Dialog: Perbedaan antara revisi

← Revisi sebelumnya Revisi selanjutnya →

Konten dihapus Konten ditambahkan

Sebaris

Revisi per 10 April 2012 12.09

Artikel bermasalah

Ini adalah artikel yang memenuhi kriteria penghapusan cepat artikel berbahasa asing yang tidak diterjemahkan, dari proyek Wikimedia bernama Tidak ada pranala ke proyek Wikimedia sumber. Lihat KPC A2.A2

Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.

Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.

Kepada nominator: Tempatkan templat:

{{subst:db-foreign-notice|Dialog|header=1}} ~~~~

pada halaman pembicaraan pembuat/pengunggah.

Kepada pengurus: artikel ini memiliki isi pada halaman pembicaraannya yang harus diperiksa sebelum dihapus.

Pengurus: periksa pranala balik, riwayat (beda), dan catatan sebelum dihapus. Periksa di Google.
Halaman ini terakhir disunting oleh Dede2008 (kontribusi | log) pada 12:09, 10 April 2012 (UTC) (12 tahun lalu)

Dialog (kadang-kadang dieja sebagai dialog pada Bahasa Inggris Amerika^[1]) adalah sebuah literatur dan teatrikal form consisting of a written or spoken conversational exchange between two or more people. Its chief historical origins as narasi, philosophical or didactic device are to be found in classical Greek and Indian literature, in particular in the ancient art of rhetoric.

Having lost touch almost entirely in the 19th century with its underpinnings in rhetoric, the notion of dialogue emerged transformed in the work of cultural critics such as Mikhail Bakhtin and Paulo Freire, theologians such as Martin Buber, as an existential palliative to counter atomization and social alienation in mass industrial society.

Artikel bertopik umum ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Jika Anda melihat halaman yang menggunakan templat {{stub}} ini, mohon gantikan dengan templat rintisan yang lebih spesifik.

Referensi

^ See entry on "dialogue (n)" in the Oxford English Dictionary, 2nd ed.

Pautan luar

(Inggris) Smith, M. K. (2001) Dialog dan Perbualan, ensiklopedia pendidikan tidak formal

[1] See entry on "dialogue (n)" in the Oxford English Dictionary, 2nd ed.

[1]

@@ Baris 1: / Baris 1: @@
 {{hapus|a2}}{{terjemah|Inggris}}
-'''Dialog''' (kadang-kadang dieja sebagai '''dialog''' pada [[Bahasa Inggris Amerika]]<ref>See entry on "dialogue (n)" in the Oxford English Dictionary, 2nd ed.</ref>) adalah sebuah [[literatur]] and [[theatrical]] form consisting of a written or spoken [[conversation]]al exchange between two or more people. Its chief historical origins as [[narasi]], [[philosophy|philosophical]] or [[didactic]] device are to be found in [[ancient Greek literature|classical Greek]] and [[Indian literature]], in particular in the ancient art of [[rhetoric]].
+'''Dialog''' (kadang-kadang dieja sebagai '''dialog''' pada [[Bahasa Inggris Amerika]]<ref>See entry on "dialogue (n)" in the Oxford English Dictionary, 2nd ed.</ref>) adalah sebuah [[literatur]] dan [[teatrikal]] form consisting of a written or spoken [[conversation]]al exchange between two or more people. Its chief historical origins as [[narasi]], [[philosophy|philosophical]] or [[didactic]] device are to be found in [[ancient Greek literature|classical Greek]] and [[Indian literature]], in particular in the ancient art of [[rhetoric]].
 Having lost touch almost entirely in the 19th century with its underpinnings in rhetoric, the notion of dialogue emerged transformed in the work of  [[cultural criticism|cultural critics]] such as [[Mikhail Bakhtin]] and [[Paulo Freire]], [[theology|theologians]] such as [[Martin Buber]], as an [[existentialism|existential]] palliative to counter atomization and [[social alienation]] in mass [[industrial society]].