [http://kejawen.suaramerdeka.com/index.php?id=47/ Memburu Punggawa Praja lewat Laku Ngenger], dari rubrik Kejawen: Suara Merdeka Cyber News, 14-08-26
* [http://www.pusatbahasa.depdiknas.go.id/showpenuh.php?info=tokoh&actionTree=open&id=2&infocmd=show&infoid=51&row=/ Biografi Tokoh Sanusi Pane], dari situs Forum Bahasa dan Sastra, Pusat Bahasa Depdiknas
* [http://www.pusatbahasa.depdiknas.go.id/showpenuh.php?info=tokoh&actionTree=open&id=2&infocmd=show&infoid=51&row=/ Biografi Tokoh Sanusi Pane]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, dari situs Forum Bahasa dan Sastra, Pusat Bahasa Depdiknas
* [http://www.bdb.ilusa.net/berita.php?id=99/ Sekilas Info: Embrio Museum Rakyat Blora], dari situs Newsletter - Berita dari Blora Vol 3 No 1 Januari 2007
* [http://www.bdb.ilusa.net/berita.php?id=99/ Sekilas Info: Embrio Museum Rakyat Blora]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, dari situs Newsletter - Berita dari Blora Vol 3 No 1 Januari 2007
* [http://bungkusdah.com/sinopsis-sinetron-damarwulan-di-indosiar/ Sinetron Darmawulan]
* [http://bungkusdah.com/sinopsis-sinetron-damarwulan-di-indosiar/ Sinetron Darmawulan]
* [https://www.nyabdopati.com/2020/04/mengenal-kepompong-wesi-kuning-asli.html Sejarah Wesi Kuning Minak Djingo dan Damar Wulan]


{{Dongeng}}
{{Dongeng}}

Revisi terkini sejak 8 Desember 2023 03.31

Damar Wulan
Damar Wulan, Wayang Klitik dari Jawa Timur.
Dongeng rakyat
NamaDamar Wulan
Juga dikenal sebagaiDamarwulan
Data
PengelompokanTokoh
MitologiHindu
NegaraIndonesia
KawasanJawa Timur

Damar Wulan (sering juga ditulis Damarwulan) adalah seorang tokoh legenda cerita rakyat Jawa. Kisah Damar Wulan cukup populer di tengah masyarakat dan banyak terdapat versi lakon, sendratari ataupun cerita tertulis yang telah dibuat mengenainya.[1][2][3] Umumnya, kisah-kisah tersebut adalah berdasarkan Serat Damarwulan,[4] yang diperkirakan ditulis pada masa akhir Kesultanan Mataram sebelum pecah menjadi dua.

Ringkasan isi[sunting | sunting sumber]

Diceritakan awalnya Damar Wulan mengabdi sebagai tukang rumput kepada Patih Loh Gender dari Majapahit. Karena kepandaiannya, Damar Wulan dapat menjadi abdi andalan Patih Loh Gender, dan Anjasmara putri sang patih terpikat dan jatuh cinta kepadanya. Damar Wulan kemudian mendapat tugas dari raja putri Majapahit, yaitu Ratu Kencana Wungu, untuk menyamar dengan tujuan membantu mengalahkan Menak Jinggo yang konon adalah penguasa Blambangan.

Damar Wulan yang tampan dapat menarik perhatian selir-selir Menak Jinggo, yaitu Waeta dan Puyengan. Dengan bantuan mereka, Damar Wulan berhasil memperoleh senjata sakti gada Wesi Kuning milik Menak Jinggo. Menak Jinggo kemudian berhasil dikalahkan dan Damar Wulan menjadi pahlawan. Ia memboyong kedua selir tersebut, serta pada akhirnya juga mempersunting sang raja putri Majapahit.

Cerita alternatif[sunting | sunting sumber]

  • Dalam kesenian wayang Banyuwangi dan Janger, penggambaran Menak Jinggo berlawanan dengan penggambaran dalam Serat Damarwulan. Menak Jinggo digambarkan berwajah rupawan, disukai banyak wanita, arif bijaksana, dan pengayom rakyatnya. Menak Jinggo memberontak karena Kencana Wungu tidak memenuhi janji menjadikannya suami, setelah Menak Jinggo mampu menaklukkan pengacau Kebo Marcuet yang mengamuk di Majapahit. Meskipun akhirnya ia dikalahkan Damar Wulan, Menak Jinggo tetaplah dianggap terhormat.
  • Sanusi Pane, salah seorang sastrawan Pujangga Baru pernah menulis naskah drama Damar Wulan, yang diberinya judul Sandyakala Ning Majapahit.[5] Meskipun demikian, akhir ceritanya sama sekali berbeda dengan Serat Damarwulan yang dijadikan dasar pembuatannya. Dalam versi Sanusi Pane, nasib Damar Wulan berakhir menyedihkan. Damar Wulan dituduh berkhianat dan tidak dinikahkan dengan sang raja putri. Ia pun akhirnya dihukum mati, dan setelahnya Majapahit ditumbangkan oleh pasukan dari Kerajaan Demak Bintara.
  • Sebenarnya tidak mengapa jika Menak Jinggo digambarkan dengan karakter negatif karena memang legenda/dongeng nya dia seperti itu adanya. Namun jika ingin dikaitkan dengan Sejarah Kerajaan Blambangan, perlu lebih berhati-hati, karena tidak ada nama Menak Jinggo dalam silsilah raja-raja Blambangan yang sesuai dengan zaman dalam legenda tersebut.

