Dwi Purba Adi Wicaksana
Lahir |
22 Juli 1988 Kudus, Jawa Tengah | ||
---|---|---|---|
Domestik | |||
Tahun | Liga | Peranan | |
2018 | Piala Indonesia | Wasit | |
2019 | Liga 1 | Wasit | |
Internasional | |||
Tahun | Liga | Peranan | |
2017 | AFF U-18 | Wasit | |
2019 | EAFF E-1 Football Championship | Wasit |
Dwi Purba Adi Wicaksana adalah Seorang Wasit (sepak bola) asal Kudus, Jawa Tengah yang memegang Lisensi FIFA sejak 2015.
Karier
[sunting | sunting sumber]Kiprah pria asli Kudus ini di dunia perwasitan terhitung menanjak cukup cepat. Setelah wisuda dari Fakultas PKLO UNNES 2010, mengawali Karier sebagai Wasit Sepak Bola pada Februari 2009 silam. Saat itu, dia mengambil lisensi C3 dasar tingkat Kabupaten. Kemudian berlanjut mengambil C2 Provinsi pada Desember 2009 dan pada bulan Juli 2010 sudah mengambil kursus C1 tingkat Nasional. Jadi total kursus dari C3 sampai C1 terhitung hanya 1,5 tahun.
Pengambilan lisensi berlanjut di 2012 saat mengambil lisensi Liga 3. Tak berhenti di situ, di 2013 Dwi Purba melanjutkan mengambil lisensi Liga 2. Kemudian, di 2015 dirinya mengambil lisensi Liga 1 dan register FIFA.
Dwi Purba Adi Wicaksana selama beberapa tahun selalu memimpin pertandingan Liga 2. Pada tahun 2018, Dwi Purba Adi Wicaksana memimpin Liga teratas Indonesia di Liga 1 2018. Tercatat beberapa pertandingan besar sempat ia pimpin.
Si Pemain Gagal yang Kini Wasit FIFA
[sunting | sunting sumber]Sangat sedikit wasit di Indonesia yang memiliki kualifikasi FIFA. Salah satunya adalah juri dari Kudus, Jawa Tengah, Dwi Purba Adi Wicaksana. Selain dia, ada empat arbiter lain di Indonesia dengan lisensi serupa, yaitu Aprisman Aranda, Fariq Hitaba, Thoriq Alkatiri dan Yudi Nurcahya. Dwi Purba adalah satu-satunya wasit Jawa Tengah yang ditugaskan oleh FIFA. Tentu saja, perjalanannya sebagai wasit internasional memiliki banyak cerita dan jalan berliku.Dwi Purba bahkan mengatakan bahwa ia awalnya ingin menjadi pemain sepak bola profesional. Di masa lalu, dia ingin menjadi pemain sepak bola profesional. Karena merasa permainan saya kurang maju dan tidak bisa bertanding, akhirnya beralih jadi wasit,” kata Dwi Purba kepada INDOSPORT . “Kebetulan saya diberi kesempatan jadi wasit,” kata Dwi Purba INDOSPORT, ada teman yang mengajak saya saat kuliah jurusan pendidikan olahraga, jadi saya punya fasilitas seperti lari,” imbuhnya. Kemudian, 31 tahun memulai karir di pemerintahan sejak 2009. Dwi Purba memulai dari ijazah terendah, C3 dasar di tingkat kabupaten. Hanya dalam waktu satu tahun, Purba mengalihkan SIM-nya dari C2 Provinsi menjadi C1 Nasional pada 2010. FPOK Universitas Negeri Semarang (Unnes) sudah mulai memimpin sejumlah pertandingan di tingkat nasional, seperti pertandingan kejuaraan nasional. Kelompok usia piala. Langkahnya semakin kokoh setelah Purba kembali mendapatkan lisensinya di Liga 3 dan Liga 2 pada 2013. Kemudian, Purba berpeluang memimpin pertandingan di level yang lebih tinggi, khususnya di wilayah Jawa Tengah,” ujarnya.[1]
Internasional
[sunting | sunting sumber]Sejak berlisensi FIFA Dwi Purba Adi Wicaksana sudah memulai tugasnya di ajang Piala AFF U-18 2017. Bersama Thoriq M Alkatiri dan Asisten Wasit Bangbang Syamsudar, antara lain dalam laga pembuka penyisihan Grup A Piala AFF U-18 2017 antara Singapura melawan Kamboja, Dwi Purba didapuk sebagai wasit utama. Dia dibantu oleh asisten wasit 1 Somphavanh Louang Lath (Laos) dan asisten wasit 2 Syamsudar Bangbang.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Dwi Purba Adi Wicaksana: Si Pemain Gagal yang Kini Wasit FIFA". www.indosport.com. Diakses tanggal 2022-01-09.
- ^ Bola.com. "Wasit Indonesia Berlisensi FIFA Jalani Tugas di Piala AFF U-18". bola.com. Diakses tanggal 2018-07-09.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Dwi Purba Adi Wicaksana[pranala nonaktif permanen] di www.tranfermarket.com
- Daftar Wasit FIFA Indonesia[pranala nonaktif permanen] di www.fifa.com
- Profile[pranala nonaktif permanen] di radarkudus.jawapos.com