Distrik Amandit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 59: Baris 59:
== Suku Bangsa ==
== Suku Bangsa ==
Wilayah Distrik Amandit meliputi daerah aliran sungai Amandit. Dewasa ini wilayah distrik ini termasuk dalam wilayah [[Kabupaten Hulu Sungai Selatan]]. Suku Banjar yang mendiami [[wilayah]] bekas distrik ini disebut '''Orang Kandangan''', sedangkan suku Dayaknya merupakan bagian dari '''[[Suku Dayak Meratus]]''' yang disebut '''Dayak Amandit''' atau '''Dayak Loksado'''.<ref>http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/37-Datung-Ayuh-dan-Bambang-Siwara</ref>
Wilayah Distrik Amandit meliputi daerah aliran sungai Amandit. Dewasa ini wilayah distrik ini termasuk dalam wilayah [[Kabupaten Hulu Sungai Selatan]]. Suku Banjar yang mendiami [[wilayah]] bekas distrik ini disebut '''Orang Kandangan''', sedangkan suku Dayaknya merupakan bagian dari '''[[Suku Dayak Meratus]]''' yang disebut '''Dayak Amandit''' atau '''Dayak Loksado'''.<ref>http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/37-Datung-Ayuh-dan-Bambang-Siwara</ref>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Tijdelijke triomfboog 'Welkom' opgericht te Kandangan ter gelegenheid van de komst van de Gouverneur-Generaal van Nederlands-Oostindië mr. Dirk Fock TMnr 60013447.jpg|right|250px|thumb|Gerbang di Kandangan untuk menyambut kedatangan Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada bulan April 1924]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Tijdelijke triomfboog 'Welkom' opgericht te Kandangan ter gelegenheid van de komst van de Gouverneur-Generaal van Nederlands-Oostindië mr. Dirk Fock TMnr 60013447.jpg|ka|250px|jmpl|Gerbang di Kandangan untuk menyambut kedatangan Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada bulan April 1924]]


== Galeri ==
== Galeri ==

Revisi per 21 November 2018 08.46

Distrik Amandit atau Batang Hamandit adalah bekas distrik (kawedanan) yang merupakan bagian dari wilayah administratif Onderafdeeling Amandit dan Negara pada zaman kolonial Hindia Belanda dahulu. Distrik Amandit pernah dipimpin oleh Kepala Distrik (districhoofd) yaitu

Tahun Districtshoofd Panghoeloe
1861 Kiai Ranamenggala[1] -
1862 Kiai Mas[2][3] -
1863 Kiai Draboe[4] Hadji Matali[4]
1868 Kiai Draboe[5] Hadji Mat Alie[5]
1870 Kjahi Draboe[6] Hadji Mat Ali[6]
1871 Kjahi Draboe[7] Hadji Matat Ali[7]
1899 Kiai Muhammad Djamdjam[8]

Penduduk

Ekspedisi Penaklukan Tumanggung Tatah Jiwa dari Negara Dipa

Penduduk asli Batang Amandit merupakan penduduk daerah aliran sungai (DAS) Batang Amandit yang telah ditaklukan oleh asisten kiri mantri pangiwa Tumanggung Tatah Jiwa atas perintah maharaja Negara Dipa yaitu Ampu Jatmaka yang bergelar Maharaja di Candi.

Hikayat Banjar dan Kotawaringin menyebutkan :

Hikayat Banjar dan Kotawaringin menyebutkan pula:

Batang Amandit Kedatangan Pengungsi dari Negara Daha

Perang Banjar-Negara Daha menyebabkan Daerah Aliran Sungai Batang Amandit kedatangan pengungsi rakyat Pangeran Tumanggung dari Kerajaan Negara Daha.

Hikayat Banjar dan Kotawaringin menyebutkan pula:

Pangeran Tumanggung menetap di Batang Alai

Perang Banjar-Negara Daha berakhir dengan perdamaian, dimana Pangeran Tumanggung bersedia menyerahkan tahta kerajaan kepada keponakannya, Pangeran Samudera. Pangeran Tumanggung mendapatkan wilayah kekuasaan di Daerah Aliran Sungai Batang Alai dan Daerah Aliran Sungai Batang Amandit.

Hikayat Banjar dan Kotawaringin menyebutkan:

Suku Bangsa

Wilayah Distrik Amandit meliputi daerah aliran sungai Amandit. Dewasa ini wilayah distrik ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Suku Banjar yang mendiami wilayah bekas distrik ini disebut Orang Kandangan, sedangkan suku Dayaknya merupakan bagian dari Suku Dayak Meratus yang disebut Dayak Amandit atau Dayak Loksado.[10]

Gerbang di Kandangan untuk menyambut kedatangan Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada bulan April 1924

Galeri

Referensi

  1. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1861). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 34. Lands Drukkery. hlm. 133. 
  2. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1862). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 35. Lands Drukkery. hlm. 136. 
  3. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1862). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 36. Lands Drukkery. hlm. 140. 
  4. ^ a b (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1863). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 37. Lands Drukkery. hlm. 147. 
  5. ^ a b (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1868). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 41. Lands Drukkery. hlm. 138. 
  6. ^ a b (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1870). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 43. Lands Drukkery. hlm. 180. 
  7. ^ a b (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1871). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 44. Lands Drukkery. hlm. 197. 
  8. ^ Saleh, Idwar; SEJARAH DAERAH TEMATIS Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta, 1986.
  9. ^ a b c d (Melayu)Ras, Johannes Jacobus (1990). Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh. Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN 9789836212405. ISBN 983-62-1240-X
  10. ^ http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/37-Datung-Ayuh-dan-Bambang-Siwara