Diagnosis (medis)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 Februari 2022 02.28 oleh YogiYY (bicara | kontrib)
Pengumpulan informasi medis dan pemeriksaan mata pasien dalam rangka penegakan diagnosis.

Diagnosis medis (disingkat Dx atau DS) adalah penentuan kondisi kesehatan yang sedang dialami oleh seseorang sebagai dasar pengambilan keputusan medis untuk prognosis dan pengobatan. Diagnosis dilakukan untuk menjelaskan gejala dan tanda klinis yang dialami oleh seorang pasien, serta membedakannya dengan kondisi lain yang serupa. Penegakan diagnosis diawali dengan mengumpulkan informasi melalui anamnesis yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik terhadap pasien.[1] Penegakan suatu diagnosis diawali dengan cara mengumpulkan informasi melalui anamnesis atau yang berkaitan dengan pemeriksaan riwayat kesehatan yang kemudian akan dilanjutkan dengan pemeriksaan kondisi fisik pasien.  Pemeriksaan lanjutan diagnostik biasanya dilakukan dengan ultrasonografi, sinar-x atau uji laboratorium seperti pemeriksaan urin dan darah yang sering diperlukan selama proses diagnosis.[2]

Diagnosis mandiri

Self diagnosis atau diagnosis mandiri adalah salah satu upaya mendiagnosis keluhan diri sendiri berdasarkan informasi kesehatan yang didapatkan secara mandiri, misalnya dari keluarga, teman, bahkan pengalaman sakit yang telah terjadi di masa lalu. Hal ini sangat berbahaya dilakukan karena bisa berdampak pada kesalahan diagnosis, gangguan kesehatan yang lebih serius tidak terdeteksi, salah minum obat dan mengalami gangguan kesehatan yang lebih parah.[3]

Referensi

  1. ^ "Diagnosis Medis & Ekspektasi Pasien". Dr. Indra K. Muhtadi - "dokter plus". Diakses tanggal 2019-11-04. 
  2. ^ Abdi, Husnul (2021-11-29). "Diagnosa adalah Pemeriksaan Terhadap Suatu Hal, Kenali Penggunaannya dalam Bidang Medis". liputan6.com. Diakses tanggal 2022-02-27. 
  3. ^ Lestari, Diah Ayu (2019-06-08). "Self Diagnosis: Mendiagnosis Diri Sendiri yang Bahaya bagi Kesehatan". Hello Sehat. Diakses tanggal 2022-02-27.