Dancing in the Rain: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Membalikkan revisi 16696679 oleh SarahJasmine (bicara)
Tag: Pembatalan
Baris 71: Baris 71:
|Upper caption = Sampul lain
|Upper caption = Sampul lain
|Type = single
|Type = single
|Cover = [[berkas:bintang-di-hati-single-v2.jpg|300px]]
|Cover = bintang-di-hati-single-v2.jpg
|Lower caption = Sampul album versi pertama
|Lower caption = Sampul album versi pertama
}}
}}

Revisi per 14 Maret 2020 03.51

Dancing in the Rain
SutradaraRudi Aryanto
ProduserSukhdev Singh
Wicky V. Olindo
Ditulis olehSukhdev Singh
Tisa TS
PemeranDimas Anggara
Bunga Zainal
Deva Mahenra
Christine Hakim
Penata musikJoseph S. Djafar, Melly Goeslaw
SinematograferRama Hermawan
Adam Ojen
PenyuntingWawan I. Wibowo
Perusahaan
produksi
Screenplay Films
Legacy Pictures
Tanggal rilis
Kamis, 18 Oktober 2018
Durasi1 jam 41 menit
Negara Indonesia
BahasaIndonesia

Dancing in the Rain (judul Indonesia: Menari di Bawah Hujan) merupakan film drama nasional dirilis tayangan di serentak bioskop dengan jumlahan kota di seluruh Indonesia pada Kamis, 18 Oktober 2018 dan disutradarai oleh Rudi Aryanto. Film ini dibintangi oleh Dimas Anggara, Bunga Zainal, Deva Mahenra, Christine Hakim, dan sederet nama lainnya.

Sinopsis

Eyang Uti memiliki cucu yang sangat disayanginya yang bernama Banyu (lahir 11 Juni 1998, meninggal 30 April 2018). Sejak kecil Banyu dititipkan padanya karena kedua orang tuanya tak mampu mengurusnya. Saat Banyu memasuki usia sekolah, Eyang Uti dihadapkan pada kenyataan bahywa Banyu mengidap derita gangguan spectrum autis parah dan menyebabkan Banyu mengalami gagal serangan psikologi fatal.

Kemudian muncul Radin, anak baru di komplek yang selalu membela Banyu saat di-bully. Dan setelah itu kehadiran Kinara membuat indahnya persahabatan mereka semakin lengkap. Hingga dewasa, ketiganya tetap bersahabat, benih cinta tumbuh antara Radin dan Kinara.

Masalah mulai hadir ketika Mama Radin, yang tak menyukai putranya berteman dengan Banyu, suatu ketika berhasil memfitnah Banyu, seolah Banyu kecelakaan menderita hancur tangan kanan dan kiri, kepala pecah, sehingga tewas korban sampai serius meninggal dunia. Radin yang salah paham menjadi sangat marah dan turut berduka cita atas kematian Banyu mengucapkan "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un".[1]

Pemeran

Musik

"Bintang di Hati"
Berkas:Bintang-di-hati-single.jpg
Singel oleh Melly Goeslaw
Dirilis2018
Direkam2018 (2018)
Durasi4:23
Label100% Production
PenciptaMelly Goeslaw
ProduserMelly Goeslaw & Anto Hoed
Kronologi singel Melly Goeslaw
"Lagu Religi (ft. Hedi Yunus)"
(2018)
"Bintang di Hati"
(2018)
"Kusadari (ft. Rita Effendy)"
(2019)
Sampul lain
Sampul album versi pertama
Sampul album versi pertama

Jalur suara resmi film ini adalah "Bintang di Hati" dibawakan Melly sendiri. Dengan musik yang berbeda dari yang pernah dibuat pada lagu-lagu Melly sebelumnya, lagu Bintang di Hati ini membawa nuansa yang modern, deep, dan lebih fresh.[2] Selain itu, lagu Bintang di Hati juga dijadikan lagu tema sinetron arahan Gita Djun berjudul Samudra Cinta yang dibintangi oleh Haico Van der Veken, Rangga Azof, Angela Gilsha, Mischa Chandrawinata, Dude Harlino, Alyssa Soebandono, Eva Anindhita dan Ben Kasyafani sebagai Cinta, Samudra, Vina, Ariel, Andra, Nita, Laras, dan Novan dalam peran utamanya. Terdapat pula "Tak Lelo-Ledhung" yang dinyanyikan Sinden Sruti Respati dan diciptakan Markasan sebagai penyeri film ini.

Penghargaan dan nominasi

Tahun Penghargaan Kategori Nomine Hasil
2019 Anugerah Musik Indonesia Karya Produksi Original Soundtrack Terbaik Bintang di Hati-Melly Goeslaw Nominasi
2019 Festival Film Bandung Pemeran Utama Pria Terpuji Dimas Anggara Menang

Referensi

  1. ^ Sinopsis film di filmindonesia.or.id, diakses 6 September 2018
  2. ^ "Melly Goeslaw Kenang Persahabatannya dengan Nike Ardilla Lewat Lagu Baru". www.grid.id. Diakses tanggal 2020-01-10. 

Pranala luar