Serat Damar Wulan[sunting | sunting sumber]

Wadana atau halaman Serat Damar Wulan, yang berkisah tentang naiknya putera Brawijaya, Kusuma Kancana Wungu, hingga mencapai takhta Majapahit. Ditulis dengan bahasa dan aksara Jawa. Tertanggal Jum'at Manis, 9 Rabi'uIl Awal, tanpa tahun
Sebuah iluminasi di Serat Damar Wulan, menggambarkan seorang wanita tidur dengan tangan di depan matanya, sandal yang hanya diseimbangkan di kaki

Serat Damar Wulan (MSS.Jav.89) adalah salah satu manuskrip Indonesia terindah di British Library, dengan perbendaharaan ilustrasi yang menggambarkan masyarakat Jawa pada akhir abad ke-18. Gambar-gambarnya kaya akan humor dan sang seniman memiliki mata yang luar biasa untuk ekspresi wajah dan postur tubuh (misalnya, seorang wanita tidur dengan tangan di depan matanya, sandal yang hanya diseimbangkan di kaki). Hal-hal sehari-hari digambarkan dengan detail yang menarik, dari sangkar burung hingga pot taman dan tekstil, dengan adegan musik dan tarian yang indah yang sangat menarik bagi para pemain saat ini. Sebuah catatan bahasa Inggris kontemporer yang menyertai sumbangan naskah pada tahun 1815 menyatakan: "Buku ini dikatakan berumur 2 ratus tahun," tetapi menurut Dr. Russell Jones, tanda air dari halaman kertas Belanda yang banyak dijemur dan kotor, "J HONIG" dan "J H&Z," sejauh ini hanya ditemukan dalam manuskrip-manuskrip Indonesia bertanggal sekitar 1800 hingga 1855, sehingga penanggalan akhir abad ke-18 mungkin paling mungkin untuk manuskrip ini. Para cendekiawan awal teks-teks Jawa terkenal mengabaikan aspek artistik naskah, tetapi Serat Damar Wulan terbukti tak tertahankan. Naskah dimulai dengan naiknya putri Brawijaya (Kusuma Kancana Wungu) ke tahta Majapahit. Tanggal Jumahat-Manis, 9 Rabingulawal, tidak diberi tahun.[6][7]

Naskah Damar Wulan diilustrasikan secara lengkap, dengan 153 ilustrasi berwarna, menampilkan kehidupan keraton, arak-arakan, peperangan dan kehidupan sehari-hari orang Jawa. Beberapa gambar adalah en profile dengan cara wayang kulit, tetapi ada juga banyak detail yang realistis. Naskah tersebut dikumpulkan di Cirebon pada tahun 1815 oleh Lt.-Col. Raban, mantan Residen Cirebon, tetapi sebuah prasasti berbahasa Inggris di akhir naskah melaporkan bahwa usianya sudah 200 tahun ketika dikumpulkan.[8]

Serat Damar Wulan sudah terkenal di kalangan ulama. Ilustrasinya menjadi subyek sebuah artikel di BKI yang diterbitkan pada tahun 1953 [9] dan sejumlah gambarnya, termasuk ilustrasi indah dari pertunjukan topeng di atas, diterbitkan pada tahun 1991 di Annabel Teh Gallop dan Bernard Arps, Golden Letters, dan kemudian direproduksi secara luas. (Salah satu gambar ini, menunjukkan teks yang sedang dibaca, dimasukkan dalam monografi Nancy Florida, Writing the Past, Inscribing the Future.[8]

Galeri dan transkripsi[sunting | sunting sumber]

Pemindaian manuskrip asli oleh British Library telah dilakukan pada tingkat resolusi yang sangat tinggi (90 MB per halaman) yang memungkinkan kapasitas luar biasa untuk memperbesar (zoom in).[8]

Galeri dari buku Serat Damar Wulan dengan lebih dari 66 gambar saat ini tersedia di Wikisource bahasa Jawa: s:jv:Serat Damar Wulan. Sedangkan transkripsinya masih dilangsungkan di s:jv:Indhèks:Serat Damar Wulan.pdf.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Koesoemawardhani, Goesti Raden Adjeng Siti Noeroel Kamaril Ngasarati. Damar Woelan ngarit. Toneelstuk van de Langendrija-Klitik (lakon wayang klitik). Soerakarta, 1930.
  2. ^ Sastradiredja, Mas. Wawatjan Damarwoelan. Penerbit Balai Poestaka, Batavia, 1931.
  3. ^ Moeis, Abdoel. Hikajat Damar Wulan. Penerbit G. Kolff, Bandung, 1950.
  4. ^ Tjakraningrat, Kangdjeng Pangéran Harja. Serat Damarwulan. Penerbit R. Soemodidjojo, Ngajogjakarta Hadiningrat, 1953.
  5. ^ Pane, Sanusi. Sandyakala Ning Majapahit. Penerbit Balai Poestaka, Batavia, 1933.
  6. ^ Deskripsi buku dari Library of Congress Amerika Serikat: Letter of Damar Wulan. | Library of Congress
  7. ^ Everyday life in Java in the late 18th century: Serat Damar Wulan, Annabel Teh Gallop, 2013
  8. ^ a b c Serat Damar Wulan , Matthew Isaac Cohen, 2013
  9. ^ [1] Diarsipkan 2016-12-22 di Wayback Machine. Pranala pengganti: Editorial note (met platen) (zie Nr. 1381) via Brill.com

Pranala luar[sunting | sunting sumber]